Wataru Endo terang-terangan menunjukkan mentalitas yang apik menjelang pertandingan kontra Timnas Indonesia. Ia tak menyebut laga ini sebagai formalitas, meski apapun hasilnya nanti sudah tidak menentukan. Bagi kapten Jepang tersebut, setiap pertandingan adalah pertaruhan harga diri.
“Ini pertandingan terakhir kami di kualifikasi. Saya ingin menyampaikan pesan bahwa tim kami adalah yang paling kuat,” kata Endo, dikutip dari Antara News pada Senin (9/6/2025).
Pernyataan tersebut menjadi semacam pengingat bahwa Jepang bukan hanya ingin menang. Mereka ingin menang dengan cara yang meyakinkan. Apalagi, skuad Samurai Biru baru saja kalah dari Australia 0-1—hasil yang membuat publik sedikit menggugat hasil pelipur lara.
Endo tidak menghindar dari kenyataan, dan menyadari penuh bahwa tekanan itu nyata, apalagi ketika nama besar seperti Jepang mulai digoyang kritik. Ia menambahkan, “Kami memang merasa tertekan setelah kekalahan itu. Tapi melawan Indonesia, kami ingin menunjukkan level kami yang sebenarnya.”
Sebagai kapten, Endo bukan hanya pemimpin di atas kertas. Ia adalah motor permainan Jepang. Bermain di klub Premier League, Liverpool, membuatnya terbiasa berada di bawah sorotan dan tekanan.
Laga melawan Indonesia akan digelar di Suita City Stadium, Osaka, markas yang tak asing bagi sepak bola Jepang. Di sanalah Jepang ingin memantapkan dominasinya di Grup C, sekaligus memulihkan citra usai tumbang dari Australia.
Lebih jauh, Endo mengisyaratkan bahwa laga nanti juga akan menjadi ajang pembuktian pemain-pemain muda. Jepang diprediksi akan menurunkan sejumlah wajah baru, seperti yang mereka lakukan saat menghadapi Australia.
“Banyak pemain baru yang tampil sangat baik di sesi latihan. Mereka akan memberi energi segar. Kami akan tunjukkan permainan terbaik lewat mereka,” imbuhnya optimis.
Punya Ambisi Besar, Timnas Indonesia Wajib Awasi Pergerakan Wataru Endo?
Peran Wataru Endo tentu bukan tanpa celah. Justru karena perannya sangat sentral, Indonesia harus menjadikannya fokus utama dalam strategi pertahanan. Mengawasi gerak-gerik Endo bukan pilihan, tapi kewajiban.
Endo kerap menjadi poros serangan Jepang. Ia adalah titik awal transisi, pengatur tempo, sekaligus benteng pertama saat timnya kehilangan bola. Ketika Endo terganggu, maka permainan Jepang kemungkinan seringkali kehilangan arah.
Maka pressing agresif terhadapnya akan menjadi krusial. Pemain-pemain tengah Indonesia harus disiplin dalam menutup ruang, memutus suplai, dan memanfaatkan celah dari transisi cepat.
Dengan mengganggu ritme permainan Endo, Indonesia bisa membuka peluang untuk melakukan serangan balik. Situasi seperti inilah yang mungkin mengubah pertandingan.
Namun hal itu tidak mudah. Sebab selain kemampuan teknis, Endo juga dikenal punya mental baja. Ia tidak mudah goyah, bahkan setelah kekalahan. Justru tekanan menjadi bahan bakarnya.
Jepang sudah dipastikan lolos ke putaran final Piala Dunia 2026, sementara Indonesia mengunci tiket ke putaran keempat. Di atas kertas, tidak ada yang dipertaruhkan dalam laga ini. Namun yang pasti, pertandingan penutup Grup C itu bisa dikatakan bakal jauh dari kata santai.
Oleh karenanya, Indonesia harus siap secara mental. Tidak cukup hanya bermain aman atau bertahan mati-matian. Pasukan Merah Putih perlu tampil berani, disiplin, dan tak gentar menghadapi tekanan dari tuan rumah.
Endo mungkin satu dari sebelas pemain Jepang di lapangan nanti, teyapi pengaruhnya dapat mengubah arah laga. Dengan kemampuan mengatur ritme, membangun serangan, dan mengomando rekan-rekannya, ia adalah poros kekuatan yang tak bisa diabaikan.
Menarik untuk dinantikan, mampukah Jay Idzes CS beri kejutan di markas Jepang? Atau justru kembali takluk atas keperkasaan skuad Samurai Biru?
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Tutup Pintu untuk Shin Tae-yong, PSSI Justru Perburuk Citra Sendiri!
-
BRI Liga 1: Nermin Haljeta Harap PSIM Yogyakarta Bisa Jaga Tren Positif
-
Sindir Nasionalisme, Dirtek PSSI Bocorkan Kisi-Kisi Pelatih Baru
-
Kompak! Pemain Timnas Indonesia Nantikan Kembalinya Shin Tae-yong
-
Rizky Ridho Blak-blakan Soal Blunder Maut Lawan Irak: "Sepersekian Detik Saja..."
Artikel Terkait
-
Pelatih Jepang Blak-blakan Ngaku Waspadai Pemain Timnas Indonesia, Siapa?
-
Statistik Timnas Jepang saat Main di Stadion Panasonic Suita: 7 Pertandingan, Sudah 3 Kali Kalah
-
Pemain Keturunan Rp 112,98 Miliar Potensi Comeback Gantikan Teman Duet Bek Klub Serie B Lawan Jepang
-
Meski Diisi Pemain Pelapis, 3 Hal Ini Bisa Buat Jepang Kalahkan Timnas Indonesia
-
Tak Gentar! Patrick Kluivert Tebar Psywar Jelang Laga Indonesia vs. Jepang
Hobi
-
Tutup Pintu untuk Shin Tae-yong, PSSI Justru Perburuk Citra Sendiri!
-
Diperkuat 4 Pemain Diaspora, Ini Skuad Timnas U-17 di Piala Dunia U-17 2025
-
Sama-Sama dari Asia Timur, Pemecatan Masatada Ishii dan STY Ternyata Identik dalam 2 Hal Ini!
-
Turunkan Timnas U-23 di FIFA Matchday November, PSSI Bikin Keputusan yang Gegabah!
-
Malang Benar! Gegara Malaysia, Facundo Garces Harus Dapatkan Kerugian 4 Kali Lipat!
Terkini
-
Married to the Idea: Relevankah Pernikahan untuk Generasi Sekarang?
-
Relate Banget! Novel Berpayung Tuhan tentang Luka, Hidup, dan Penyesalan
-
4 Kegiatan Seru yang Bisa Kamu Lakukan di Jabal Magnet!
-
Novel Ice Flower: Belajar Hangat dari Dunia yang Dingin
-
Kelly Si Kelinci, Tentang Gerak, Emosi, dan Lompatan Besar Animasi Lokal