Laga lanjutan babak Kualifikasi Piala Dunia 2026 Grup C bulan Maret mendatang, mempertemukan antara Timnas Indonesia dengan Australia dan Bahrain. Menyadur laman AFC, pertarungan antara Pasukan Merah Putih melawan Australia akan dimainkan pada tanggal 20 Maret, sementara melawan Bahrain akan tersaji lima hari kemudian pada tanggal 25 Maret.
Tanpa bermaksud mengecilkan aroma persaingan di pertarungan antara Indonesia melawan Australia, laga mealwan Bahrain sejatinya akan menjadi laga spesial bagi Timnas Indonesia. Hal ini tak lepas dari insiden-insiden penuh emosi yang terjadi di laga pertama kedua kesebelasan pada bulan Oktober 2024 lalu.
Saat itu, Timnas Indonesia yang tampil luar biasa, harus menelan kekecewaan di akhir-akhir pertandingan. Kemenangan yang tinggal menghitung detik saja, harus sirna karena gol telat Bahrain yang ironisnya diciptakan pada saat pertandingan sudah melebihi tambahan waktu cedera yang dialokasikan.
Pasca kejadian tersebut, protes besar-besaran oleh para pendukung Timnas Indonesia dilakukan, yang sayangnya justru ditanggapi dengan arogan oleh pihak Bahrain. Mereka menyatakan lebih memilih untuk WO daripada bertanding ke kandang Indonesia, hingga membuat Erick Thohir, ketua umum PSSI meminta FIFA untuk melihat keamanan GBK untuk meyakinkan bahwa kandang Indonesia aman untuk Bahrain.
Dan hal inilah yang membuat laga melawan Bahrain menjadi sebuah laga yang istimewa. Bagaimana tidak, sepertimana yang dirilis oleh laman Suara.com (21/11/2024), PSSI sampai meminta FIFA untuk menjadi saksi amannya SUGBK ketika Bahrain datang hingga akhirnya diputuskan laga tetap dimainkan di Jakarta.
Namun sayangnya, laga melawan Bahrain yang dinanti-nantikan oleh para pendukung Timnas Indonesia, kini tak lagi terasa istimewa. Pasalnya, sang pelatih yang terlibat pertarungan strategi langsung dengan Bahrain, Shin Tae-yong sudah tak lagi membersamai sang anak asuh.
Menyadur laman PSSI, pelatih berkebangsaan Korea Selatan tersebut telah digantikan oleh Patrick Kluivert yang akan mendampingi Pasukan Garuda dalam dua tahun ke depan, termasuk ketika menghadapi Bahrain di bulan Maret mendatang.
Sebuah hal yang tentunya tak lagi membuat feel laga melawan Bahrain sama seperti di era Shin Tae-yong. Karena pasti mantan pelatih Timnas Korea Selatan tersebut telah menyiapkan strategi terbaik untuk menjungkalkan Bahrain yang telah memberikan kejengkelan tingkat akut kepada Timnas Indonesia dan para pendukungnya.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Piala AFF U-23: Taktik Jitu Malaysia Sisakan Permasalahan di Skema Permainan Indonesia
-
Sejarah Pertemuan Indonesia dan Malaysia di Piala AFF U-23, Skuat Garuda Muda Kalah Mentereng!
-
Ironisme Fergus Tierney, Pemberi Luka Timnas Indonesia yang Mati Kutu di Laga Hidup-Mati
-
Ledek Harimau Muda, Media Vietnam: Indonesia Bikin Malaysia Menangis di Pojokan
-
Piala AFF U-23: Balas Dendam Timnas Indonesia U-23 dan Penanda Kepulangan Harimau Muda
Artikel Terkait
-
Pilunya Fisioterapis Timnas Indonesia Usai Shin Tae-yong Dipecat: Saya Merasa Kosong dan Hilang Arah
-
Dibuang PSSI, Tangan Kanan Shin Tae-yong: Sekarang Semuanya Hancur!
-
Adu Prestasi Giovanni van Bronckhorst vs Patrick Kluivert, Lebih Layak Siapa Pengganti STY?
-
Eks Ajax: Alex Pastoor Harusnya Pelatih Timnas Indonesia, Kluivert Asisten
-
Bikin Sesak Dada, Shin Tae Yong Diduga Siapkan Jas Baru Demi Indonesia Tanpa Tahu Akan Dipecat
Hobi
-
Tak Gentar, Jens Raven Siap Hadapi Tantangan di Semifinal Piala AFF U-23
-
Beda Nasib Indonesia dan Malaysia di AFF Cup U-23, Masih Pantas Dianggap Rival?
-
Victor Dethan Bangga Perkuat Timnas Indonesia, Bidik Juara di AFF U-23?
-
BRI Super League: Arthur Irawan Amati Perkembangan Persik Kediri, Optimis?
-
Piala AFF U-23: Taktik Jitu Malaysia Sisakan Permasalahan di Skema Permainan Indonesia
Terkini
-
Novel Mari Pergi Lebih Jauh: Petualangan Absurd Mi, Ma, dan Mo yang Lucu
-
4 Rekomendasi Film tentang Anak Broken Home, Bikin Banjir Air Mata!
-
Novel The Housekeeper and The Professor: Ketika Angka Menjadi Bahasa Kasih
-
Novel The Little House: Catatan Kecil Wanita Tua Setelah Perang di Jepang
-
Memahami Tujuan Hidup di Fase Remaja Bersama Buku Adakah Orang Sepertiku?