Bullying adalah suatu perilaku yang tidak menyenangkan bagi korban baik secara fisik maupun emosional. Bullying tidak hanya secara fisik seperti memukul,menjambak,menendang. Tetapi juga secara verbal, yakni melalui perkataan,perbuatan,dan sikap merendahkan.
Konteks bully ini mungkin secara tidak sadar kita melakukan tindakan tersebut, secara tidak sadar pula kita memperlakukan orang lain demikian sehingga timbulah perasaan tidak nyaman dan membekas dalam hati mereka.
Perlakuan semacam ini terkadang membuat kita defensif, bahwa kita tidak melakukan hal yang tidak menyenangkan bagi orang lain, dan terkadang kita malah menyalahkan korban atas rasa ketidakbertanggung jawaban atas perasaannya yang tidak bisa ia kontrol.
Kita menggaungkan #Antibullying lalu bagaimanakah jika ternyata kita yang menjadi pelaku bullying? ketika terdapat kritikan yang masuk bahwa itu adalah perilaku yang tidak menyenangkan, seseorang akan berkilah dan bersikap melindungi dirinya dengan mengatakan bahwa itu adalah bercanda.
Bercanda yang baik adalah tidak membuat perasaan orang lain terluka, dan ketika orang lain tersebut terluka atas perilakunya maka berceminlah dan tidak menyalahkan orang lain.
Perilaku defensif membuat orang lupa akan perasaan orang lain yang sebenarnya perasaan tersebut valid dan benar-benar menyakiti orang lain, jangan sampai kita menjadi egois dan menutup mata ketika kita mengkampanyekan anti bullying tetapi kita sendiri terjebak dalam perilaku bullying.
Kemudian apa saja yang bisa kita lakukan agar tidak menjadi pelaku bullying? kita bisa memvalidasi perasaan orang lain dan meminta maaf ketika perkataan kita menyinggung dirinya.
Jangan berkilah apapun, karena setiap orang mempunyai kesehatan mental yang berbeda-beda, dengan demikian kita bisa menjadi teman yang mampu menghargai perasaan orang lain.
Artikel Terkait
Kolom
-
Buku Masih Jadi Teman atau Sekadar Tanda Kehadiran di Kampus?
-
Maaf PSSI, Kami Tak Terlalu Sedih Meski Timnas Indonesia Gagal Lolos ke Piala Asia U-23
-
Gen Z dan Dompet Kosong? Mengungkap Gaya Hidup Cashless dan Wi-Fi Only yang Bikin Geleng Kepala
-
Aktivis Vian Ruma dan Ironi Suara Rakyat yang Dihilangkan
-
Ketika Perpustakaan dan Kecerdasan Buatan Duduk Bersama di Senja Hari
Terkini
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
-
4 Toner Korea Calendula, Penyelamat Buat Kulit Sensitif dan Redakan Redness
-
Maaf Coach Gerald, Timnas Indonesia U-23 Masih Butuh Pemain Sekaliber Marceng dan Ivar Jenner!
-
Bangun Personal Branding Lewat Main Futsal
-
Padel: Olahraga Viral yang Lebih Seru dari Tenis? Ini Alasan Gen Z Langsung Ketagihan!