Scroll untuk membaca artikel
Tri Apriyani | AMALIA IZZATUNN
Ilustrasi Tiktok. (Pixabay)

Salah satu aplikasi yang berkembang pada tahun 2017 di Indonesia mulai menarik perhatian banyak kalangan masyarakat yaitu aplikasi TikTok. Pada tahun 2020, TikTok mengalami perkembangan yang pesat karena Covid-19 2 yang membuat orang-orang diharuskan berada di rumah aja.

Berdasarkan misi TikTok dalam pembaharuan terakhir Januari menyebutkan Misi TikTok adalah untuk menginspirasi kreativitas dan membawa sukacita. TikTok merupakan platform inklusif yang dibangun atas dasar kebebasan berekspresi yang bertanggung jawab. TikTok mendorong pengguna untuk merayakan hal yang membuat mereka unik, sembari menemukan komunitas yang juga melakukan yang sama

Tiktok ialah buat merekam dan menyajikan kreativitas dan momen berharga dari segala penjuru dunia lewat ponsel. Tiktok membolehkan tiap orang buat jadi kreator serta mendorong pengguna buat memberikan ekspresi eksprsi komunikasi kreatif lewat video berdurasi 15 detik.

Perihal yang membuat TikTok menonjol merupakan aplikasi hiburan ini membolehkan seluruh orang buat dapat jadi creator sebab kesederhanaan serta kemudahannya. Kedatangan aplikasi TikTok sebagai media komunikasi modern sudah membuat dunia jadi terus menjadi mudah digenggam.

Hampir seluruh orang memiliki fitur komunikasi yang membolehkan buat berbicara memakai ekspresi ekspresi komunikasi dengan seluruh orang diseluruh dunia melalui aplikasi TikTok. Ada pula tujuannya ialah buat lebih mengenali uraian menimpa komunikasi

Berdasarkan hasil pengamatan fenomena-fenomena yang terjadi saat ini dengan adanya media sosial dapat membuat seseorang untuk menghilangkan lelah serta mengusir kebosanannya. Salah satu yang media sosial yang sedang diminati oleh masyarakat saat ini adalah TikTok.

Media sosial Media sosial TikTok ini merupakan media audio visual, dapat didengarkan juga dapat dilihat. Banyak pengguna media sosial TikTok dari kalangan remaja. Para remaja sangat menyukai media sosial ini karena dapat menghibur dan mengisi waktu luang mereka.

Setelah mengamati aplikasi TikTok, peneliti menyimpulkan bahwa TikTok merupakan aplikasi yang memungkinkan penggunanya membuat video berdurasi pendek dengan cepat. Dalam aplikasi TikTok ini, pengguna akan melakukan sinkron bibir sesuai dengan lagu yang dipilih.

Lagu yang ada didalam TikTok bermacam-macam sehingga penggunanya mempunyai banyak pilihan. TikTok juga memberikan special effects yang unik, sehingga video yang dihasilkan terlihat menarik dan keren walaupun video tersebut berdurasi pendek. Video yang sudah dibuat dapat dibagikan dengan mudah kepada pengguna TikTok yang lainnya.

Masyarakat menilai bahwa konten yang terdapat dalam aplikasi TikTok tersebut kurang mendidik anak-anak. Maka muncullah keresahan hingga desakan dari para masyarakat dan petisi agar Kemkominfo dapat memblokir aplikasi tersebut. Pada akhirnya, Kemkominfo memutuskan untuk memblokir aplikasi tersebut sementara.

Kemkominfo mengambil keputusan pemblokiran sementara sampai pihak dari TikTok sendiri menghapus konten-konten yang negatif didalam aplikasi tersebut. Pemblokiran yang dilakukan oleh Kemkominfo mempunyai dasar.

Hasil dari pantauan tim AIS Kominfo (tim yang mengoperasikan AIS (Automatic Identification System) sebagai sebuah mesin pelacakan otomatis yang digunakan untuk mengais konten-konten negatif), mereka menemukan pelanggaran konten yang di antaranya adalah pornografi, asusila, pelecahan agama, dan lain-lain. Dari semua pelanggaran tersebut, maka Kemkominfo memutuskan untuk melakukan pemblokiran terhadap aplikasi TikTok untuk sementara sampai semua konten diatas dihapuskan.

Pengonsumsian media sosial sebagai perantara eksistensi merupakan pola komunikasi yang sedang terjadi pada masyarakat sekarang ini. Internet bukan lagi menjadi alat yang hanya bermanfaat untuk mencari informasi dan berita, tetapi juga untuk mencari jati diri

Oleh: Amalia Izzatunnisa Azzahro, Mahasiswa FISIP (Sosiologi) / Universitas Muhammadiyah Malang

AMALIA IZZATUNN

Baca Juga