Scroll untuk membaca artikel
Sekar Anindyah Lamase | Christian Fabio
Rainbow Six Siege X (Ubisoft)

Rainbow Six Siege dikenal sebagai salah satu game taktis paling intens dan menantang di industri game saat ini. Dengan gameplay yang mengutamakan strategi, komunikasi tim, dan ketelitian dalam setiap gerakan, tidak heran jika banyak pemain baru merasa ragu untuk langsung terjun ke dalamnya.

Namun, lewat update besar yang dinamai Rainbow Six Siege X, Ubisoft akhirnya mengambil langkah yang mungkin jadi titik balik paling penting sejak game ini dirilis bertahun-tahun lalu.

Update ini membawa dua perubahan utama yang langsung terasa dampaknya: game kini berstatus free-to-play, dan hadirnya mode baru bernama Dual Front. Kombinasi ini secara langsung membuka akses lebih luas kepada pemain baru yang sebelumnya merasa belum cukup percaya diri untuk mencoba.

Kini, siapa pun bisa bermain tanpa perlu mengeluarkan biaya, dan lebih penting lagi, belajar di dalam lingkungan yang tidak terlalu menegangkan.

Dual Front adalah mode 6v6 yang memungkinkan pemain untuk respawn setelah mati, berbeda dengan sistem klasik Siege yang mengharuskan pemain menonton dari kamera (Spectating) ketika gugur. Dengan satu tambahan pemain di tiap tim, tanggung jawab individu jadi lebih ringan, sehingga mode ini lebih cocok untuk pemain yang baru belajar atau ingin bermain dengan lebih santai.

Map baru bernama District dirancang khusus untuk mode ini, dengan gameplay area control yang mendorong kerja sama tim namun tetap memberikan ruang bagi eksplorasi taktik.

Menurut informasi dari IGN, desain Dual Front memang dibuat agar pemain pemula bisa merasakan taktik khas Siege secara bertahap. Mereka bisa belajar menggunakan gadget, memahami strategi menembus tembok, hingga membiasakan diri dengan ritme permainan yang lebih intens, semua tanpa harus langsung merasa tertekan seperti di Ranked Match.

Pembaruan di update Siege X tidak hanya terbatas pada mode baru. Ubisoft juga menyegarkan sejumlah map klasik seperti Clubhouse, Chalet, Border, Bank, dan Kafe dengan tampilan yang lebih modern. Resolusi hingga 4K, navigasi rappel yang lebih halus, serta elemen map yang kini bisa dihancurkan menambah kedalaman strategi permainan.

Audio dalam game juga turut disempurnakan agar bisa memberikan informasi posisi musuh secara lebih jelas. Melansir laman Eurogamer, peningkatan ini akan terus berlanjut dengan tiga map tambahan yang diperbarui setiap musim.

Di sisi keamanan, Ubisoft memperkenalkan sistem anti-cheat terbaru bernama R6 ShieldGuard. Sistem ini memungkinkan pembaruan dilakukan secara langsung tanpa perlu maintenance terjadwal. Artinya, game bisa terus dipantau dan dilindungi dari ancaman cheat secara real-time, yang tentu sangat penting terutama saat jumlah pemain diprediksi melonjak seiring sistem free-to-play.

Ubisoft juga sempat menggelar closed beta untuk Dual Front, berlangsung hingga 19 Maret. Namun cara aksesnya agak berbeda, dimana pemain harus menonton konten kreator di Twitch untuk bisa mendapat undangan. Meskipun terdengar rumit, strategi ini cukup berhasil menarik perhatian komunitas dan membangun rasa penasaran.

Dilansir pada artikel Game Rant, langkah ini merupakan bagian dari strategi Ubisoft yang saat ini tengah fokus mempertahankan IP utama mereka seperti Rainbow Six dan Assassin’s Creed di tengah kondisi industri game yang penuh tantangan.

Dengan semua yang dibawa oleh Siege X, Rainbow Six kini terasa lebih terbuka, bersahabat, dan siap menyambut generasi pemain baru. Tanpa kehilangan identitas taktisnya, game ini berhasil menyeimbangkan antara tantangan dan kenyamanan, sebuah pencapaian yang tidak mudah, tapi sangat berarti.

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Christian Fabio