Pasca gagal membawa Timnas Indonesia melaju ke babak empat besar gelaran ASEAN Mitsubishi Electric Cup 2024, suara-suara bising yang meminta coach Shin Tae-yong mundur dari kursi kepelatihan Timnas Indonesia kembali menguar. Bahkan, menyadur laman Suara.com pada Senin (23/12/2024), tagar "STY Tanpa Diaspora Nol" sempat menjadi trending topik di X, dan menjadi komoditi utama di berbagai media sosial selama beberapa hari kemarin.
Lantas, yang menjadi pertanyaan adalah, dengan semakin menguarnya suara-suara yang memintanya untuk melepaskan jabatan, perlukah coach Shin meletakkan jawabannya sebagai pelatih skuat Garuda? Jika memang itu pertanyaannya, maka dengan tegas saya akan menjawab, tidak perlu.
Jawaban ini tentunya bukan tanpa sebab, pasalnya semenjak awal menangani Timnas Indonesia, lambat laun pelatih berkebangsaan Korea Selatan tersebut berhasil mengangkat marwah dan derajat persepakbolaan negeri ini. Dimulai dari gebrakannya menembus babak final Piala AFF 2020 dengan skuat yang rata-rata masih berusia belia, kemudian dilanjutkan dengan lolos ke putaran final Piala Asia setelah kali terakhir dijalani Indonesia tahun 2007 lalu.
Bahkan, jika dihitung kembali, rentang waktu Indonesia kembali bertarung di putaran final Piala Asia melalui jalur kualifikasi sendiri terkahir kali dirasakan oleh Pasukan Merah Putih pada tahun 2004 saat berlangsung di China. Dan rekor demi rekor pun diraih oleh coach Shin bersama dengan Indonesia setelah itu.
Melaju ke fase gugur Piala Asia untuk kali pertama sepanjang sejarah, menembus babak semifinal Piala Asia U-23, hingga yang terbaru, membawa Indonesia untuk pertama kalinya melaju ke ronde ketiga babak kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia merupakan bukti tak terbantahkan akan kualitas pelatih yang satu ini.
Jika dilihat-lihat, rekor-rekor yang dicatatkan oleh coach Shin semuanya sudah berlevel benua, bukan lagi sekelas regional Asia Tenggara. Jadi, jika ada pihak-pihak yang menginginkan coach Shin untuk mundur karena gagal berprestasi di turnamen sekelas Piala ASEAN, itu sama halnya dengan meminta seorang Sir Alex Ferguson yang sukses membawa Manchester United bergelimang gelar level Eropa untuk mundur, karena dirinya gagal membawa Setan Merah memenangi Carabao Cup, atau bahkan Community Shield yang sekelas Piala Ciki di persepakbolaan Negeri Raja Charles sana.
Jadi, untuk saat ini, coach Shin harus tetap stay setidaknya hingga durasi kontraknya habis tahun 2027 nanti.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Maaf Coach Gerald, Timnas Indonesia U-23 Masih Butuh Pemain Sekaliber Marceng dan Ivar Jenner!
-
Kualifikasi AFC U-23 dan Akhir dari Gendongan Rafael Struick di Timnas Garuda Muda
-
Timnas Indonesia Gagal ke AFC U-23, Semua karena Salah Shin Tae-yong dan Kita Sendiri!
-
Maaf PSSI, Kami Tak Terlalu Sedih Meski Timnas Indonesia Gagal Lolos ke Piala Asia U-23
-
Fakta Mengenaskan! Jikapun Menang dari Laos, Indonesia Tetap Saja Sulit Lolos ke AFC U-23
Artikel Terkait
-
Perbandingan Torehan Gol Cristian Gonzales dengan Yeom Ki-hun, Banyak Siapa?
-
Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Kanada: Terima Kasih Tuhan Yesus
-
Jay Idzes: Saya Merinding
-
Kevin Diks Merasa Diusir: Ini Bukan Keputusan Saya!
-
Kilas Perjalanan Indonesia di AMEC 2024: Skuat Garuda Memang Belum Layak ke Semifinal
Hobi
-
Maaf Coach Gerald, Timnas Indonesia U-23 Masih Butuh Pemain Sekaliber Marceng dan Ivar Jenner!
-
Bangun Personal Branding Lewat Main Futsal
-
Kualifikasi AFC U-23 dan Akhir dari Gendongan Rafael Struick di Timnas Garuda Muda
-
Timnas Indonesia Gagal ke AFC U-23, Semua karena Salah Shin Tae-yong dan Kita Sendiri!
-
Cahya Supriadi Sukses Bikin Pelatih Korea Selatan Angkat Topi
Terkini
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
-
4 Toner Korea Calendula, Penyelamat Buat Kulit Sensitif dan Redakan Redness
-
Padel: Olahraga Viral yang Lebih Seru dari Tenis? Ini Alasan Gen Z Langsung Ketagihan!
-
Review Film Mama: Pesan dari Neraka, Horor Digital yang Bikin Parno!
-
Mulai 4 Jutaan! 4 Rekomendasi HP Flip Canggih Harga Termurah 2025