Pergantian kursi pelatih di timnas Indonesia yang awalnya dipegang oleh Shin Tae-yong dan kemudian berpindah ke Patrick Kluivert tentunya akan memberikan dampak yang cukup signifikan bagi skaud garuda.
Dilansir dari laman resmi PSSI, pelatih asal Belanda yang dikontrak selama 2 tahun menjadi pelatih timnas Indonesia ini diharapkan akan membawa perubahan di skuad timnas nantinya.
Di sisi lain, lazimnya pergantian pelatih tentunya akan ada beberapa kebiasaan di timnas Indonesia yang sebelumnya cukup lumrah di era Shin Tae-yong kemudian tergantikan di masa kepemimpinan Patrick Kluivert.
Berikut ini adalah 3 kebiasaan Shin Tae-yong yang akan dicoba dihilangkan di era kepelatihan Patrick Kluivert.
1. Formasi Klasik 3-4-3
Dilansir dari laman transfermarkt.co.id, pada era Shin Tae-yong timnas Indonesia cukup pakem dengan skema taktik 3-4-3 yang menumpuk pemain di sektor belakang dan tengah. Taktik ini bisa kemudian bertransformasi menjadi 5-2-3 atau 5-4-1 tergantung kondisi di atas lapangan nantinya.
Namun, Patrick Kluivert kemungkinan besar akan merubah taktik yang sudah berjalan selama 5 tahun di era Shin Tae-yong ini dengan formasi 4-2-3-1 atau 4-5-1.
Taktik ini cukup lazim dipergunakan untuk gaya permainan dengan mengandalkan umpan silang dari sisi sayap dan memperkuat lini tengah. Tentu kita berharap perubahan ini bisa berdampak positif bagi timnas Indonesia.
2. Gaya Sepak Bola Bertahan
Selama dilatih oleh Shin Tae-yong, timnas Indonesia kerap kali memainkan pola permainan bertahan atau defensive saat berlaga. Hal ini terjadi khususnya bila timnas Indonesia mendapati lawan jauh lebih kuat dibandingkan skuad garuda.
Namun, hal ini kemungkinan besar akan mulai diubah oleh Patrick Kluivert yang cukup memahami filosofi sepak bola menyerang khas Total Football ala Belanda. Akan tetapi, bukan tak mungkin strategi menyerang tersebut akan dipadukan dengan taktik modern sesuai kebutuhan.
3. Memanggil Pemain yang Minim Menit Bermain di Klub
Salah satu kebiasaan yang cukup lazim dilakukan oleh Shin Tae-yong adalah memanggil para pemain cadangan di klub atau pemain yang minim menit bermain.
Meskipun dianggap sebagai kepentingan taktik, akan tetapi hal ini kemungkinan akan mulai ditinggalkan di era Patrick Kluivert. Belum lagi sang pelatih memang ingin memiiki skuad timnas yang bermain reguler di klubnya.
Nah, itulah beberapa kebiasaan timnas Indonesia di era Shin Tae-yong yang coba dihilangkan oleh Patrick Kluivert.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Laga Indonesia vs Cina: Jadi Pembuktian Rasa Nasionalisme Bagi Emil Audero
-
Marselino Ferdinan Absen Lawan China, Ivar Jenner Jadi Gelandang Serang?
-
Prediksi Starter Indonesia Lawan China, Si Anak Hilang Berpeluang Main!
-
Tak Perlu Naturalisasi Striker Baru, Jens Raven Bisa Jadi Solusi Timnas Indonesia!
-
Indonesia vs Cina: Saatnya Berharap Tuah Stadion GBK Bagi Skuad Garuda
Artikel Terkait
-
Putra Patrick Kluivert Cetak Gol ke Gawang Chelsea, Bisa Dinaturalisasi Timnas Indonesia?
-
Rp33 Miliar per Tahun! Segini Gaji Van Gaal Jika Jadi Direktur Teknik Timnas
-
Media Belgia Penasaran: Jairo Riedewald Jadi Pemain Timnas Indonesia?
-
Shin Tae-yong: Saya Gak Mau Puji Pemain Indonesia!
-
Penghormatan Tinggi AFC untuk Shin Tae-yong, Warganet Sentil PSSI: Gini Loh Harusnya!
Hobi
-
Jay Idzes Sebut Pertarungan Skuad Garuda Baru Dimulai usai Lolos Playoff
-
Indonesia vs China: Ajang Unjuk Kebolehan para Pemain Produk Kompetisi Domestik
-
Emil Audero Kagum dengan Stadion GBK, Beri Pesan Khusus untuk Pemain Timnas Indonesia
-
Ricky Kambuaya Tampil Spartan saat Indonesia Hajar China, Ini Kata Kluivert
-
3 Kejutan Besar Patrick Kluivert Melawan Timnas China di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Terkini
-
Jennie BLACKPINK Tembus Daftar Album Terbaik Rolling Stone 2025
-
Daster Bukan Simbol Kemalasan: Membaca Ulang Makna Pakaian Perempuan
-
6 Drama China yang Dibintangi Pan Meiye, Beragam Peran
-
Novel Peniru dan Pembunuhan Tanpa Jasad: Uji Moral dan Permainan Psikologis
-
4 Ide OOTD Stylish ala Shin Soo Hyun untuk Gaya Nyaman Saat City Trip!