
EA telah memberikan pandangan pertama pada Battlefield terbaru melalui pengumuman mengenai Battlefield Labs, sebuah inisiatif yang bertujuan untuk melibatkan komunitas dalam proses pengembangan game. Dalam pengumuman ini, EA memperkenalkan fase uji coba yang ekstensif, yang memungkinkan pemain untuk memberikan masukan langsung terkait gameplay dan fitur-fitur yang ada.
Meskipun masih dalam tahap pre-alpha, EA merasa cukup puas dengan perkembangan game ini dan berencana mengandalkan umpan balik dari pemain untuk menyempurnakan berbagai aspek sebelum peluncuran final. Menurut informasi dari laman IGN, EA berharap bahwa Battlefield Labs akan membantu mereka mendapatkan wawasan yang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas game dan memastikan bahwa Battlefield kembali ke inti dari apa yang disukai oleh para penggemar.
Selain Battlefield Labs, EA juga memperkenalkan Battlefield Studios, sebuah aliansi dari empat studio yang bekerja sama dalam pengembangan game ini. Empat studio tersebut adalah DICE yang berbasis di Stockholm, Motive yang dikenal lewat Dead Space remake dan Star Wars: Squadrons, Ripple Effect yang sebelumnya dikenal sebagai DICE LA, dan Criterion yang dikenal lewat Need for Speed.
DICE akan menangani aspek multiplayer game ini, sementara Motive bertanggung jawab untuk misi single-player dan peta multiplayer. Ripple Effect bertugas membawa pemain baru ke dalam seri, dan Criterion akan fokus pada pengembangan campaign single-player.
Pengumuman ini menunjukkan bahwa EA berkomitmen untuk memberikan pengalaman yang lebih baik, terutama setelah peluncuran Battlefield 2042 yang kontroversial.
Battlefield 2042 memang menjadi titik balik bagi seri ini, dengan kritik datang dari penghapusan campaign single-player dan sistem class yang terlalu fleksibel, serta perubahan besar lainnya yang mengundang reaksi negatif dari penggemar.
Melansir dari laman Game Rant, Battlefield 2042 mengalami peluncuran yang bermasalah dan sempat melihat penurunan drastis dalam jumlah pemain, yang mendorong DICE untuk berbenah dan menyusun ulang visi untuk game mendatang. Setelah 2042, banyak pemain berharap seri ini kembali ke akar dengan gameplay klasik dan pengalaman yang lebih terfokus. Dalam upaya itu, DICE telah memutuskan untuk membawa kembali linear single-player campaign yang sudah lama ditunggu-tunggu penggemar.
Salah satu bagian menarik dari Battlefield Labs adalah bahwa EA mengundang pemain untuk memberikan umpan balik mengenai aspek-aspek fundamental permainan, seperti inti dari combat dan penghancuran lingkungan yang menjadi ciri khas Battlefield.
Menurut artikel dari Screen Rant, meskipun gameplay yang diperlihatkan hanya cuplikan singkat, game ini diprediksi akan kembali ke setting modern, dengan fitur-fitur seperti pertempuran pesawat dan tank serta bencana alam seperti kebakaran hutan yang akan memperkaya dinamika medan perang. Selain itu, pemain akan diminta untuk menguji mode klasik seperti Conquest dan Breakthrough, serta melakukan penyesuaian pada sistem class yang ada, termasuk Assault, Engineer, Support, dan Recon.
Namun, meskipun informasi yang tersedia masih terbatas, EA sudah memastikan bahwa para pemain yang berpartisipasi dalam Battlefield Labs harus menandatangani perjanjian non-disclosure (NDA). Ini berarti bahwa meskipun banyak yang bisa diuji coba, konten dan feedback yang dikumpulkan akan tetap dijaga kerahasiaannya.
Dengan demikian, meskipun tahap uji coba ini sudah dimulai, penggemar masih harus menunggu beberapa waktu sebelum mengetahui lebih banyak tentang detail game mendatang. EA berharap Battlefield Labs dapat membantu mereka mendapatkan umpan balik yang sangat diperlukan, dan dengan beragam studio yang terlibat, pengembangan game ini diharapkan bisa lebih matang.
Dengan Battlefield 6 yang masih dalam tahap pengembangan, EA tampaknya tidak hanya mengandalkan umpan balik untuk meningkatkan kualitas game, tetapi juga berfokus pada memperbaiki hubungan dengan komunitas setelah kegagalan Battlefield 2042.
Seiring dengan pembentukan Battlefield Studios, EA berjanji untuk terus mendengarkan suara penggemar dan berusaha menghadirkan pengalaman Battlefield yang lebih baik dan lebih terarah. Para penggemar yang terlibat dalam Battlefield Labs memiliki kesempatan untuk memengaruhi arah pengembangan game ini, yang mungkin menjadi kunci bagi kelangsungan dan kesuksesan Battlefield di masa depan.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Silent Hill 2 Remake Capai 2 Juta Kopi Terjual, Sukses Besar untuk Konami!
-
Resident Evil 5 Dapat Rating Baru, Remaster Diam-diam dari Capcom?
-
Sony Hapus Mod 60fps Bloodborne: Harapan atau Kecewa bagi Penggemar?
-
Elliot Page Adaptasi Game Beyond: Two Souls Jadi Serial TV!
-
Simu Liu Siap Bintangi Film Sleeping Dogs, Proyek Ini Akhirnya Terwujud!
Artikel Terkait
-
5 Rekomendasi HP Realme Spek Tinggi: Harga Rp1-2 Jutaan, Performa Jagoan
-
COMPUTEX 2025: MSI Unjuk Gigi Lewat Handheld Gaming Terbaru dan Laptop Kolaborasi Mewah
-
15 Kode Redeem Free Fire Max Terbaru 21 Mei: Raih Skin Senjata dan Diamond
-
Infinix GT 30 Pro Rilis Global: Harga Rp 5 Juta, Usung RAM 12 GB dan Chip Kencang
-
Infinix GT 30 Pro Debut di Indonesia Pekan Ini, Desain Khas HP Gaming, Chipset Bertenaga
Hobi
-
Tatap Laga Pamungkas, Timnas Indonesia Beri Kode Bakal Hadirkan Kejutan!
-
Resmi Lolos ke Round 4, Indonesia akan Rotasi Pemain saat Lawan Jepang?
-
Karir Tak Jelas, Marselino Ferdinan akan Dipinjamkan oleh Oxford United?
-
Media Asing Prediksi Nasib Buruk Indonesia di Babak Round 4, Seperti Apa?
-
Kualifikasi Piala Dunia 2026: Ada yang Aneh dengan Permainan Justin Hubner di Laga vs China!
Terkini
-
Review Film Julie Keeps Quiet: Yang Memilih Nggak Terlalu Banyak Bicara
-
Ulasan Novel Saksi Mata: Kebenaran yang Tak Bisa Dibungkam Oleh Kekuasaan
-
Review Film Tak Ingin Usai di Sini: Saat Cinta Diam-Diam Harus Rela Pergi
-
Budaya Cicil Bahagia: Ketika Gen Z Menaruh Harapan pada PayLater
-
Review Film Big World dari Sudut Pandang Disabilitas, Apakah Relate?