Sebagai wakil Asia Tenggara di ajang Piala Asia U-20 di China kali ini, Timnas Indonesia dan Thailand harus rela sama-sama mendapatkan nasib yang buruk.
Belum juga menjalani pertandingan ketiga di grup masing-masing, namun keduanya sudah dipastikan bakal pulang cepat imbas hasil buruk yang mereka dapatkan di dua laga sebelumnya.
Baik Indonesia maupun Thailand, mereka sama-sama harus pulang cepat dari turnamen setelah menelan dua kekalahan beruntun di pertandingan pertama dan kedua yang mereka jalani.
Tak hanya memilik nasib buruk yang sama, ternyata perjalanan Indonesia dan Thailand di turnamen Piala Asia U-20 ini juga dihiasi dengan munculnya penyakit yang serupa.
Sebagai sesama tim asal Asia Tenggara, baik Pasukan Garuda Nusantara maupun Pasukan Gajah Perang Muda, sama-sama selalu kesulitan dalam mengantisipas
i bola-bola udara yang dilakukan oleh lawan masing-masing.
Tentu kita masih mengingat dengan apa yang terjadi dengan Timnas Indonesia. Dalam video yang diunggah oleh kanal YouTube AFC Asian Cup, dalam dua laga melawan Iran dan Uzbekistan, Indonesia selalu saja mendapatkan petaka dari bola atas yang diluncurkan oleh lawannya tersebut.
Di laga melawan Iran, tiga gol yang bersarang ke gawang Ikram Algiffari, semuanya berawal dari lemahnya antisipasi bola-bola atas sang lawan. Pun demikian di laga melawan Uzbekistan, dari tiga gol yang bersarang ke gawang Indonesia, dua di antaranya juga tercipta dari skema bola udara.
Dan uniknya, kelemahan yang dimiliki oleh Indonesia ini juga menular kepada Thailand. Pada laga melawan Korea Selatan, dua dari empat gol yang membuat mereka terkapar juga tercipta dari bola-bola udara pemain lawan!
Dalam catatan laman match report Transfermarkt, gol kedua dan ketiga Korea Selatan yang diciptakan oleh Kim Tae-won pada menit ke-59 serta 86, semuanya tercipta karena para pemain Thailand tak mampu mengantisipasi umpan-umpan udara dari para pemain Negeri Ginseng tersebut.
Hal ini tentu sama dengan yang terjadi pada Indonesia di dua laga yang sudah dijalani, di mana para pemain Indonesia juga selalu saja menjadi bulan-bulanan ketika melawan tim yang hobi dalam meluncurkan serangan bola udara.
Ah, lagi-lagi Thailand dan Indonesia sehati dalam hal yang kurang menguntungkan ya di ajang kali ini!
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Meski sang Lawan Bermain Pragmatis, Timnas U-17 Tetap Wajib Waspadai Permainan Korea Utara
-
Lawan Korea Utara di Babak 8 Besar, Seharusnya Bukan Sebuah Laga yang Berat bagi Timnas U-17
-
Hadapi Korea Utara di 8 Besar AFC U-17, Timnas Indonesia Miliki 3 Alasan untuk Menangi Laga
-
Satu Langkah Lagi, Nova Arianto Bakal Samai Capaian Shin Tae-yong di Gelaran Piala Asia
-
Sebut Lolos Piala Dunia U-17 Lebih Mudah, Pernyataan Fakhri Husaini Tak Sepenuhnya Benar
Artikel Terkait
-
Megawati Tak Masuk Best 7, Shin Tae-yong Dipecat, Media Asing: Hubungan Korea-Indonesia Memanas?
-
3 Hal Ini Perlu Dibenahi oleh Timnas U-17 Usai Tersingkir di Piala Asia
-
Sejelek Itu Kah Timnas Indonesia U-17 Sampai Dibantai Korea Utara
-
Alihkan Fokus, Nova Arianto Berencana Katrol Skill Pemain Timnas Indonesia
-
Transformasi Timnas Indonesia: PSSI Tancap Gas Jelang Piala Dunia U-17 2025
Hobi
-
Kegagalan di BAC 2025, Taufik Hidayat: Fasilitas Ada, Apa Sih yang Kurang?
-
Puncak Klasemen Direbut Sang Kakak Lagi, Alex Marquez Tak Sakit Hati
-
3 Hal Ini Perlu Dibenahi oleh Timnas U-17 Usai Tersingkir di Piala Asia
-
Alihkan Fokus, Nova Arianto Berencana Katrol Skill Pemain Timnas Indonesia
-
Dibantai Korea Utara, Timnas Indonesia U-17 Memang Kalah dari Banyak Aspek
Terkini
-
Ulasan Novel That's Not My Name: Mencari Jati Diri di Tengah Ketidakpastian
-
Anti Boring! Ini 4 Daily Look Modis ala Yujin IVE yang Bisa Kamu Tiru
-
Shin Min Ah Hingga Lee Jong Suk Konfirmasi Bintangi Drama Romantis Fantasi
-
3 Anime Aksi Cocok Ditonton Sambil Menunggu Musim Kedua Devil May Cry
-
Timnas Indonesia U-17 Terhenti di Babak 8 Besar, Bagaimana Nasib Nova Arianto?