Rumor yang cukup mengejutkan datang dari gelaran kasta tertinggi sepakbola profesional di Indonesia, yakni Liga 1. Melansir dari laman berita suara.com (16/05/2025), PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) sedang mempertimbangkan untuk menambah kuota pemain asing pada gelaran BRI Liga 1 musim 2025/2026 mendatang. Sebelumnya, BRI Liga 1 musim 2024/2025 mengijinkan setiap tim memiliki kuota 8 pemain asing.
Namun, ada wacana pada musim depan kuota tersebut akan ditambah menjadi 11 pemain asing setiap klub. Melansir dari laman Liga Indonesia Baru (ligaindonesiabaru.com), wacana ini sendiri muncul karena kualitas Liga 1 dianggap mengalami penurunan di kancah sepakbola Asia. Oleh karena itu, PT LIB selaku operator utama Liga 1 mengusulkan wacana penambahan kuota pemain asing setiap klub.
“Kalau musim depan, yang didaftarkan 11 yang dimainkan 8. Tapi tergantung PSSI yang memutuskan. Kemudian untuk musim 2026/2027, sebelas-sebelasnya bisa main. Kalau feeling saya rasanya belum dipenuhi. Tapi apakah 8 didaftarkan dan 8-nya boleh main, saya belum punya feeling sampai ke sana,” ujar Direktur PT LIB, Ferry Paulus.
Sontak, wacana ini kemudian menimbulkan pro dan kontra di banyak kalangan. Banyak pihak yang mendukung wacana ini guna meningkatkan kemajuan sepakbola di Indonesia. Namun, adapula yang menolak dan dianggap dapat memberikan dampak negatif bagi pesepakbolaan Indonesia. Berikut ini adalah 3 dampak negatif jika wacana penambahan kuota pemain asing di klub Liga 1 bertambah menjadi 11 orang di musim depan.
1. Kekuatan Finansial Klub Menjadi Tak Imbang
Salah satu hal yang tentunya dikhawatirkan jika penambahan kuota pemain asing menjadi 11 orang direalisasikan pada musim 2025/2026 mendatang adalah ketimpangan kekuatan finansial tiap tim atau klub kontestan menjadi tak merata. Hal ini dikarenakan ada klub yang dikenal memiliki keuangan yang stabil atau kaya dan adapula yang dianggap memiliki keuangan tim yang sekedar cukup untuk membayar gaji pemain medioker.
Kondisi ini jelas dikhawatirkan akan menimbulkan permasalahan keuangan klub seperti telat membayar gaji pemain ataupun klub terpaksa mengontrak pemain asing dengan kualitas yang sama atau bahkan di bawah pemain lokal. Tentunya masalah keuangan ini harus dipikirkan terlebih dahulu oleh PT LIB, PSSI dan pihak klub kontestan kedepannya.
2. Risiko Pemain Lokal Kalah Saing
Meskipun kemungkinan kuoata pemain asing yang bisa bermain bersamaan dalam sebuah laga hanya 8 orang dari 11 pemain, akan tetapi hal ini tidak menutup kemungkinan para pemain lokal akan kesulitan menembus skuad utama dan minim jam terbang. Kondisi ini sendiri tentunya bisa membuat pengembangan para pemain lokal terganggu, khususnya para pemain muda. Jika PT LIB dan PSSI tetap ingin merealisasikan wacana tersebut, tentunya harus ada regulasi pendamping yang bisa menjamin para pemain lokal tersebut tak kalah saing dengan para pemain asing kedepannya.
3. Munculnya Para Pemain Asing dengan Grade D hingga E
Risiko lainnya dari penerapan kuota 11 pemain asing pada musim depan adalah adanya deretan pemain asing yang dianggap memiliki kualitas sama atau bahkan lebih rendah dibandingkan pemain lokal. Seyogyanya para pemain asing yang dikontrak oleh klub-klub liga Indonesia ini haruslah memiliki kualitas di atas para pemain lokal agar bisa terjadi tukar ilmu antar pemain.
Jika klub-klub yang tak memiliki kekuatan finansial tetapi bersikeras merekrut pemain asing di musim depan, bukan tak mungkin akan adanya deretan pemain asing dengan kualitas grade D hingga E yang berkarir di Indonesia. Tentu hal ini bukan sebuah dampak yang baik jika ingin meningkatkan kualitas liga Indonesia di kancah Asia.
Nah, itulah beberapa dampak negatif jika PT LIB dan PSSI ingin menambah kuota pemain asing di Liga 1 musim 2025/2026 menjadi 11 orang. Tentunya harus adanya pembahasan lebih lanjut terkait wacana ini kedepannya.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Gabung Buriram United, Shayne Pattyanam Masih Berpeluang Dipanggil Timnas?
-
Gagal ke Piala Asia Putri 2026, PSSI Dikritik Pedas oleh Media Asing
-
Futsal Indonesia: Maju Karena Pembinaan Level Amatir Hingga Pro yang Baik
-
Rahmad Darmawan Jadi Pelatih Liga Indonesia All Star, Kian Kental Aroma Timnas?
-
Media Vietnam Soroti Nasib Mantan Kapten Indonesia, Evan Dimas, Ada Apa?
Artikel Terkait
-
Daftar 7 Pemain yang Dilepas Bhayangkara FC Jelang Musim Baru, Hargianto hingga Ruben Sanadi
-
Teka-teki Elkan Baggott: Misteri Kembali Tak Dipanggil ke Timnas Indonesia
-
BRI Liga 1: PSBS Biak Siap Ladeni Dewa United dengan Motivasi Berlipat
-
Mees Hilgers, Laga Kontra Cina dan Performa Buruknya di Timnas Indonesia
-
Menanti Magis Ole Romeny: Bisakah Kembali Membuat Kejutan di Lini Depan Timnas Indonesia?
Hobi
-
Dua Pemain ASEAN yang Pernah Bertanding Lawan Mendiang Diogo Jota, Siapa yang Bisa Mengalahkan?
-
Pelatih Mauricio Souza Puas dengan Langkah Baru Persija Jakarta
-
Genjot Stamina, Pemain PSM Makassar Lahap Menu Latihan Fisik Lebih Berat
-
Skuad Baru Persib Bandung Diberi Ruang Bangun Chemistry, Bojan Hodak: Itu Normal
-
Futsal Keren: Beberapa Tips Kece Jadi MVP di Lapangan Indoor
Terkini
-
Ulasan Buku Hello, Habits: Mejadi Versi Terbaik Diri Lewat Kebiasaan Kecil
-
4 Toner Diklaim Ampuh Melembapkan Kulit Kering dan Memperbaiki Skin Barrier
-
Baru 5 Hari, Jurassic World Rebirth Mengganas di Puncak Box Office
-
Review Buku You Don't Need to be Loved by Everyone: Bahagialah Tanpa Validasi Siapa pun
-
Anime Boku no Hero Academia Vigilantes Lanjut Season 2, Bakal Tayang 2026 Mendatang