Scroll untuk membaca artikel
Sekar Anindyah Lamase | M. Fuad S. T.
Pelatih Timnas Indonesia senior, Patrick Kluivert (pssi.org)

Timnas Indonesia secara resmi telah mendapatkan pelatih baru pada bulan Januari 2025 ini. Menyadur laman Suara.com (6/1/2025), induk sepak bola Indonesia, PSSI menyatakan bahwa mereka menggantikan Shin Tae-yong, pelatih sebelumnya dengan Patrick Kluivert.

Tak hanya kursi kepelatihan saja yang mengalami perubahan, skema permainan yang dikembangkan oleh Timnas Indonesia sendiri juga disinyalir bakal berubah total. Berbeda dengan Shin Tae-yong yang kerap memainkan formasi 5-3-2 yang dinamis ke 3-5-2 ketika menyerang, Patrick Kluivert akan membawa Timnas Indonesia bermain lebih menyerang di bawah asuhannya.

Hal ini tak lepas dari formasi kesukaan sang pelatih, di mana dalam berbagai kesempatan, dirinya menerapkan skema permainan yang berbasiskan penyerangan. Berdasarkan data dari laman Transfermarkt, formasi yang disukai oleh Kluivert sendiri adalah 4-2-3-1, yang tentu saja berorientasi pada penyerangan.

Selama kurang lebih mendampingi Adana Demirsport di Liga Turkiye, dalam 20 pertandingan, pelatih berusia 48 tahun tersebut tercatat 19 kali memakai formasi ini, dan satu kali menggunakan formasi 4-3-3.

Para penggemar setia sepak bola pun pasti sudah sangat mafhum. Pasalnya, permainan yang dikembangkan dalam formasi 4-2-3-1 sendiri adalah sebuah permainan yang berbasis menyerang. Dalam skema ini, empat pemain bertahan, ditopang oleh dua pemain tengah bertipikal bertahan, sementara empat pemain lain di depan mereka, bertugas untuk membuka dan mengkreasi ruang penyerangan.

Pun demikian halnya dengan formasi 4-3-3 yang juga sering dipakai oleh Kluivert semasa menukangi Curacao. Pola permainan dengan formasi 4-3-3 sendiri juga berorientasi pada penyerangan, baik itu penyerangan dengan taktik ball posession alias penguasaan ataupun counter attack alias serangan balik.

Pada skema permainan yang menggunakan formasi 4-3-3, empat pemain yang berada di lini pertahanan, bakal mendpatkan cover dari tiga pemain tengah yang berada di depannya. Uniknya, trio lini tengah dalam formasi ini akan berperan ganda, di mana mereka selain bertugas sebagai pemain bertahan, juga bertugas untuk mengkreasikan serangan.

Hal ini tak lepas dari style bermain dalam formasi ini, yang menjadi lini tengah sebagai dapur pacu penyerangan, sekaligus sebagai tembok pertama yang menghadang serangan dari sang lawan. Sementara tiga pemain depan, bertugas untuk mengobrak-abrik lini pertahanan lawan, yang tentunya dengan mengandalkan akselerasi dari para penyerang sayap di sisi permainan.

Jadi, pada intinya, dengan menggunakan skema apapun, baik 4-2-3-1 maupun 4-3-3, Patrick Kluivert kemungkinan besar akan membuat permainan Timnas Indonesia akan lebih menyerang jika dibandingkan dengan era Shin Tae-yong sebelumnya. 

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

M. Fuad S. T.