Nasib pahit harus dialami oleh Timnas Indonesia U-23 dalam kampanye mereka mengamankan satu tiket ke putaran final Piala Asia U-23. Dalam pertarungan terakhir nan menentukan melawan Korea Selatan, Rafael Struick dan kolega harus menelan kekalahan, sehingga membuat mereka urung untuk menjadi peserta di putaran final tahun mendatang.
Tak adanya Indonesia di turnamen yang akan digelar di Arab Saudi awal tahun depan tersebut, tentunya membuat Asia Tenggara kehilangan satu wakil. Jika di edisi tahun 2024 lalu kawasan ASEAN diwakili oleh lima negara sekaligus, maka di edisi tahun 2026 nanti, kawasan ini hanya akan diwakili oleh tiga negara imbas tak lolosnya Indonesia dan Malaysia.
Jadi, mau tak mau, kawasan yang berada dalam naungan AFF ini harus memercayakan marwah persepakbolaannya kepada tiga negara yang terkonfirmasi lolos sebagai peserta putaran final, yakni Australia, Thailand dan Vietnam.
Jika merunut pada sejarah keikutsertaan terakhir ketiga negara Asia Tenggara ini di turnamen tahun lalu, sejatinya ketiganya tak ada yang lebih istimewa jika dibandingkan dengan Timnas Indonesia.
Pasalnya, dua dari tiga wakil kawasan yang bertarung, dua di antaranya terhenti di fase penyisihan grup. Laman AFC menuliskan, hanya Vietnam saja yang berhasil lolos ke babak gugur, yang mana pada akhirnya juga harus terhenti langkahnya di babak 8 besar setelah menelan kekalahan dari Irak dengan skor tipis 0-1.
Sementara Australia yang di awal turnamen menjadi salah satu tim unggulan, justru kalah bersaing dengan Indonesia dan Qatar yang menjadi wakil dari grup A ke babak gugur.
Pun demikian dengan Malaysia dan Thailand. Penampilan buruk yang mereka peragakan di fase grup, membuat dua negara bertetangga ini sama-sama harus angkat koper dari gelaran dengan status sebagai juru kunci grup masing-masing.
Thailand yang berada di grup C, harus kalah bersaing dengan Irak, Arab Saudi dan Tajikistan, sementara Malaysia yang berada di grup D, menjadi bulan-bulanan dari Uzbekistan, Vietnam dan Kuwait.
Namun yang sedikit agak menghibur adalah, dua dari tiga wakil Asia Tenggara di turnamen nanti, yakni Vietnam dan Australia, pernah mencatatkan pencapaian yang cukup positif.
Australia tercatat pernah menjadi tim peringkat ketiga terbaik pada edisi 2020 lalu, sementara Vietnam, pernah membuat kejutan besar dengan menjadi runner-up pada tahun 2018.
Kini kita tunggu bersama, apakah marwah persepakbolaan Asia Tenggara akan terjaga oleh 3 wakil kawasan yang menjadi kontestan di turnamen tahun depan?
Baca Juga
-
Piala Dunia U-17: Statistik Pembuka Grup H, Timnas Indonesia Berpotensi Jadi Tim Kuda Hitam
-
Dari Lapangan ke Komentar: Bukti Nyata Perbedaan Level Shin Tae-yong dan Alex Pastoor
-
Piala Dunia U-17 dan Pemilihan Lawan Uji Coba yang Sudah Sangat Tepat bagi Garuda Muda!
-
Meski Belum Punya Pelatih, Timnas Indonesia Harus Tetap Bermain di FIFA Matchday Bulan November!
-
Dear Erick Thohir, Fans Timnas Indonesia Bakal Otomatis Move On dari STY Jika Anda Lakukan Hal Ini!
Artikel Terkait
-
Kabar Sial untuk Jay Idzes Jelang Lawan Arab Saudi dan Irak, Sabar Yah Bang...
-
Perbandingan Nilai Miliano Jonathans vs Mauro Zijlstra Debut Timnas Indonesia, Layak Dipakai Lagi?
-
Pantas Dipecat? Evaluasi Gerald Vanenburg vs Shin Tae-yong dan Indra Sjafri Urus Timnas U-23
-
Kata-kata Nasihat Teman Shin Tae-yong untuk Gerald Vanenburg: Saya Yakin...
-
Peta Kekuatan Irak Berubah Jelang Lawan Timnas Indonesia, Apa Saja yang Lebih Baik?
Hobi
-
Piala Dunia U-17: Statistik Pembuka Grup H, Timnas Indonesia Berpotensi Jadi Tim Kuda Hitam
-
BRI Liga 1: Nermin Haljeta Harap PSIM Yogyakarta Bisa Jaga Tren Positif
-
Sindir Nasionalisme, Dirtek PSSI Bocorkan Kisi-Kisi Pelatih Baru
-
Lupakan STY, Timnas Indonesia Sejatinya Perlu Pelatih dengan 2 Karakter Ini
-
Kompak! Pemain Timnas Indonesia Nantikan Kembalinya Shin Tae-yong
Terkini
-
Novel Dia yang Lebih Pantas Menjagamu: Belajar Menjaga Hati dan Batasan
-
Etika Komunikasi di Media Sosial: Bijak Sebelum Klik!
-
Guru, Teladan Sejati Pembentuk Karakter Anak Sekolah Dasar
-
Gaya Macho ala Bae Nara: Sontek 4 Ide Clean OOTD yang Simpel Ini!
-
Empat Tokoh Mengkaji Oase Gelap Terang Indonesia di Reuni FAA PPMI