Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Rana Fayola R.
Johnny Jansen, pelatih anyar Bali United FC bersama dua asisten pelatihnya. (ligaindonesiabaru.com)

Tak berselang lama usai BRI Liga 1 musim 2024/2025 berakhir, Bali United bergerak cepat untuk menyambut era baru. Mereka dipastikan berpisah dengan Stefano Cugurra, salah satu juru taktik yang malang melintang di kompetisi sepak bola tanah air.

Teco sendiri memilih mundur dari jabatannya setelah hampir tujuh tahun menangani klub asal Pulau Dewata. Ia menilai, perjalanannya di Bali United telah mencapai titik maksimal.

Selama masa kepemimpinannya, sang pelatih sukses mempersembahkan dua gelar Liga 1 dan mempromosikan banyak pemain muda. Namun, ia percaya kini saatnya ada energi baru di kursi pelatih kepala.

Menjawab kekosongan di posisi yang krusial, manajemen Bali United resmi menunjuk pelatih asal Belanda, yakni Johnny Jansen untuk menangani tim. Penunjukan tersebut sekaligus menandai dimulainya perombakan besar dalam tubuh pasukan Seradu Tridatu.

Dilansir dari ligaindonesiabaru.com, Johnny Jansen bukan sosok asing di dunia kepelatihan. Pria berusia 50 tahun ini memiliki lisensi UEFA Pro dan segudang pengalaman baik di Eropa maupun Asia. Ia juga dikenal sebagai pelatih yang punya fokus pada pengembangan pemain muda dan strategi taktik progresif.

Karier Jansen dimulai di klub Belanda SC Heerenveen, tepat ketika dirinya menangani tim U-19 dan U-21 sebelum naik menjadi manajer akademi serta asisten pelatih tim utama. Puncaknya ia dipercaya sebagai pelatih kepala tim senior Heerenveen pada tahun 019 hingga 2022.

Usai petualangannya itu, Jansen sempat melatih klub asal Lebanon, Safa Beirut SC di musim 2023. Kemudian ke Belanda untuk melatih PEC Zwolle hingga akhir musim 2024/2025. Di klub ini pula ia sempat menangani Eliano Reijnders, pemain keturunan yang kini membela Timnas Indonesia.

Bawa Track Record Cemerlang, Johnny Jansen Bisa Penuhi Target Bali United?

Rekam jejak Johnny Jansen di Eredivisie tak bisa dianggap remeh. Ia memimpin PEC Zwolle dalam 69 pertandingan dan menerapkan pendekatan progresif yang memadukan taktik modern dan disiplin strategi khas Belanda.

Tak datang sendiri, Jansen membawa dua asisten pelatih dari Belanda, yakni Ronnie Pander dan Jeffrey Dennis Talan. Keduanya dikenal piawai dalam pengembangan pemain muda dan spesialisasi penyelesaian akhir.

“Saya mengajak dua asisten pelatih dari Belanda tentu agar program kepelatihan saya sejalan untuk Bali United. Saya datang ke Indonesia tentu ingin memberikan hasil yang terbaik untuk musim yang baru nanti,” ucap Jansen, Sabtu (31/5/2025).

Ia menambahkan, “Jika berbicara target tentu mudah, tapi yang perlu dipahami adalah proses selama mencapai target itu. Target kami adalah membawa Bali United berada di papan atas nomor 4 atau 5 untuk saat ini.”

Gaya kepelatihan Johnny Jansen diyakini sangat dipengaruhi oleh sistem di Belanda yang menekankan pengembangan pemain muda, pendekatan taktik progresif, serta manajemen tim yang profesional. Filosofi tersebut akan dijadikan fondasi dalam merancang ulang wajah Bali United.

Dengan hadirnya Pander dan Talan, diharapkan filosofi sepak bola Belanda dapat teraplikasi maksimal di tubuh kesebelasan asal Pulau Dewata ini. Fokus mereka tidak hanya pada taktik pertandingan, tetapi juga pada peningkatan kualitas individu pemain.

Sekarang, para suporter dapat menanti siapa saja wajah baru yang akan mengisi skuad Bali United, terutama di sektor pemain asing. Ini menjadi langkah lanjutan yang krusial setelah perombakan tim pelatih.

Langkah cepat Bali United mengganti pelatih dan memulai perombakan tim menunjukkan keseriusan klub menyambut musim baru. Target untuk kembali bersaing di papan atas jelas menjadi harapan besar, baik dari manajemen maupun suporter.

Dengan latar belakang pelatih berpengalaman dan pendekatan taktik khas Eropa, Johnny Jansen diyakini mampu membawa warna baru untuk klub. Apalagi, gaya kepemimpinannya dinilai cocok dengan arah pengembangan tim masa depan.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Rana Fayola R.