Punggawa timnas Indonesia, Shayne Pattynama beberapa hari ini cukup ramai diperbincangkan tengah diincar oleh beberapa klub elit di kawasan Asia tenggara. Melansir dari laman berita suara.com (12/05/2025, bek kiri berusia 26 tahun ini kini dikabarkan tengah menjalin komunikasi dengan klub raksasa asal Thailand, yakni Buriram United. Kabar ini sendiri pertama kali dihembuskan oleh media online asal Thailand, Ball Thai Dotcom melalui akun X/Twitter resminya @Ballthaidot.com.
“Bek kiri Indonesia Shayne Pattynama dikabarkan tengah dikaitkan dengan Buriram United setelah mengakhiri kontraknya dengan klub divisi dua Belgia KAS Eupen. Buriram United berminat merekrutnya untuk bergabung dengan tim. Kabar ini datang setelah adanya rumor Buriram United akan melepas Jefferson Tabinas. Bek kiri Timnas Filipina itu kontraknya akan berakhir,” tulis media Ball Thai Dotcom.
Kabar ini sendiri memang belum dikonfirmasi oleh sang pemain atau agennya. Namun, berakhirnya kontrak mantan pemain klub liga Norwegia, FK Viking tersebut bersama KAS Eupen di musim ini memang membuat banyak pihak bertanya-tanya mengenai masa depan sang pemain selanjutnya.
Pindah ke liga Thailand memang menjadi opsi yang cukup menarik bagi para pemain berlabel timnas Indonesia. Saat ini, beberapa pemain juga tengah merumput di liga Thailand dan menjadi andalan di klubnya masing-masing. Dua nama yang cukup memiliki karir bagus dengan berkarir di liga Thailand saat ini adalah Pratama Arhan dan Asnawi Mangkualam. Lalu ada 2 punggawa timnas Indonesia U-23, yakni Ronaldo Kwateh dan Meshaal Hamzah yang juga berkarir di liga Thailand saat ini.
Namun, bagi beberapa pihak banyak yang menganggap jika Shayne Pattynama pindah ke liga Thailand akan mendapatkan beberapa kerugian. Berikut ini adalah 3 kerugian yang bisa diperoleh Shayne Pattynama jika berkarir di liga Thailand bersama Buriram United.
1. Ketimpangan Level Kompetisi
Jika dibandingkan dengan liga-liga Eropa, liga Thailand tentunya belum memiliki level kompetisi yang sepadan dengan liga-liga di benua biru tersebut. Melansir dari laman transfermarkt.co.id, meskipun saat ini Thai Super League 1 masuk dalam jajaran 15 liga terbaik di kawasan Asia, akan tetapi kualitas liganya masih jauh jika dibandingkan liga Asia lainnya sepert liga Qatar, liga Arab Saudi, liga Jepang dan liga Korea Selatan.
Kondisi ini dikhawatirkan akan mempengruhi performa dari Shayne Pattynama yang bisa berdampak terhadap performanya di timnas Indonesia. Kondisi ini dikhawatirkan tidak akan membuatnya dilirik oleh Patrick Kluivert yang memang cukup menekankan kualitas dan jam terbang pemain di skuad timnas Indonesia.
2. Risiko Tak Dilirik ke Timnas Indonesia
Saat ini, posisi Shayne Pattynam di timnas Indonesia memang cukup memprihatinkan. Sempat menjadi andalan pada tahun 2023 di sektor bek kiri, kini, pemain yang sudah mengoleksi 10 caps dan mencetak 1 gol bersama timnas Indonesia tersebut kian tersingkirkan di skuad cadangan. Pindah ke liga Thailand guna mendapatkan menit bermain yang cukup memang mungkin akan meningkatkan peluangnya masuk ke timnas Indonesia.
Namun, jika dibandingkan dengan 2 bek kiri lainnya, yakni Calvin Verdonk dan Dean James yang berkarir di kasta tertinggi liga Belanda, tentunya peluang Shayne Pattynama untuk bersaing mengisi posisi bek kiri terbilang cukup sulit. Terlebih lagi, visibilitas liga Thailand memang tak sebanyak liga-liga di Eropa.
3. Risiko Penurunan Karir dan Performa
Salah satu risiko dan kerugian yang bisa saja menimpa Shayne Pattynama adalah risiko penurunan performa yang bisa diperolehnya jika berkarir di liga Thailand. Hal ini pernah terjadi terhadap salah satu seniornya, yakni Jordi Amat. Pada tahun 2022, Jordi Amat memutuskan berkarir di liga Malaysia bersama Johor Darul Ta’zim dari KAS Eupen. Lambat laun, performa bek yang kini berusia 33 tahun tersebut kian menurun. Hal ini diprediksi karena kualitas liga Malaysia yang jauh di bawah liga-liga top Eropa.
Nah, itulah beberapa kerugian yang bisa diperoleh oleh Shayne Pattynama jika memutuskan berkarir di liga Thailand.
Baca Juga
-
PSSI Anak Tirikan Timnas Indonesia Senior, Media Asing Berikan Sorotan!
-
Cadangkan Zahaby Gholy saat Jumpa Brazil, Nova Arianto Berikan Klarifikasi!
-
Piala Dunia U-17: Takluk dari Brazil, Peluang Lolos Indonesia Masih Ada!
-
Misi Baru! Gagal di Edisi 2026, PSSI target Timnas Main di Piala Dunia 2030
-
PSSI Tak Masukkan Laga Uji Coba Timnas U-22 ke Kalender FIFA: Konsistensi Dipertanyakan?
Artikel Terkait
-
Ernando Ari Sutaryadi dan Nadeo Argawinata Siap-siap Comeback Gantikan Emil Audero Lawan China
-
Hasil Laga Pemain Keturunan: Calvin Verdonk Bawa Kabar Baik, Mees Hilgers dan Dean James Menyedihkan
-
Selamat Tinggal Thom Haye Bawa Kabar Duka dari Belanda Jelang Timnas Indonesia vs China
-
Timnas Indonesia Bahaya! Kluivert Asyik Sendiri, Jordi Cruyff Sibuk Urus Tim Lain
-
Media China Girang usai Timnas Indonesia Kena Sanksi, Optimis Curi Poin?
Hobi
-
Terhenti di Fase Grup Piala Dunia, Mengapa Tak Ada Desakan Suporter untuk Pecat Nova Arianto?
-
Rizky Ridho Masuk Nominasi Puskas Award, Waktunya Indonesia Kejar Habis Malaysia!
-
FIFA Matchday Bulan November dan Ulangan Masa Kelam Persepakbolaan Indonesia Satu Dekade Lalu
-
Sejarah Pencapaian para Wakil ASEAN di Piala Dunia U-17, Indonesia Layak Sombong!
-
Bakal Dievaluasi PSSI, Nova Arianto Berpotensi Diberhentikan dari Pelatih Timnas U-17!
Terkini
-
Rilis 8 Januari 2026, Siapa Pemeran Film Suka Duka Tawa?
-
Teaser Perdana Anime The Cat and The Dragon Dirilis, Tayang Juli 2026
-
Hanum Mega Buat Perjanjian Pernikahan Jelang Akad, Demi Amankan Hak?
-
Naura Ayu Temukan Jati Diri Lewat Single Terbaru Lampu Jalan
-
Ciptakan Trend Khatam Al-Quran Sejak Dini Lewat Tasmi Jumat Legi