Lamine Yamal menjadi salah satu nama paling bersinar di dunia sepak bola saat ini. Di usianya yang baru 17 tahun, pemain muda Barcelona tersebut telah mencetak sejarah demi sejarah. Baik saat bersama klub maupun tim nasional Spanyol.
Selama musim 2024/2025, Yamal tampil dalam sekitar 53 pertandingan untuk Barcelona di semua kompetisi. Ia sukses mencetak 17 gol dan memberikan 25 assist, sebuah pencapaian luar biasa untuk pemain seusianya.
Perannya sangat vital dalam membantu Barcelona meraih tiga gelar domestik musim ini, yakni La Liga, Copa del Rey, dan Supercopa de España. Dalam empat laga El Clasico melawan Real Madrid saja, Yamal turut membawa timnya menang dengan agregat skor besar 16-7.
Sebagai winger kanan, ia tak hanya menjadi mesin assist dengan total 13 assist di La Liga musim ini, tetapi juga sering mencetak gol-gol krusial. Salah satunya adalah gol pembuka yang membantu Barcelona mengunci gelar La Liga lewat kemenangan atas Espanyol.
Yamal telah memenangkan dua gelar La Liga (2022/2023 dan 2024/2025), Copa del Rey (2024/2025), serta Supercopa de España (2025). Bersama timnas Spanyol, ia bahkan membantu negaranya menjuarai Euro 2024 dan mencetak sejarah sebagai pemain termuda yang mencetak gol di semifinal turnamen tersebut.
Atas pencapaiannya, Yamal menjadi salah satu kandidat terkuat untuk meraih Ballon d'Or 2025 dan telah lebih dulu menyabet Kopa Trophy, penghargaan untuk pemain muda terbaik di bawah usia 21 tahun.
Namun di balik semua gemerlap prestasi itu, sorotan publik terhadap kehidupan pribadinya mulai memunculkan tantangan baru. Salah satu contohnya adalah kontroversi pesta ulang tahunnya ke-18 yang bertema gangster pada 13 Juli lalu, yang sempat mengundang kritik karena menampilkan hiburan tak biasa.
Di tengah sorotan media yang semakin besar, rekan setimnya di Barcelona, Robert Lewandowski, mengingatkan Yamal untuk menjaga keseimbangan hidup demi menjaga karier jangka panjangnya.
Lewandowski Nilai Yamal Perlu Kuatkan Mentalitas
Lewandowski menilai bahwa dengan bakat dan pencapaian sebesar itu, Yamal juga harus mulai belajar menghadapi tekanan dari luar lapangan. Ia menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional.
“Lamine masih sangat muda, dia bisa menikmati hidup. Dia harus menikmati hidup karena segalanya, tidak hanya di sepak bola, tetapi juga di luar sepak bola, ada di depannya,” kata Lewandowski kepada ESPN seperti dikutip pada Kamis (14/8/2025).
Menurut penyerang asal Polandia tersebut, penting bagi Yamal untuk tetap menjaga kesadaran diri agar tidak larut dalam perhatian media yang bisa membebani mental dan fisik pemain muda.
"Tentu saja, itu juga akan menjadi momen yang sulit baginya, bagaimana menghadapinya, semua hal di sekitarnya. Tentu saja, itu tidak akan mudah, tetapi dia juga harus menikmati semuanya. Masih di usia ini, Anda bisa, dan mungkin di masa depan dia tidak bisa. Anda hanya perlu menemukan keseimbangan," lanjut Lewandowski.
Ia menambahkan bahwa tekanan di media sosial dan sorotan publik bisa memengaruhi kondisi mental dan fisik seorang pemain, terutama di usia muda.
“Ini berarti juga bagi tubuh, pikiran, dan pikiran Anda, tekanannya sangat besar. Dia mungkin harus menemukan jawabannya di masa depan,” taambahnya.
Meski demikian, Lewandowski tetap memuji kepribadian Yamal yang dinilai tulus dan tidak takut menampilkan jati dirinya. Menurutnya, Yamal adalah seseorang yang sangat baik.
Lewandowski juga menekankan bahwa media dan publik kemungkinan besar akan terus membicarakan Yamal selama beberapa tahun ke depan, dan tantangannya adalah bagaimana sang pemain menyikapi semua itu dengan kepala dingin.
Selain membahas Yamal, Lewandowski juga sempat menyinggung perekrutan pemain muda Real Madrid, Franco Mastantuono, yang baru saja dibeli dari River Plate dengan nilai transfer €63 juta atau sekitar Rp1,1 triliun.
Namun, Lewandowski menegaskan bahwa Mastantuono tak bisa dibandingkan dengan Yamal. Ia menjelaskan, "Anda tidak bisa membandingkan pemain, terutama di usia muda. Yang pasti, mereka (Real Madrid) memiliki tekanan untuk menemukan seseorang seperti Lamine. Saya pikir [menjadi Lamine] itu mustahil dan lebih baik Anda mengikuti jalan Anda sendiri."
Pemain berpengalaman itu bahkan menyebut Yamal sebagai pemain yang hanya lahir sekali dalam 10 tahun layaknya Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi yang menurutnya tak tergantikan.
Dengan segala pencapaian, tekanan, dan sorotan yang ia hadapi, Yamal memang dituntut tidak hanya unggul dalam keterampilan bermain, tetapi juga dalam hal kedewasaan berpikir dan kestabilan emosi.
Baca Juga
-
Hanum Mega Buat Perjanjian Pernikahan Jelang Akad, Demi Amankan Hak?
-
Pamer Jersey dari Pratama Arhan, Andre Rosiade Isyaratkan Hubungan Baik?
-
Jadi Single Mom, Erika Carlina Akui Was-Was dalam Parenting Baby Andrew
-
Bagikan Foto Maternity, Nita Vior Banjir Pujian karena Tampil Apa Adanya
-
Tegas! Persib Bandung Bantah Isu Bojan Hodak Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Artikel Terkait
Hobi
-
Terhenti di Fase Grup Piala Dunia, Mengapa Tak Ada Desakan Suporter untuk Pecat Nova Arianto?
-
Rizky Ridho Masuk Nominasi Puskas Award, Waktunya Indonesia Kejar Habis Malaysia!
-
FIFA Matchday Bulan November dan Ulangan Masa Kelam Persepakbolaan Indonesia Satu Dekade Lalu
-
Sejarah Pencapaian para Wakil ASEAN di Piala Dunia U-17, Indonesia Layak Sombong!
-
Bakal Dievaluasi PSSI, Nova Arianto Berpotensi Diberhentikan dari Pelatih Timnas U-17!
Terkini
-
The Power of Three: Pilar Resiliensi yang Menjaga Kita Tetap Tangguh
-
Rayakan Natal dan Tahun Baru 2026 Penuh Warna di Satoria Hotel Yogyakarta
-
Ekonomi Lagi Seret? Ini Cara Menuju Financial Freedom yang Bisa Kamu Coba!
-
Rilis 8 Januari 2026, Siapa Pemeran Film Suka Duka Tawa?
-
Teaser Perdana Anime The Cat and The Dragon Dirilis, Tayang Juli 2026