Hikmawan Firdaus | e. kusuma .n
Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri (dok. PBSI)
e. kusuma .n

Fakta bahwa Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri merupakan kombinasi baru hasil rombakan Pelatnas PBSI ternyata tidak menutup peluang tampil di World Tour Finals 2025. Sebagai pasangan baru, performa Fajar/Fikri terbilang cukup menjanjikan.

Bak jadi new rising star dalam persaingan ganda putra top dunia, Fajar/Fikri hadir menyemarakkan laga yang dilakoninya. Bahkan peringkat duo FF ini pun langsung melejit ke urutan 17 dunia meski baru menjalani enam turnamen BWF Super Series.

Sejak awal dipasangkan, tampaknya pelatih di Pelatnas juga tidak menargetkan lolos kualifikasi WTF 2025. Mengingat jadwal turnamen yang didaftarkan untuk Fajar/Fikri juga tidak banyak. Namun, ternyata dari enam turnamen justru hasilnya sangat positif.

Muncul dengan pola permainan cepat yang relatif agresif, siapa sangka Fajar/Fikri mampu membuat banyak lawannya kesulitan. Apalagi baik Fajar maupun Fikri awalnya merupakan playmaker saat ditandemkan dengan pasangan sebelumnya.

Ternyata kombinasi duo playmaker justru bisa secocok itu dalam meladeni permainan ganda putra dunia yang cenderung cepat. Hasilnya, enam turnamen berbuah satu gelar juara dan tiga runner up.

Terlepas dari hasil medali yang didapat, Fajar/Fikri mampu membuktikan konsistensinya dengan tembus tiga final, yaitu di China Open 2025 Super 1000, Korea Open 2025 Super 500, Denmark Open 2025 Super 750, dan teranyar French Open 2025 Super 750.

Dua turnamen lain pun punya pencapaian yang tidak buruk meski belum lolos partai puncak. Di Japan Open 2025 level Super 750, Fajar/Fikri terhenti di perempat final. Sedangkan di China Masters 2025 Super 750 hanya sampai di babak semifinal.

Pencapaian ini pun membuat posisi Fajar/Fikri melejit dan menaiki anak tangga peringkat dunia dengan cepat. Berdasar rilisan data BWF World Rankings periode 28 Oktober 2025, tercatat Fajar/Fikri menempati urutan 17 dunia.

Sementara untuk race to World Tour Finals, duo FF yang membawa kebanggaan lokal ‘Sunda Pride’ sudah mengantongi 53.750 poin dan berpeluang lolos kualifikasi. Meski belum masuk zona aman, tapi Fajar/Fikri masih bisa mengejar selisih poin.

Apalagi saat ini Fajar/Fikri tengah menjalani turnamen Hylo Open 2025 Super 500 di Jerman dan masih ada jadwal lanjutan di Australia Open 2025 Super 500. Kalau di dua turnamen terakhir ini Fajar/Fikri bisa tembus setidaknya babak semifinal, ketertinggalan poin masih bisa dikejar dan lolos kualifikasi WTF 2025.

Saat ini, baru Sabar Karyaman Gutama/Moh. Reza Pahlevi Isfahani yang jadi wakil ganda putra Indonesia dengan menempati peringkat enam dalam daftar kualifikasi race to World Tour Finals 2025.

Andai Fajar/Fikri bisa memaksimalkan peluang, tentu kuota dua pasangan ganda putra di WTF 2025 bisa terpenuhi untuk mewakili Indonesia. Besar harapan badminton lovers pada Fajar/Fikri melihat potensi menjanjikan yang dimiliki.

Namun, andai tidak bisa lolos sekalipun, setidaknya Indonesia punya satu pasangan ganda putra potensial lagi yang mampu bersaing dengan top player dunia. Hanya saja, ujian konsistensi kerap jadi halangan yang tidak jarang sulit diatasi.

Apalagi dengan seringnya Fajar/Fikri berlaga di sejumlah turnamen dunia, tentu akan banyak mata yang mengamati gaya permainan mereka. Bisa jadi juga pelatih dan atlet negara lain mulai melakukan evaluasi demi meredam potensi Fajar/Fikri.

Antisipasinya harus segera dilakukan dengan berlatih lebih keras lagi dan mengevaluasi kekurangan pribadi. Baik kemampuan individual maupun kekompakan di lapangan dan mental bertanding, Fajar/Fikri harus lebih sigap membenahi diri.