Scroll untuk membaca artikel
Sekar Anindyah Lamase | Rana Fayola R.
Timnas Indonesia. (Instagram/pssi)

Seleksi ketat untuk program naturalisasi Timnas Indonesia membuahkan hasil yang manis. Dengan kehadiran para pemain keturunan yang punya pengalaman berkarir di kompetisi bergengsi, skuad Garuda kini tampil dalam panggung internasional dengan performa menjanjikan.

Bahkan dalam putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia sejauh ini, Indonesia tercatat sebagai tim tersukses yang berhasil melampaui capaian sesama negara Asia Tenggara lainnya. Baik itu sang musuh bebuyutan, Vietnam, hingga Thailand yang digadang-gadang sebagai raksasa ASEAN.

Mayoritas pemain yang dinaturalisasi merupakan keturunan dari Belanda. Oleh karenanya, ada beberapa komentar yang menyebut bahwa Timnas Indonesia seperti lapis kedua atau Tim B Timnas Belanda. Pernyataan serupa dilontarkan pula oleh salah satu media Jepang.

Melansir laporan Suara.com, soccerdigestweb mengulas perihal komposisi pemain keturunan di kubu skuad Garuda. Baru-baru ini, ada tiga tambahan amunisi yang mencakup Joey Pelupessy, Dean Ruben James, serta Emil Audero untuk memperkuat pasukan Merah Putih.

“Timnas Indonesia berencana memanggil 11 pemain naturalisasi lagi untuk menghadapi Jepang. Indonesia yang mengalahkan Bahrain untuk meningkatkan harapan lolos ke Piala Dunia untuk kali pertama, sekali lagi akan membuat kebijakan naturalisasi dalam skala besar,” tulisnya, sebagaimana diberitakan media Korea Selatan, yakni Xsports News.

“Seolah-olah mereka telah sama dengan tim B Belanda dan mencapai level tim nasional 1,5. Meski pelatih Kluivert menentang bahwa Timnas Indonesia seperti sebuah klub,” tambahnya.

Di pertandingan terakhir Grup C, Jay Idzes dan kolega akan bersua dengan Jepang. Laga ini dijadwalkan pada 10 Juni 2025 nanti.

Keseimbangan Program Jangka Pendek dan Jangka Panjang Timnas Indonesia

Meski gencar melakukan proses naturalisasi pemain yang memiliki darah keturunan Indonesia, sejatinya ada keseimbangan yang tak boleh dilupakan. Mengingat Indonesia, melalui federasi, juga terus mengupayakan pengembangan talenta muda lokal sebagai program jangka panjang.

Bahkan baru-baru ini, Ketua Umum PSSI Erick Thohir yang didampingi oleh Ketua Badan Tim Nasional (BTN) Sumardji menemui Gerald Vanenburg selaku pelatih Tim U-23. Pertemuan tersebut diselenggarakan guna mencari talenta-talenta terbaik usia muda yang bakal nantinya berpotensi promosi ke level senior di masa mendatang.

“Bertemu dengan Pelatih Kepala Timnas U-23, Gerald Vanenburg dan Ketua Badan Tim Nasiional (BTN), Kombes Pol, Bapak Sumardji tentang program untuk pembinaan pemain Timnas Indonesia,” kata Erick Thohir melalui unggahan akun Instagram pribadi, sebagaimana dikutip Antara News.

Ia juga menambahkan, “Kami akan mencari talenta-talenta terbaik asal Indonesia mulai dari usia muda untuk masa depan Timnas Indonesia. Kami sepakat untuk kontinuitas program harus berjalan di Timnas Indonesia mulai dari level U-17, lalu U-20, U-23, dan senior, tidak terpisah sehingga jenjang talenta pemain bisa dilakukan.”

Dalam waktu dekat, pasukan Timnas U-17 yang dilatih oleh Nova Arianto juga akan menunjukkan kemampuannya melalui Piala Asia U-17 2025. Kompetisi tersebut akan berlangsung pada 3-20 April mendatang di Arab Saudi.

Persiapan matang telah digelar sejak beberapa waktu lalu. Erick Thohir sendiri optimis bahwa skuad Garuda Muda sudah semakin siap untuk tampil. Terlebih lagi, beberapa uji coba yang dijalani Putu Panji CS juga menunjukkan hasil memuaskan.

Pada Jumat (28/3/2025) kemarin, Timnas berhasil mengalahkan China. Erick memastikan, skuad Garuda Muda terus bersiap supaya bisa menyegel satu tiket di panggung dunia. Pemain asuhan Nova Arianto sudah tiba di Dubai sejak pertengahan Maret.

Tak hanya China, mereka dijadwalkan menjalani uji coba lawan UAE dan Australia. Persiapan demi persiapan tentu memang perlu dioptimalkan. Sebab lawan-lawan yang akan dihadapi juga bukan sembarangan. Timnas Indonesia U-17 bergabung dengan Korea Selatan, Yaman, serta Afghanistan.

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Rana Fayola R.