Pemain berdarah Indonesia yang kini memperkuat Royal Antwerp di Jupiler Pro League Belgia, Jairo Riedewald dipastikan gagal membela Timnas Indonesia di lanjutan babak kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia ronde ketiga pada bulan Maret ini.
Sepertimana yang dirilis oleh laman Suara.com (18/3/2025), proses naturalisasi pemain tengah berusia 28 tahun yang sudah dimulai pada bulan Januari 2025 lalu kini tengah mandeg.
Dari laman yang sama diinformasikan bahwa alasan mandegnya proses yang dijalani oleh Jairo ini kemungkinan besar dikarenakan sang pemain telah memiliki tiga caps bersama Timnas Belanda, sehingga secara aturan FIFA, akan sangat sulit bagi Jairo untuk bisa beralih kewarganegaraan guna membela Timnas negara lain.
Memang, jika kita menilik perjalanan karier Jairo di Timnas Belanda di laman transfermarkt, pemain kelahiran 9 September 1996 ini telah bermain sebanyak tiga kali bersama de Oranje.
Tiga laga tersebut dijalani oleh Riedewald di babak kualifikasi Piala Eropa grup A tahun 2015 lalu, yakni ketika Belanda bertarung melawan Turki (6/9/2015), Kazakhstan (10/102015) dan Republik Ceko (13/10/2015).
Namun demikian, tak bisanya Jairo Riedewald untuk beralih kewarganegaraan guna memperkuat Timnas Indonesia tak seharusnya membuat pelatih Timnas Indonesia merasa pusing.
Pasalnya, jika melihat kekuatan Pasukan Merah Putih saat ini, stok lini tengah Timnas Indonesia, utamanya di sektor gelandang bertahan masih cukup kuat dan dalam.
Jika kita melihat daftar pemain yang dimiliki oleh Timnas Indonesia di laman transfermarkt, gelandang bertahan Pasukan Garuda saat ini berisikan nama-nama besar sekelas Thom Haye dan sang pendatang baru, Joey Pelupessy.
Mungkin, kita memang tak bisa membandingkan antara Jairo Riedewald dan Thom Haye karena keduanya memiliki tipikal bermain yang berbeda. Thom Haye yang lebih stylish dan memiliki naluri pengatur, lebih cocok untuk dimainkan sebagai gelandang tengah murni yang sesekali membantu pertahanan.
Sementara Riedewald, adalah gelandang bertahan yang memiliki tipikal petarung di lapangan.
Namun, mungkin kita bisa menemukan sebuah perbandingan yang apple to apple dengan Jairo dalam sosok Joey Pelupessy. Dengan gaya bermain yang hampir sama dengan Riedewald, Pelupessy untuk sementara waktu bisa menjadi opsi pengganti yang relatif setara dengan Riedewald di posisi ini.
Terlebih, secara pengalaman bertanding, Pelupessy relatif lebih "kaya" mengingat sepak terjangnya di berbagai klub dan liga Eropa yang telah dia jalani sedari usia muda.
Selain Pelupessy dan Thom Haye yang untuk saat ini masih bisa diandalkan, Kluivert pun masih memiliki banyak opsi untuk mengisi posisi gelandang bertahan.
Dari laman transfermarkt, setidaknya ada nama-nama berkualitas yang bisa ditempatkan di posisi ini seperti Ivar Jenner yang bisa agak ditarik ke belakang dari posisi aslinya, atau bahkan para pemain bertahan yang didorong ke depan agar bisa bermain di sektor ini seperti Nathan Tjoe-A-On, Jordi Amat, atau bahkan Justin Hubner.
Jadi, sekalipun pada akhirnya Jairo Riedewald nantinya tak bisa memperkuat Timnas Indonesia, Patrick Kluivert atau siapapun pelatih Timnas Indonesia sejatinya tak perlu pusing untuk memikirkan hal tersebut.
Karena, selain memang banyak nama yang bisa dijadikan opsi, bukan tak mungkin dalam beberapa waktu ke depan akan ada lebih banyak pemain berkualitas lainnya yang berkeinginan untuk bisa bergabung ke Skuat Garuda.
Sudah bukan sebuah hal yang aneh memang, di mana belakangan ini ada banyak pemain yang dulunya ogah untuk bergabung atau sekadar melirik ke Timnas, sekarang tanpa sungkan-sungkan menawarkan diri untuk bisa menjadi bagian dari Pasukan.
Kans besar Timnas Indonesia untuk lolos ke Piala Dunia 2026, diakui maupun tidak, menjadi magnet kuat untuk menarik para pemain keturunan dengan reputasi besar di persepakbolaan internasional, termasuk mereka yang bermain di posisi gelandang bertahan seperti halnya Jairo Riedewald yang gagal membela panji-panji Merah Putih di pentas internasional.
Jadi, pak pelatih tak perlu pusing memikirkan Jairo yang tak jadi bermain untuk Indonesia ya!
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Indonesia vs Australia: Pertarungan para Pemain Gaek di Barisan Lini Tengah Permainan
-
Kualifikasi Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia dan Agitasi FIFA yang Bikin Pertarungan Kian Memanas
-
3 Hal Serba Pertama Usai Sandy Walsh Antar Yokohama F. Marinos Menang di J1 League
-
Hanya Sebulan Hijrah, Sandy Walsh Catatkan Diri Menjadi Pemain Terbaik Indonesia di Jepang
-
Egy Maulana Terpaksa Dicoret, Siapa Pengganti yang Sepadan bagi sang Pemain?
Artikel Terkait
-
Indonesia vs Australia: Pertarungan para Pemain Gaek di Barisan Lini Tengah Permainan
-
Head to Head Patrick Kluivert vs Tony Popovic, Siapa Unggul?
-
Kapten Timnas Indonesia Diincar 4 Raksasa Liga Italia, Termasuk Klub Tijjani Reijnders
-
Kombinasi Tua-Muda Australia Jadi Ancaman Serius untuk Timnas Indonesia
-
Blak-blakan! Tim Chin Sebut Indonesia Setara dengan Australia
Hobi
-
Indonesia vs Australia: Pertarungan para Pemain Gaek di Barisan Lini Tengah Permainan
-
Kualifikasi Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia dan Agitasi FIFA yang Bikin Pertarungan Kian Memanas
-
Naik Podium Setelah 1414 Hari, Franco Morbidelli Sempat Krisis Percaya Diri
-
Jadwal Laga 2 Wakil Indonesia Babak 32 Besar Swiss Open 2025 Hari Pertama
-
Jadwal Formula 1 GP Cina 2025, Ferrari Tak Boleh Ngelawak Lagi!
Terkini
-
3 Alasan Mengapa Bandung Menjadi Kota yang Tepat Tujuan Wisata Keluarga
-
4 Upcoming Drama Hou Minghao, Didominasi Genre Xianxia
-
Plan to End Violence: Gerakan Orang Muda Lawan Kekerasan di Sekolah
-
Deretan K-Drama dengan Ending Paling Mind-Blowing, Bikin Susah Move On!
-
Ada Indonesia! G-Dragon Gelar Konser Solo Ubermensch pada 26 Juli 2025