Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Rana Fayola R.
Nova Arianto, pelatih Timnas Indonesia U-17. (Instagram/novaarianto30)

Pemusatan latihan Timnas Indonesia U-17 terus bergulir jelang keikutsertaan mereka dalam ajang Piala Dunia U-17 2025 di Qatar. Bali menjadi lokasi strategis yang dipilih pelatih Nova Arianto untuk mengasah kesiapan fisik, teknik, taktik, sekaligus konsentrasi para pemain muda Garuda.

Dalam sesi latihan yang digelar sejak 7 Juli 2025 di Bali United Training Center (BUTC), Nova menegaskan bahwa pemusatan latihan ini bukan sekadar rutinitas. Ia ingin mengukur lebih jauh, apakah para pemain bisa benar-benar fokus sepenuhnya di lapangan atau tidak.

“Saya ingin melihat secara fokus pemain, bisa 100 persen ke dalam lapangan atau tidak,” ujar Nova Arianto, menyadur laporan Antara News pada Rabu (30/7/2025).

Alasan pemilihan BUTC juga tidak sembarangan. Nova menyebut bahwa lokasi tersebut memiliki suasana kompetitif alami karena dipakai pula oleh tim-tim elite lain seperti Bali United dan skuad Elite Pro Academy. Atmosfer itu dinilai mirip dengan suasana kompetisi di Qatar nanti.

“Piala Dunia di Qatar nanti bersifat seperti festival. Pertandingannya terbuka, tidak ada tribun penonton. Situasinya persis seperti di sini. Saat latihan, kami juga berbaur dengan tim lainnya,” sambungnya.

Agenda latihan di Bali pun terstruktur rapi. Dimulai dari latihan fisik dan teknik di Lapangan Gelora Samudra Kuta, tim kini memasuki fase taktik di BUTC Gianyar. Seluruh komponen itu berjalan paralel dengan evaluasi individu, termasuk peluang pergantian pemain.

Total ada 30 pemain yang ikut serta dalam TC ini. Namun, Nova menyatakan jumlah itu akan disaring lagi menjelang uji coba berikutnya di Medan. Evaluasi ini menjadi bagian penting dalam pembentukan skuad final untuk Piala Dunia nanti.

Usai menyelesaikan TC di Bali hingga 6 Agustus 2025, skuad Garuda Muda dijadwalkan bertolak ke Medan pada 7 Agustus untuk menjalani serangkaian laga uji coba internasional. Nova menyebutkan, belum semua pemain akan dibawa serta dalam agenda tersebut.

Ia menambahkan, “Rencananya ada 30 pemain yang kami siapkan untuk uji coba. Tapi tidak semuanya dibawa ke Medan. Ini bagian dari proses seleksi."

Pentingnya Uji Coba Jelang Persaingan Sengit di Piala Dunia U-17

Selama berada di Medan, Timnas U-17 akan menghadapi tiga negara yang juga telah lolos ke Qatar, yaitu Afrika Selatan, Panama, dan Tajikistan. Laga ini bukan hanya menjadi uji nyali, melainkan juga kesempatan emas untuk membaca kekuatan lawan selevel Piala Dunia.

Dalam pandangan Nova, uji coba adalah ruang evaluasi paling jujur. Di lapangan, segalanya tak bisa dipalsukan. Apakah pemain siap menekan lawan? Apakah mampu menjaga disiplin hingga peluit akhir berbunyi? Semua itu akan terjawab melalui pertandingan langsung.

Tak hanya pemain lokal, pemain diaspora juga mendapat porsi kesempatan yang sama. Mereka diharapkan memberi warna sekaligus menambah kedalaman skuad dalam setiap lini.

Jika melihat perjalanan panjang tim ini, pencapaian mereka bukan hasil kebetulan. Pasukan Garuda Muda tampil impresif sejak fase kualifikasi hingga babak grup Piala Asia U-17 2025 di Arab Saudi. Mereka bahkan menundukkan tim kuat seperti Korea Selatan dan tampil sebagai juara grup.

Meski akhirnya takluk di babak perempat final melawan Korea Utara dengan skor mencolok 0-6, tiket ke Piala Dunia sudah diamankan lebih dulu. Inilah kali pertama Timnas Indonesia U-17 lolos ke Piala Dunia lewat jalur kualifikasi resmi. Ini merupakan tonggak sejarah baru bagi sepak bola usia muda Tanah Air.

Matthew Baker CS tergabung di Grup H bersama Brasil, Honduras, dan Zambia. Grup yang berat, tetapi Nova percaya kerja keras sejak jauh-jauh hari akan memupuk keberanian dan kesiapan para pemain muda untuk tampil tanpa gentar.

Rana Fayola R.