Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Rana Fayola R.
Selebrasi Emil Audero usai mengawal gawang Timnas Indonesia hingga cleansheet saat menjamu China. (ANTARA FOTO/BAYU PRATAMA S)

Emil Audero, kiper keturunan yang diproyeksikan untuk menambah kedalaman skuad Timnas Indonesianakhirnya mencatatkan debutnya dengan seragam merah putih dalam laga penting melawan China.

Berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), atmosfer pertandingan lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2026 itu bukan sekadar ramai. Bagi Emil yang pernah mencicipi panasnya atmosfer Serie A dan dinginnya tekanan di Serie B, ada hal berbeda yang ia rasakan.

“Sungguh luar biasa. Terima kasih kepada semua penggemar yang telah mendukung kami, suasana yang luar biasa sekali lagi. Kami terus bermimpi,” kata Emil sebagaimana menyadur Antara News, Jumat (6/6/2025).

Meski baru pertama kali turun membela skuad Garuda, Emil menunjukkan kematangan luar biasa di bawah mistar gawang. Ia memang tak terlalu sibuk malam itu, tetapi satu penyelamatannya atas tembakan keras Wang Yudong di menit ke-47 menjadi titik penting dalam kemenangan yang diraih Indonesia.

Lantaran mendatar ke pojok kiri bawah gawang tersebut cukup sulit. Namun Emil melompat, membacanya dengan akurat, dan menepis bola secara presisi.

Dalam catatan statistik, performanya tak bisa disepelekan. Ia mencatat 32 sentuhan bola, 20 umpan dengan akurasi 60 persen, empat umpan panjang sukses, dua sapuan bersih, dan dua duel darat yang ia menangkan.

Hasilnya, Timnas Indonesia pun mencatatkan clean-sheet dan menang tipis 1-0 melalui gol Ole Romeny menjelang akhir babak pertama.

“Terima kasih juga kepada semua rekan setim saya yang membuat debut saya begitu istimewa, kemenangan dan clean sheet,” lanjutnya.

Saat ini, Emil berstatus sebagai pemain pinjaman yang memperkuat Palermo di Serie B, setelah sebelumnya sempat memperkuat Como di Serie A. Tentu performanya di kancah domestik menjadi modal besar saat masuk ke skuad Garuda.

Pengalaman di Liga Italia, Emil Audero Jadi Saingan Berat Maarten Paes

Di balik debut cemerlang Emil bersama Timnas, ada perjalanan panjang yang ia tempuh di tanah Eropa. Bermain di liga Italia yang dikenal ketat dan taktis, Emil dilatih untuk punya insting tajam, refleks cepat, dan mental sekuat baja.

Saat masih di Serie A, ia harus bersaing dengan nama-nama besar seperti Jean Butez dan Pepe Reina. Kompetisi internal di klub membentuknya jadi pribadi yang tahan banting, tak mudah tertekan dan tak mudah goyah.

Turun kasta ke Serie B tak membuatnya meredup. Justru di Palermo, ia mendapat menit bermain lebih banyak sebagai kiper utama. Beberapa kali Emil Audero mencatatkan clean sheet, termasuk di laga playoff promosi Serie A yang penuh tekanan.

Semua itu memberi dampak nyata saat ia bermain di level internasional. Melawan China, tekanan dari hampir 70 ribu penonton tak membuatnya goyah. Ia tetap tenang dan sigap, ini merupakan sikap yang mencerminkan kedewasaan bermain.

Ke depan, pelatih kepala Patrick Kluivert dan pelatih kiper Indonesia pasti punya pekerjaan rumah berat, yakni memilih siapa yang akan jadi kiper utama. Emil atau Paes?

Maarten Paes akan kembali bisa dimainkan pada laga pamungkas melawan Jepang, Selasa 10 Juni nanti. Artinya, Emil harus bersaing ketat untuk mendapat penampilan keduanya. Namun melihat performa debutnya, keputusan itu bisa jadi menghadirkan dilema besar bagi sang juru taktik.

Meski Indonesia sudah memastikan diri lolos ke fase ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, laga melawan Jepang tetap penting. Pasukan Garuda pastinya ingin menutup fase grup dengan prestasi terbaik.

Tim dijadwalkan bertolak ke Jepang dan persiapan akan difokuskan pada pemulihan, evaluasi taktik, dan pembentukan tim terbaik.

Rana Fayola R.