Mochamad Ridwan Kamil atau yang biasa disebut Kang Emil merupakan Gubernur Jawa Barat periode 2018-2023, sebelumnya beliau merupakan Walikota Kota Bandung Periode 2013-2018.
Selama masa kepemimpinannya, Kang Emil dikenal sebagai pemimpin kekinian karena beliau menggunakan media sosial untuk berinteraksi dengan masyarakatnya. Kang Emil memanfaatkan beberapa situs media jejaring sosial, seperti instagram (instagram.com/ridwankamil), dan twitter (twitter.com/ridwankamil) yang dikelola sendiri oleh beliau, serta facebook (facebook.com/mochamadridwankamil) dikelola oleh seorang admin yang dipilih langsung oleh beliau.
Di era pandemi Covid-19, penggunaan media sosial dianggap sebagai alat komunikasi yang paling efektif bagi Kang Emil untuk menyampaikan informasi terkini terkait Covid-19 di Jawa Barat. Tidak dapat dipungkiri, di era digital sekarang ini masyarakat lebih banyak meluangkan waktunya untuk mencari berita melalui media sosial, dibandingkan media lainnya.
Pernyataan diatas didukung oleh hasil laporan “Digital 2021: Latest Insights Into the State of Digital” yang dirilis oleh layanan manajemen konten HootSuite dan agensi pemasaran media sosial We Are Social, yang melaporkan bahwa pengguna aktif media sosial di Indonesia mencapai 170 juta dari total populasi Indonesia sebanyak 274,9 Juta.
Kang Emil dalam acara Konvensi Nasional Humas Pemerintah 2020 di Gedung Pakuan, Kota Bandung, juga menyatakan bahwa di era saat ini informasi yang disampaikan dengan gaya nonformal dan santai melalui media sosial akan membuat masyarakat Jawa Barat merasa lebih dekat dengannya. Hal tersebut nantinya juga dapat membangun kepercayaan masyarakat Jawa Barat terhadap program-program yang dilakukan oleh beliau di masa pandemi Covid-19.
Komunikasi Kepemimpinan Kang Emil
Deborah Barrett (2014) dalam bukunya yang berjudul Leadership Communication menyatakan bahwa kemampuan yang dibutuhkan oleh seorang pemimpin agar komunikasinya efektif, yaitu kemampuan dalam memilih media yang sesuai, dan menyusun pesan yang dapat dipahami oleh seluruh pembaca atau pendengar.
Pemilihan media sosial oleh Kang Emil sebagai salah satu sumber informasi selama pandemi Covid-19 di Jawa Barat merupakan media yang tepat karena berdasarkan hasil laporan Digital 2021 yang telah dijelaskan diatas, dapat dilihat bahwa hampir setengah penduduk Indonesia aktif menggunakan media sosial dan memanfaatkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Konten yang dibuat oleh Kang Emil dalam menyampaikan informasi terkait Covid-19 juga dikemas dengan menarik dan mengikuti tren yang ada. Salah satu contohnya, Kang Emil membuat video parodi drama Korea yang digunakan untuk mengedukasi dan mengajak masyarakat Indonesia, khususnya Jawa Barat, untuk selalu menjaga diri dari penyebaran virus Covid-19.
Dapat dikatakan bahwa komunikasi yang dilakukan oleh Kang Emil melalui media sosial di masa pandemi Covid-19 telah memenuhi kriteria yang ada di dalam buku Leadership Communication karya Deborah Barrett. Dengan mengikuti perkembangan zaman dan tren yang ada, setiap pesan yang ingin disampaikan oleh Kang Emil dalam unggahannya di media sosial pada masa pandemi Covid-19 dapat secara mudah dipahami oleh masyarakat.
Kepemimpinan Adaptif Kang Emil
Ronald A Heifetz dan Marty Linsky (2009) dalam bukunya yang berjudul The Practice of Adaptive Leadership: Tools and Tactics for Changing Your Organization and The World menyatakan bahwa kepemimpinan adaptif dapat diukur dari kemampuannya mengarahkan bawahan ke lingkungan baru, dan mampu memimpin dengan empati.
Terobosan yang dilakukan oleh Kang Emil, yaitu menggunakan media sosial sebagai komunikasinya di masa pandemi Covid-19 merupakan salah satu ciri dari kepemimpinan adaptif. Kang Emil tidak hanya melihat pandemi Covid-19 ini sebagai tantangan, tetapi sebagai peluang untuk mengembangkan strategi terbaik dalam menghadapi pandemi ini.
Pada aspek mengarahkan bawahannya, Kang Emil mewajibkan seluruh dinas-dinas di Jawa Barat memiliki media sosial guna berinteraksi antar dinas dan masyarakat. Hal ini dilakukan agar masyarakat Jawa Barat dapat secara mudah menyampaikan kritik maupun keluhan di masa pandemi Covid-19, sehingga permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan waktu yang singkat.
Kang Emil juga memimpin dengan rasa empati yang tinggi di masa pandemi Covid-19 ini. Beliau tidak hanya melihat dari perspektif diri sendiri, tetapi mampu melihat perspektif dari bawahan maupun masyarakatnya. Hal ini dapat dilihat dari survei yang dilakukan oleh Kang Emil secara berkala yang bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat Jawa Barat terhadap komunikasi media sosialnya, dan mengetahui apa yang masyarakatnya butuhkan pada masa pandemi ini.
Memahami Masyarakat di Era Pandemi Covid-19
Penggunaan media sosial yang dilakukan oleh Kang Emil sebagai salah satu alat komunikasi di masa pandemi Covid-19 merupakan usaha yang tepat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Jawa Barat terkait informasi selama masa pandemi. Kang Emil menunjukkan bahwa konektivitas antara beliau dan masyarakat merupakan hal yang penting di masa yang penuh tantangan ini.
Tidak dapat dipungkiri, terkadang aspirasi dan kebutuhan masyarakat sering diacuhkan oleh para pemimpin. Oleh karena itu, Kang Emil disini menjadi figur pelopor bagaimana memanfaatkan media sosial di masa pandemi Covid-19 untuk membuka ruang komunikasi nyata tanpa batas guna memahami kebutuhan masyarakat. Kang Emil pun menyatakan bahwa beliau selalu membaca 100 komentar teratas di instagramnya yang diajukan oleh masyarakat.
Ketika menanggapi kritik dan saran dari masyarakat di media sosialnya, Kang Emil selalu menanggapi dengan bijaksana namun santai. Hal ini dilakukan karena beliau sangat memahami keadaan masyarakatnya di masa kesulitan ini. Kang Emil juga dapat bernegosiasi dengan baik, sehingga dapat menciptakan opini publik yang baik pula.
Referensi:
Barrett, D. J. (2014). Leadership Communication. New York: Mcgraw Hill Education.
Heifetz, R. A., & Linsky, M. (2009). The Practice of Adaptive Leadership: Tools and Tactics for Changing Your Organization and the World. Harvard Business Press.
Humas Jabar. (2020). Jabar Perkuat Komunikasi Publik untuk Penanganan COVID-19. PPID Provinsi Jawa Barat.
Novianti, E., Nugraha, A. R., & Sjoraid, D. F. (2020). STRATEGI KOMUNIKASI HUMAS JAWA BARAT PADA MASA PANDEMI COVID19. Open Journal Systems.
Stephanie, C. (2021). Berapa Lama Orang Indonesia Akses Internet dan Medsos Setiap Hari? Kompas.Com.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Ditanya Dharma soal Teras Cihampelas yang Sekarang Sepi, RK Salahkan Penerusnya
-
Program Saat Jadi Gubernur Jabar 'Diobok-obok', Ridwan Kamil: Banyak Kerja Pasti Banyak Cerita
-
Debat Panas! Ridwan Kamil vs Pramono Anung Soal Program Rumah 4 Lantai Anies
-
Momen RK Serang Pramono Saat Debat Pilkada, Singgung Ideologi PDIP Hingga Sebut Ahok Gubernur Suka Gusur Warga
-
Tampil Berbeda di Debat Terakhir, Ridwan Kamil: Gubernur Paling Banyak Menggusur Pak Ahok
Kolom
-
Pilihan Hidup Sendiri: Ketika Anak Muda Memutuskan Tidak Menikah, Salahkah?
-
Hikayat Sarjana di Mana-mana
-
Jebakan Maskulinitas di Balik Tren Video Laki-laki Tidak Bercerita
-
Membedah Batasan Antara Kebebasan Berpendapat dan Ujaran Kebencian
-
Sadbor sebagai Duta Anti Judi Online: Paradoks Makna Pemberian Gelar
Terkini
-
Ulasan Buku Ulama, Pewaris Para Nabi: Mengenalkan Tugas-Tugas Ahli Agama
-
Panggil 26 Pemain untuk Piala AFF Wanita, Garuda Pertiwi Bawa Bekal Positif
-
Teka-teki Eliano Reijnders Dicoret STY dari Skuad, Ini Kata Erick Thohir
-
Kesbangpol dan PD IPARI Karanganyar Gelar Pembinaan Kerukunan Umat Beragama untuk Meningkatkan Toleransi dan Harmoni
-
3 Rekomendasi Film Kolaborasi Memukau Ryan Gosling dan Emma Stone