Hasil yang kurang memuaskan dialami oleh Timnas Indonesia U-17 di laga perdana mereka melawan Tajikistan U-17. Bertarung melawan tim tamu asal kawasan Asia Tengah, Pasukan Garuda Muda harus tertahan meskipun mereka sempat unggul terlebih dahulu.
Bukan hanya satu kali, namun pada pertandingan yang berlangsung di Stadion Utama Sumatera Utara, Deli Serdang tersebut, tim tuan rumah sempat unggul dalam dua momen sekaligus. Namun sayangnya, dua kali keunggulan yang mereka dapatkan, tak mampu dipertahankan oleh ana asuh Nova Arianto tersebut, sehingga mereka pada akhirnya harus mengakhiri laga dengan hasil yang sama kuat.
Diinformasikan oleh laman Suara.com (12/8/2025), Pasukan Muda Merah Putih sempat unggul terlebih dahulu pada menit ke-34 melalui aksi Mirza Firjatullah yang dengan cerdiknya memanfaatkan posisi tak linier para pemain bertahan Tajikistan.
Namun, hanya berselang dua menit kemudian, Tajikistan berhasil membalas ketertinggalan melalui tembakan keras dari Zarif Zarifzoda yang memanfaatkan umpan cut back dari sisi kiri pertahanan Indonesia.
Perjuangan keras Pasukan Garuda Muda kembali membuahkan hasil pada menit ke-49 ketika tandukan manis Fadly Alberto Hengga berhasil menjebol gawang Tajikistan untuk kali kedua. Namun lagi-lagi harus disayangkan, ketika pertandingan memasuki masa-masa injury time, Tajikistan kembali berhasil memanfaatkan kelengahan para pemain Indonesia dan mencetak gol melalui pemain pengganti Ashuralizoda Nazrullo di menit ke-90+1.
Alhasil, kerja keras Timnas Indonesia U-17 untuk bisa mendapatkan poin penuh pun buyar hanya beberapa saat saja menjelang pertandingan usai.
Timnas Indonesia U-17 Perlu Benahi Mindset Mempertahankan Keunggulan
Tertahan imbang oleh Tajikistan setelah dua kali sempat unggul tentunya membuat Timnas Indonesia U-17 mendapatkan kerugian cukup besar. Terlebih lagi, pada pertandingan tersebut, gol penyama kedudukan yang dilesakkan oleh sang lawan, terjadi hanya dalam tempo beberapa saat saja sebelum pertandingan berakhir.
Poin penuh di laga pembuka yang sudah berada di depan mata, sirna hanya karena Anak-Anak Garuda ini tak mampu mempertahankan keunggulan, yang mana sejatinya menjadi salah satu basic dalam permainan sepak bola.
Dan beruntungnya hal ini terjadi pada turnamen tak resmi dan dalam rangkaian persiapan mereka menuju gelaran Piala Dunia. Dengan tancapan hasil pahit yang mereka dapatkan ini, Pasukan Garuda Muda dan jajaran pelatih, mendapatkan sebuah pelajaran berharga terkait dengan pentingnya memiliki mindset untuk mempertahankan keunggulan yang mereka dapatkan.
Sejatinya, dalam permainan sepak bola sendiri ada sebuah konsep yang cukup sederhana untuk bermain. Jika kondisi tim tengah tertinggal, maka mereka perlu mengupayakan untuk mengejar, dan ketika kondisi tim dalam posisi unggul, maka mereka hanya perlu mempertahankan keunggulan tersebut.
Hal kedua inilah yang di laga perdana melawan Tajikistan tak berjalan. Pasalnya, ketika Indonesia dalam posisi unggul, seharusnya mereka lebih aware dengan sistem pertahanan yang terbangun.
Terutama ketika mereka sudah unggul 2-1 dan waktu pertandingan tinggal beberapa saat saja, seharusnya mereka bisa menumpuk lebih banyak pemain di sisi lapangan pertahanan. Tak jadi masalah meskipun mereka nantinya bermain dengan skema parkir bus atau bertahan total, karena statistik menyerang dalam permainan sepak bola tak lebih penting daripada kemenangan yang didapatkan oleh sebuah tim.
Sehingga, akan sangat masuk akal jika dalam keunggulan 2-1 tersebut, Timnas Indonesia lebih memilih untuk lebih bermain ke belakang dan menggembok area pertahanan mereka, bukan seperti di laga melawan Tajikistan semalam yang mana hanya menyisakan empat pemain belakang saja ketika proses gol balasan kedua dari sang lawang terbangun.
Kita harapkan, semoga saja anak-anak Garuda dan para pelatihnya lebih mematangkan manajemen untuk mempertahankan keunggulan yang mereka dapatkan. Sehingga nantinya setiap keunggulan yang terjadi di lapangan bisa berbuah kemenangan.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Debut di Pentas Eropa, Calvin Verdonk Hapus Kenangan Pahit yang Digoreskan Klub Marselino Ferdinan
-
Tak Banyak Polah, Calvin Verdonk Balas Cemoohan Fans Lille dengan Cara Berkelas
-
Calvin Verdonk dan Perwujudan Nyata Harapan Level Eropanya yang Terpendam Setengah Dekade
-
Ironisme Marceng, Harus Terbuang dari Skuat saat Pasukan Garuda Berhadapan Lawan Favoritnya!
-
Tak Ada Bek Klub Eredivisie, Harga Total Skuat Garuda Alami Penurunan Signifikan
Artikel Terkait
-
Nyungsep ke Parit Stadion Utama Sumut, Kondisi Mierza Firjatullah Diungkap Nova Arianto
-
Soal Pemecatan dari Timnas Indonesia, Shin Tae-yong: Saya Juga Punya Harga Diri
-
Justin Hubner Akui Menolak Tawaran Gaji Menggiurkan dari Tim Super League
-
Ditanya Soal Latih Timnas Indonesia Lagi, Shin Tae-yong: Saya Tidak Menutup Kemungkinan
-
Shin Tae-yong Bakal Jadi Musuh, Dampingi Korea Selatan Lawan Timnas Indonesia U-23
Hobi
-
Benturan di Jalan, Harmoni di Lapangan Futsal
-
Kreativitas Strategi dan Seni Bermain di Lapangan Futsal
-
Debut di Pentas Eropa, Calvin Verdonk Hapus Kenangan Pahit yang Digoreskan Klub Marselino Ferdinan
-
Blak-blakan! Presiden FIFA Puji Prestasi Timnas Indonesia di Depan Prabowo
-
Marselino Ferdinan Terpinggirkan, Warisan Shin Tae-yong Mulai Pudar?
Terkini
-
Di Balik Senyum Buruh Gendong Beringharjo: Upah Tak Cukup, Solidaritas Jadi Kekuatan
-
Nana Mirdad Soroti Program MBG, Sebut Gagal Total dan Buang Anggaran?
-
Nangis Minta Maaf Keracunan MBG, Ini Sosok Nanik S Deyang Wakil Kepala BGN
-
Review The Long Walk: Film Distopia yang Brutal, Suram, dan Emosional
-
Amanda Manopo dan Kenny Austin Diduga Berpacaran, Netizen Mulai Cocoklogi