Ungkapan sinis pelatih timnas Bahrain menjelang melawan Indonesia ditanggapi berbeda oleh media Vietnam. Saat itu Dragan Talajic mengatakan bahwa dengan penduduk 300 juta orang, Indonesia harus menggunakan para pemain asal Belanda.
Soha.vn, salah satu media Vietnam yang rajin mengamati timnas Indonesia memberikan pendapat lain. Dalam artikelnya yang dimuat pada Kamis (27/3/2025), mengatakan kemajuan sepak bola Indonesia sangat metodis.
Mereka melihat perkembangan sepak bola Indonesia menjadi terarah saat Erick Thohir menduduki posisi Ketua Umum PSSI pada tahun 2023. Sejak itulah Indonesia melakukan revolusi dalam perkembangan sepak bola.
Hal itu terjadi dikarenakan kapasitas Erick Thohir sendiri. Selain sebagai pencinta sepak bola, Erick Thohir pun mempunyai kedekatan yang erat dengan FIFA.
Hal itu ditunjukkan dengan kesuksesan Erick Thohir melobi FIFA. Kegagalan sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023, diganti dengan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17 2024.
Memang saat itu Indonesia tidak mampu melangkah lebih jauh. Namun 2 kali menahan imbang Ekuador dan Panama menjadi rekor tersendiri. Indonesia kalah secara terhormat dalam ajang kelas dunia tersebut.
Gerak langkah Erick Thohir semakin hebat bekerja sama dengan Shin Tae-yong (mantan pelatih timnas Indonesia). Pemberian otoritas penuh pada Shin Tae-yong membuat sepak bola Indonesia mengalami peningkatan di semua level usia.
“Kini untuk pertama kalinya dalam sejarah sepak bola Indonesia, timnas U-17, U-20, U-23 semuanya berhasil lolos ke putaran final Asia, sedangkan timnas masih perjalanan untuk merebut tiket ke putaran final Piala Dunia 2026,” tulis soha.vn, Kamis (27/3/2025).
Deretan catatan inilah yang ditampilkan Indonesia. Pembinaan yang dilakukan menghasilkan timnas Indonesia hebat di semua level usia. Prestasi ini menjadi terhebat di ASEAN, bahkan mengungguli Vietnam dan Thailand yang selama ini menjadi Raja ASEAN.
Langkah hebat Erick Thohir pun dilakukan dengan serangkaian program naturalisasi. Lagi-lagi lobi kuat Erick Thohir membuat dirinya mampu membawa para pemain dari Eropa untuk dinaturalisasi.
Kedekatan dengan FIFA membuat langkah-langkah naturalisasi berjalan begitu cepat, bahkan terkesan tidak masuk akal. Maarten Paes, saat laga berhadapan dengan Arab Saudi tetiba sudah dapat dimainkan hanya dalam hitungan jam saja.
Demikian pula dengan saat melawan Australia dan Bahrain, hal sama juga terjadi. Bahkan kali ini empat pemain naturalisasi langsung masuk, Ole Romeny, Joey Pelupessy, Emil Audero, dan Dean James.
Ole Romeny sendiri akhirnya menjadi penentu kemenangan Indonesia atas Bahrain. Gol tunggal yang dilesakkan hasil umpan Marselino membuat Bahrain gigit jari di laga tandangnya. Kemudian, muncullah sikap geram publik Bahrain dengan kekalahan ini.
“Bapak Thohir juga menegaskan pemain yang dinaturalisasi harus memiliki darah Indonesia agar dapat memahami dan mencintai budaya Indonesia, sehingga tidak ada alasan bagi masyarakat Indonesia untuk tidak menerima anak-anak yang tinggal di luar negeri,” lanjut soha.vn.
Satu sisi inilah yang membuat program naturalisasi Indonesia berbeda. Ikatan darah yang menjadi syarat utama membuat para pemain memiliki ikatan emosional dengan negara yang dibelanya.
Sementara di Vietnam, Malaysia, Thailand, dan Singapura hal ini tidak sepenuhnya diterapkan. Mereka hanya mendasarkan pada masa pemain tersebut berada di negeri tersebut selama 5 tahun berturut-turut, lalu dinaturalisasi.
Langkah Indonesia sendiri berpotensi membuat sejarah besar di ASEAN. Sejarah tersebut akan tercipta jika nanti Indonesia mampu tembus ke Piala Dunia 2026. Sebab hingga saat ini, belum ada satu pun negara ASEAN yang mampu merambah Piala Dunia. Target inilah yang tengah dikejar Erick Thohir.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Dilengserkan dari Kursi Pelatih, Nasib Jesus Casas Mirip Shin Tae-yong
-
3 Hal yang Membuat Prestasi Timnas Indonesia U-17 Layak Mendapat Apresiasi
-
Tanpa Gustavo Almeida, Persija Jakarta Hadapi Madura United FC di Bangkalan
-
Jamu CAHN FC, PSM Makassar Optimis Mampu Tembus Babak Final ACC 2025
-
Gegara Belum Pulih Cedera, Anthony Ginting Harus Absen Lagi dari Badminton Asia Championships 2025
Artikel Terkait
-
Dear Rizky Ridho, Ini Rekomendasi Klub Aboard yang Layak Jadi Batu Loncatan
-
Pesan Emil Audero usai Gagal Debut Bareng Timnas Indonesia: Saatnya Kembali
-
Alasan Timnas Indonesia Wajib Juara Grup Andai Lolos ke Putaran 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Media Asing Tak Yakin Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026, Jagokan Yordania dan Uzbekistan
-
Kondisi Terbaru Mees Hilgers usai Dituding Pura-pura Cedera oleh Mertua Pratama Arhan
Hobi
-
Bojan Hodak akan Rotasi dan Turunkan Lapis Kedua, Persib Bandung Bisa Tetap Menang?
-
Tak Hanya Gacor! 3 Alasan yang Bisa Buat Egy Maulana Vikri Dipanggil Timnas Indonesia
-
Paul Munster Disanksi, Coach Uston Pimpin Persebaya Habiskan Sisa Musim
-
Jojo dan Chico Resmi Keluar dari Pelatnas, Siap Berkarier Jalur Independen
-
Jadwal Laga 6 Wakil Indonesia di Babak Perempat Final Thailand Open 2025
Terkini
-
Pedro Pascal dan Para Aktor Hollywood Kecam Industri Film Diam Soal Gaza
-
5 Drama China yang Dibintangi Zhao Yue Ex-SNH48, Sudah Nonton?
-
Dari Uang Saku ke Anggaran! Gimana Perjalanan Kemandirian Finansial Gen Z?
-
Review Film Most People Die on Sundays: Potret Keluarga dan Luka Batin
-
Ulasan Novel Julie Chan is Dead: Dampak Negatif dari Kepopuleran Instan