Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Rana Fayola R.
Potret duel pemain Semen Padang FC (Jersey kuning) dan Arkhan Fikri, pemain Arema FC dalam laga terakhir BRI Liga 1 2024/2025. (ligaindonesiabaru.com)

Kompetisi BRI Liga 1 musim 2024/2025 menjadi ajang pembuktian bagi Semen Padang FC sebagai tim promosi untuk tetap menjaga eksistensi di kasta tertinggi sepak bola nasional. Tekanan demi tekanan akhirnya terbayar tuntas setelah mereka berhasil mengalahkan Arema FC dalam partai penutup.

Bermain di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu (24/5), Kabau Sirah tampil penuh percaya diri dan berani menekan tuan rumah. Dua gol dari Felipe Chaby dan Muhammad Ridwan membuahkan hasil kemenangan 2-0 yang sangat krusial bagi mereka.

Tambahan tiga poin dari kemenangan tersebut memastikan Semen Padang keluar dari jerat degradasi. Dengan total 36 poin dari 34 pertandingan, mereka finis di posisi ke-13 dan menyegel satu tempat di kompetisi musim depan.

“Kerja keras semua yang ada di tim dan masyarakat Padang akhirnya berbuah manis. Ini memperlihatkan pentingnya bertahan di BRI Liga 1,” kata Eduardo Almeida, pelatih Semen Padang FC yang dikutip dari ligaindonesiabaru.com, Minggu (25/5/2025).

Tiga poin sempurna atas Arema FC bukan sekadar soal angka, melainkan juga jadi simbol harapan. Eduardo mengaku sudah menganalisis kekuatan lawan dan menyiapkan strategi matang untuk mengantisipasi serangan balik cepat yang menjadi ciri khas Arema FC.

Sementara itu, satu nama yang mencuri perhatian di pekan terakhir adalah striker Muhammad Ridwan. Meski hanya bermain 148 menit sepanjang musim, kontribusinya tak bisa dianggap sepele.

Ridwan mencetak tiga gol penting, dan semuanya di pertandingan-pertandingan yang krusial. Termasuk gol di menit 90+4 saat melawan Arema FC yang membuat Semen Padang terhindar dari degradasi.

“Alhamdulillah kemenangan ini berkat kerja sama tim dan dukungan masyarakat,” ucap Ridwan.

Penuh Percaya Diri, Semen Padang FC Bisa Lebih Ganas di Musim Depan?

Setelah berhasil bertahan di Liga 1, Semen Padang kini punya ruang untuk membenahi banyak hal. Musim depan, mereka bisa tampil lebih gacor jika mampu mengevaluasi dan memperbaiki lini yang masih lemah.

Salah satu masalah utama mereka adalah jumlah kebobolan yang sangat tinggi, yakni 60 gol dalam satu musim. Ini adalah PR besar yang harus segera ditangani sebelum musim 2025/26 dimulai.

Selain itu, beberapa pemain kunci seperti Kenneth Ngwoke, Kim Ming-gyu, dan Bruno Dybal pun patut dipertahankan. Kehadiran mereka memberikan warna di lini tengah dan depan Semen Padang, sehingga bisa menjadi fondasi untuk kebangkitan musim depan.

Kabau Sirah pun perlu harus mempertahankan performa mereka di pertandingan kandang dan pertandingan besar. Kemenangan atas tim kuat seperti Bali United dan PSS Sleman menunjukkan bahwa mereka mampu tetap tampil menggigit di bawah tekanan.

Yang tak kalah penting adalah mempertahankan semangat juang yang luar biasa seperti di laga pamungkas. Mental bertahan dan kerja keras yang ditunjukkan di musim ini adalah aset penting yang bisa membawa mereka lebih jauh.

Kendati begitu, persaingan di kasta tertinggi tidak akan jadi lebih mudah. Klub-klub lain juga terus berbenah, bahkan tim promosi pun kerap memberi kejutan. Jika Semen Padang ingin naik level, mereka harus siap bersaing di semua lini.

Pemain-pemain muda dan pelapis juga perlu diberi menit bermain lebih banyak untuk menjaga kedalaman skuad. Kemenangan atas Arema harus jadi titik balik untuk berpikir lebih besar, bukan sekadar bertahan.

Jika semua elemen berjalan beriringan untuk melakukan evaluasi, pembenahan, konsistensi, dan mentalitas, maka bukan tidak mungkin Semen Padang tampil moncer dan memberi kejutan di musim 2025/2026.

Tim asuhan Eduardo Almeida telah melewati musim yang berat dengan perjuangan yang luar biasa. Bertahan di Liga 1 adalah prestasi penting, tetapi sebenarnya tantangan yang pasti sudah menanti di depan. Dengan semangat juang yang tinggi, evaluasi menyeluruh, dan pembenahan skuad, mereka punya peluang besar untuk naik level dan tidak sekadar menjadi pelengkap.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Rana Fayola R.