Mantan pelatih Timnas Indonesia U-16, Fakhri Husaini baru-baru ini membuat pernyataan yang cukup kontroversial. Sepertimana menyadur laman Suara.com (7/4/2025), pelatih yang sukses membawa Timnas Indonesia U-16 menjadi juara di ajang Piala AFF U-16 edisi 2018 tersebut menyatakan bahwa lolos ke Piala Dunia U-17 saat ini lebih mudah daripada era ketika dirinya melatih Timnas Indonesia dulu.
"Sekarang untuk masuk Piala Dunia U-17 itu lebih mudah dibandingkan dengan dulu saat saya masih jadi pelatih," tulis laman Suara.com dikutip dari akun X Info Suporter Indonesia (@InfosuporterID), Senin (7/4/2025).
Dalam pandangannya, sosok pelatih asal Nanggroe Aceh Darussalam tersebut menilai, banyaknya slot yang dimiliki oleh benua Asia untuk ke Piala Dunia U-17, membuat persaingan menjadi tak seketat ketika dirinya melatih Timnas Indonesia di Piala Asia U-16 edisi 2018 lalu.
Ketika dirinya melatih, slot kontestan Piala Dunia U-17 untuk benua Asia hanyalah empat jatah saja, sehingga untuk bisa menjadi perwakilan benua kuning, peserta putaran final Piala Asia U-17 harus bisa menjadi semifinalis turnamen.
Dan jika kita merunut pada laman history AFC, Fakhri Husaini bersama anak asuhnya kala itu nyaris lolos ke babak semifinal dan menjadi wakil Asia di Piala Asia U-17, andai tak dihentikan oleh Australia dengan skor tipis 2-3 di babak delapan besar turnamen.
Jika saja momen tersebut terjadi pada gelaran Piala Asia U-17 edisi 2025 ini, tentu saja Fakhri Husaini sudah berhasil mengantarkan anak asuhnya ke turnamen level dunia di kelompok umur 17 tahun itu.
Meskipun terkesan benar adanya, namun ternyata apa yang disampaikan oleh Fakhri Husaini tak sepenuhnya benar. Pasalnya, jika kita melihat peta persaingan negara-negara kontestan putaran final Piala Asia U-17 kali ini, kekuatan yang dimiliki oleh para tim peserta ini sangatlah sulit untuk diprediksi.
Meskipun menyandang status sebagai tim-tim besar dengan persepakbolaan yang mapan dan kuat, hal tersebut tak menjadi jaminan bagi mereka untuk bisa lolos dengan mudah ke pentas Piala Dunia U-17.
Memang, secara syarat, kelolosan ke Piala Dunia U-17 menjadi lebih mudah seiring dengan penambahan kuota yang didapatkan oleh AFC. Namun di sisi lain, untuk memenuhi kuota 8 slot tersebut, negara-negara peserta ini harus berjibaku lebih keras, mengingat kekuatan yang lebih merata di 16 negara yang lolos ke Arab Saudi tersebut.
Seperti misal, Iran yang merupakan tim raksasa Asia dan menghuni pot unggulan pertama, justru harus tersingkir awal dari gelaran. Ironisnya, nama besar yang mereka miliki sama sekali tak membantu negara asal kawasan teluk tersebut untuk terhindar dari juru kunci klasemen grup D di bawah negara non-unggulan seperti Korea Utara, Tajikistan mupun Oman.
Bukan hanya Iran, negara kuat di persepakbolaan Asia seperti Arab Saudi, Korea Selatan dan Jepang pun harus tertatih-tatih dalam mengamankan diri untuk lolos ke fase 8 besar turnamen.
Di grup C, Korea Selatan bahkan harus merasakan kekalahan dari tim non-unggulan sekelas Indonesia, sementara di grup B, Jepang berhasil lolos karena catatan gol head-to-head, bukan unggul dalam hal poin.
Sementara Arab Saudi, raksasa Asia yang merangkap sebagai tuan rumah, harus berjuang ekstra keras di depan pendukungya sendiri untuk bisa mengamankan tiket runner-up grup A.
Jadi, dapat disimpulkan apa yang disampaikan oleh Fakhri Husaini ini memang ada benarnya, namun tak sepenuhnya benar pula.
Pasalnya, untuk bisa menjadi salah satu dari delapan tim yang berhak lolos ke Piala Dunia U-17 kali ini, diperlukan perjuangan yang benar-benar besar, mengingat persaingan yang terjadi sekarang jauh lebih berat daripada edisi sebelumnya.
Baca Juga
-
Timnas U-17 Tersingkir di Babak 8 Besar Piala Asia, Nova Arianto Gagal Samai Capaian sang Mentor
-
Meski sang Lawan Bermain Pragmatis, Timnas U-17 Tetap Wajib Waspadai Permainan Korea Utara
-
Lawan Korea Utara di Babak 8 Besar, Seharusnya Bukan Sebuah Laga yang Berat bagi Timnas U-17
-
Hadapi Korea Utara di 8 Besar AFC U-17, Timnas Indonesia Miliki 3 Alasan untuk Menangi Laga
-
Satu Langkah Lagi, Nova Arianto Bakal Samai Capaian Shin Tae-yong di Gelaran Piala Asia
Artikel Terkait
-
Timnas Indonesia Keok, Media Asing Singgung Nova Arianto: Si Murid Shin Tae-yong
-
Timnas U-17 Tersingkir di Babak 8 Besar Piala Asia, Nova Arianto Gagal Samai Capaian sang Mentor
-
Breaking News! Dipecundangi Korut, Timnas Indonesia U-17 Bubar Jalan
-
Benarkah Pemain Korea Utara U-17 Gacor Bantai Timnas Indonesia karena Takut Dieksekusi Kim Jong Un?
-
Buntut Kekalahan Timnas Indonesia U-17, Desakan PSSI Seriusi Kompetisi Usia Muda Menggema
Hobi
-
Timnas U-17 Tersingkir di Babak 8 Besar Piala Asia, Nova Arianto Gagal Samai Capaian sang Mentor
-
Rayhan Hanan Buka-bukaan Soal PR Besar Persija Jakarta, Optimis Bangkit?
-
Kegagalan di BAC 2025, Taufik Hidayat: Fasilitas Ada, Apa Sih yang Kurang?
-
Puncak Klasemen Direbut Sang Kakak Lagi, Alex Marquez Tak Sakit Hati
-
3 Hal Ini Perlu Dibenahi oleh Timnas U-17 Usai Tersingkir di Piala Asia
Terkini
-
Ceria dan Berjiwa Muda, Intip Highlight Medley Album Baru TWS 'Try With Us'
-
Modal Impor Mahal, Harga Jual Naik: Apakah Daya Beli Konsumen Stabil?
-
Dijuluki The Red Hair Guy, Heeseung ENHYPEN Tampil Membara di Coachella
-
Serial Harry Potter Resmi Umumkan Jajaran Pemain, Diisi Wajah-Wajah Baru
-
Tak Hanya One Piece, Ini 4 Anime Populer dengan Jumlah Episode Terbanyak