Wacana agar Piala Indonesia kembali digelar sebagai turnamen nasional kini kembali mencuat. Hal ini tidak lepas dari usulan dua pemain timnas, Witan Sulaeman dan Reza Arya yang sama-sama menyuarakan pentingnya turnamen tambahan selain Piala Presiden.
Witan menyoroti format Piala Presiden tahun ini yang hanya diikuti oleh enam klub, sehingga menurutnya atmosfer kompetisi pramusim tidak merata dirasakan oleh semua tim Liga 1.
Ia berharap, Piala Presiden dapat menjadi turnamen yang inklusif dan menjangkau seluruh kontestan Liga 1.
Senada dengan Witan, Reza Arya juga mengusulkan agar Piala Indonesia bisa kembali digulirkan. Kiper PSM Makassar ini menilai, kehadiran turnamen tersebut akan sangat membantu perkembangan pemain lokal yang sering kali kalah bersaing dengan pemain asing di Liga 1.
Menurut Reza, Piala Indonesia mampu menciptakan dinamika baru dan memberi jam terbang yang lebih adil bagi seluruh pemain. Lantaran sebagaimana diketahui bahwa Piala Indonesia terakhir kali digelar pada musim 2018-2019 dan dimenangkan oleh itu Ramang. Kemudian setelahnya, turnamen ini vakum karena pandemi COVID-19 dan belum dilanjutkan hingga kini.
Tercatat, Piala Indonesia baru digelar sebanyak tujuh kali sejak pertama kali diluncurkan pada tahun 2005. Beberapa klub sempat mencicipi gelar juara, mulai dari Arema hingga PSM. Kendati demikian, kesinambungannya masih belum stabil.
Kondisi inilah yang kemudian memicu dorongan agar turnamen semacam Piala Indonesia bisa dihidupkan kembali sebagai pelengkap musim kompetisi yang padat.
Tanggapi Usulan Piala Indonesia, Ini Kata Erick Thohir
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir pun angkat bicara. Menurutnya, keputusan untuk menggelar kembali Piala Indonesia bukan berada di ranah PSSI secara langsung, melainkan menjadi kewenangan PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan klub-klub peserta.
“Domainnya, silakan liga (PT LIB-red) dan klub-klub bersepakat seperti apa. Bukan di PSSI, lho. PSSI itu hanya memiliki satu persen (saham-red) Liga,” jelas Erick kepada awak media, mengutip Antara News pada Jumat (4/7/2025).
Pernyataan ini sekaligus menegaskan bahwa PSSI lebih berperan sebagai pengatur arah kebijakan umum dan tidak langsung mengendalikan teknis penyelenggaraan liga atau turnamen tambahan.
Menurut Erick, segala rencana soal turnamen baru atau perluasan kompetisi tetap harus mempertimbangkan kalender sepak bola nasional agar tidak membebani pemain.
“Kalau ditanya apakah musim kompetisi atau turnamen Piala Indonesia atau Piala Presiden ini bisa diperpanjang jadwalnya untuk 18 klub, jawabannya mungkin aja selama kalendernya mumpuni. Itu karena pemain bukan robot, dia juga mesti beristirahat,” tambahnya.
Dari pernyataannya, Erick Thohir juga membuka peluang adanya evaluasi terhadap jumlah peserta turnamen Piala Presiden. Sejak digelar pertama kali pada 2015, jumlah peserta sempat menyentuh angka maksimal, namun belakangan terus mengalami pengurangan.
Jika pada 2024 Piala Presiden hanya diikuti delapan tim, tahun ini peserta kembali menyusut menjadi enam tim, termasuk dua klub luar negeri yakni Oxford United dan Port FC, serta tim Liga Indonesia All Star.
Kondisi tersebut sempat menimbulkan pertanyaan di kalangan penggemar maupun pelaku sepak bola nasional, ke mana arah turnamen-turnamen lokal yang selama ini menjadi wadah pembinaan pemain?
Usulan dari pemain seperti Witan dan Reza Arya menunjukkan bahwa aspirasi dari pelaku lapangan pun patut diperhatikan. Pemain lokal membutuhkan lebih banyak ruang tampil dan berkompetisi agar kualitas mereka bisa terus terasah.
Dengan kembalinya semangat dari kalangan pemain dan terbukanya ruang diskusi dari PSSI, publik tentu berharap akan lahir lagi turnamen-turnamen yang memberi panggung bagi bakat lokal untuk bersinar.
Khususnya Piala Indonesia yang mempertemukan klub dari berbagai kasta dan kerap menghadirkan kejutan serta semangat kompetitif yang berbeda dari liga reguler.
Baca Juga
-
Momen Langka, Liga Indonesia All Star Diminta All Out Lawan Oxford United
-
Rodrigo Moura Bertekad Beri Rasa Aman untuk Lini Belakang Persijap Jepara
-
Coach RD Janji Rotasi Pemain Liga Indonesia All Star di Piala Presiden 2025
-
Marc Klok Lanjutkan Bakti di Persib Bandung, Betah dengan Atmosfer Tim?
-
Lagu No One Noticed oleh The Marias Bicara Soal Rasa Kesepian, Siapin Tisu!
Artikel Terkait
-
Takut Tim Erick Thohir Kalah, Peringkat 5-6 Piala Presiden 2025 Kini Dapat Hadiah
-
Apa Sanksi Indonesia usai Tak Ikuti ASEAN Club Champhionship?
-
Kenapa LIB Larang PSBS Biak Bermarkas di Bandung?
-
Media Vietnam Tanggapi Sembilan Pemain Keturunan Milik Timnas U-17, Tiga Pemain Disebut Istimewa
-
Bukti Timnas Indonesia Tidak Salah Naturalisasi Mauro Zijlstra, Jumlah Gol di Klub Bikin Melongok
Hobi
-
Diterpa Rumor Naturalisasi Ilegal, Pejabat FAM Ramai-Ramai Berikan Klarifikasi! Panik?
-
Momen Langka, Liga Indonesia All Star Diminta All Out Lawan Oxford United
-
Indonesia Sudah Otomatis, Bagaimana Perhitungan Rasio Kelolosan Tim-Tim ASEAN ke AFC U-17?
-
Dihuni 15 Pemain Kaliber Timnas Senior, Gerald Vanenburg Wajib Bawa Kembali Piala AFF U-23
-
Prestige Behind Futsal: Ketika Skill Bertemu Style, Wajah Lapangan Berubah
Terkini
-
Vivo Y19s GT 5G Rilis, HP Murah Terbaru dan Model Pertama dari Seri GT
-
Ulasan Film Narik Sukmo: Ketika Tarian Jawa Jadi Gerbang Kutukan!
-
Dari Iklan ke Film: Bagaimana Media Membentuk Citra Perempuan?
-
Tayang 2027, Vin Diesel Ingin Paul Walker 'Muncul' di Fast and Furious 11
-
Infinix Hot 60i Resmi Rilis, HP Rp 1 Jutaan Bawa Memori Lega dan Chipset Helio G81 Ultimate