Hayuning Ratri Hapsari | e. kusuma .n
Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri (dok. PBSI)
e. kusuma .n

Ganda putra Indonesia yang jadi racikan terbaru Pelatnas, Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri, berhasil kembali raih kemenangan di Hylo Open 2025. Dalam babak 16 besar di Saarlandhalle, Sarbruecken, Jerman pada Kamis (31/10/2025), Fajar/Fikri menangi laga kontra wakil tuan rumah, Bjarne Geiss/Jones Rafly Jansen.

Fajar/Fikri sendiri merupakan unggulan kelima turnamen Super 500 ini yang ditantang lawan non-unggulan. Di luar prediksi, Geiss/Jansen mampu meladeni permainan Fajar/Fikri hingga terjadi rubber set.

Geiss/Jansen yang nothing to lose bermain menghadapi unggulan justru mampu membuat Fajar/Fikri kewalahan di gim-gim awal. Bahkan runner up French Open 2025 tersebut dibuat banjir eror meski akhirnya bisa comeback ke pola permainannya.

Fajar/Fikri akhirnya membayar kecolongan gim awal dengan menuntaskan perlawanan Geiss/Jansen dan unggul 21-17, 16-21, 21-13. Hasil positif ini memastikan duo FF melangkah ke perempat final dan harus kembali menata fokus melakoni laga selanjutnya.

Pertandingan yang sengit dan ketat melawan pasangan Jerman diakui Fikri jadi salah satu laga yang menyulitkan. Namun, upaya untuk tetap fokus untungnya bisa dimaksimalkan demi raih kemenangan kembali.

“Pasangan Jerman bermain sangat baik hari ini, mereka mengubah pola di akhir gim kedua dan kami sempat keteteran. Di gim ketiga kami berusaha untuk tetap fokus di lapangan dan alhamdulillah berhasil mengatasi kesulitan itu,” ungkap Muhammad Shohibul Fikri.

Gagal Lawan Rekan, Duo FF Redam Asa Balas Dendam ke Ganda Malaysia

Kesempatan genggam tiket semifinal gagal diciptakan ganda putra Indonesia. Alih-alih melawan Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana di perempat final, Fajar/Fikri malah kembali bertemu anak didik Herry IP, Man Wei Chong/Kai Wun Tee dari Malaysia.

Fakta ini membuat duo FF harus memaksakan fokus dan stamina habis-habisan kalau mau menumbangkan Man/Tee demi bisa lolos ke semifinal Hylo Open 2025.

“Besok bertemu Man Wei Chong/Kai Wun Tee (Malaysia), yang pasti harus lebih fokus dan lebih siap lagi karena mereka pasangan yang sangat bagus,” kata Fikri soal kesiapan laga selanjutnya selepas menangi babak 16 besar.

Namun, ternyata Fajar/Fikri punya nasib serupa dengan Leo/Bagas. Asa balas dendam pun harus kandas, duo FF kalah dramatis 24-26, 19-21 di hadapan Man/Tee.

Badminton Lovers Soroti Stamina Duo FF yang Terkuras

Terhenti di perwmpat final Hylo Open 2025, badminton lovers tanah air turut menyoroti performa Fajar/Fikri, bahkan sejak melawan ganda Jerman di babak kedua. 

Sempat diprediksi menang mudah dari Geiss/Jansen, fakta di lapangan justru berbanding terbalik. Selain pola permainan yang tidak maksimal hingga kewalahan hadapi Geiss/Jansen, tampaknya faktor kelelahan juga punya andil dalam mempengaruhi performa duo FF.

Sejak dipasangkan, jadwal turnamen BWF yang diikuti Fajar/Fikri memang cukup padat sejak debut di Japan Open 2025 pada pertengahan Juli lalu. Dalam turnamen tersebut, Fajar/Fikri sukses tembus perempat final yang notabene capaian positif sebagai pasangan baru.

Beda sepekan, Fajar/Fikri langsung debut di podium China Open 2025 level Super 1000. Setelahnya, duo FF lanjut ke China Masters, Korea Open, Denmark Open, French Open, dan saat ini masih berjuang di Hylo Open 2025.

Di tur Eropa, Fajar/Fikri bahkan konsisten tembus sampai partai puncak meski harus puas jadi runner up setelah dijegal Kim Won Ho/Seo Sung Jae. Bertanding sampai hari terakhir turnamen di dua turnamen Eropa selama dua peka beruntun bukan hal yang mudah.

Sudah pasti stamina terkuras dan kelelahan fisik serta mental jadi problem yang tidak bisa dituntaskan dengan rehat jeda turnamen. Jadi, tidak heran kalau permainan Fajar/Fikri di Hylo Open tampak berbeda.

Namun, sejauh ini konsistensi Fajar/Fikri layak diapresiasi. Apa pun hasil yang didapat nanti di Hylo Open 2025, Fajar/Fikri masih menjadi tumpuan harapan sekaligus harapan potensial dari ganda putra Pelatnas.