
HEMA (Historical European Martial Arts) adalah salah satu olahraga bela diri yang memiliki banyak kemiripan dengan olahraga anggar. Bahkan tidak jarang para sejarawan mengkategorikan anggar (fencing) sebagai salah satu turunan dari HEMA.
Sesuai dengan kepanjangannya, HEMA adalah bentuk olahraga bela diri yang berkembang dari seni berperang ala kerajaan Eropa. Olahraga ini meliputi teknik-teknik bela diri bersenjata yang digunakan oleh para ksatria dan prajurit abad pertengahan.
Berikut fakta-fakta unik yang kamu harus tahu soal olahraga yang langka namun menarik ini:
1. Bersumber dari buku panduan teknik bela diri abad pertengahan
Para sejarawan sepakat bahwa HEMA mengadopsi teknik-teknik bela diri bersenjata yang ditulis pada abad pertengahan. Buku-buku panduan tersebut meliputi teknik menyerang, bertahan, dan mengelakan serangan senjata lawan.
Teknik yang diadopsi meliputi bagaimana cara menggunakan senjata seperti pedang, tombak, kapak, busur panah, hingga bagaimana cara bertarung di atas kuda. Teknik tersebut juga meliputi cara bagaimana menghindar dari serangan lawan dan bertahan dari serangan lawan menggunakan senjata kita atau perisai.
2. Digunakan oleh para ksatria Eropa
Teknik yang digunakan di dalam HEMA juga digunakan oleh para ksatria dan prajurit Eropa pada abad pertengahan.
Berbeda dengan perang bersenjata yang kita tonton di film-film Hollywood, teknik yang digunakan sangat kompleks dan pertarungan bersenjata yang sesungguhnya dapat kita lihat dalam HEMA. Melalui olahraga bela diri ini, kita dapat mewujudkan fantasi masa kecil kita untuk menjadi seorang ksatria yang gagah berani.
3. Dibawa oleh para sejarawan dan masuk ke dunia modern sebagai olahraga
Olahraga ini awalnya lahir dari sebuah penelitian para sejarawan untuk mengkaji berbagai teknik bersejarah yang ada di buku panduan perang bersenjata pada abad ke-14 hingga abad ke-17.
Mereka membaca dan mempelajari berbagai teknik yang ada di dalam buku-buku panduan tersebut dan kemudian mempraktikannya. Kemudian dari penelitian tersebut diperkenalkan ke publik dan menjadi sebuah olahraga yang seru dan menantang adrenalin.
Olahraga ini dipopulerkan oleh kelompok-kelompok pecinta sejarah yang di dalamnya juga hadir para sejarawan. Kemudian oleh mereka, teknik-teknik yang mereka pelajari menjadi sebuah olahraga untuk mengisi waktu luang dan menghilangkan kejenuhan mereka.
Olahraga ini mulai dikenali oleh publik khususnya para pecinta sejarah abad pertengahan hingga muncul berbagai organisasi yang mewadahi olahraga ini dan menyelenggarakan berbagai macam turnamen HEMA.
Tentunya senjata dan peralatan yang dipakai dalam turnamen resmi disesuaikan untuk olahraga, dengan menggunakan baju pelindung modern dan senjata yang tumpul. Turnamen-turnamen yang berusaha mempertahankan tradisi Eropa umumnya memakai baju zirah tradisional namun menggunakan senjata yang tumpul.
4. Diperkenalkan di Indonesia oleh beberapa komunitas
Masyarakat Indonesia sendiri umumnya mengenal beladiri seperti silat, karate, kung fu, dan taekwondo, namun sedikit dari mereka mengetahui keberadaan bela diri bersejarah Eropa (HEMA).
Namun ternyata, ada beberapa komunitas yang memperkenalkan olahraga ini ke masyarakat, salah satunya adalah Gwaith-i-Megyr yang berbasis di Bandung. Mereka menggelar berbagai macam latihan HEMA kepada masyarakat untuk bisa berpartisipasi untuk melepas kejenuhan dengan mencoba sesuatu yang baru.
Nah itulah fakta-fakta unik yang dapat kita pelajari dari HEMA, bagi kamu yang tertarik, bisa mengunjungi berbagai komunitas yang ada di Indonesia. Semoga bermanfaat!
Baca Juga
-
Tips Ngabuburit dari Buya Yahya: Menunggu Berbuka tanpa Kehilangan Pahala Puasa
-
Mengenal Orang Tua Alyssa Daguise: Calon Besan Ahmad Dhani Ternyata Bukan Sosok Sembarangan
-
Profil Hestia Faruk: Tante Thariq yang Dahulu Sempat Dikenalkan ke Fuji
-
Menentukan Monster Sesungguhnya dalam Serial Kingdom: Manusia atau Zombie?
-
5 Langkah Awal Memulai Karier sebagai Desainer Grafis, Mulailah dari Freelance!
Artikel Terkait
-
Lagi Tren di Kalangan Artis, Mengenal Olahraga Padel yang Ditekuni Mahalini Dkk
-
Deep & Extreme Indonesia 2025 Siap Puaskan Adrenalin Para Pecinta Petualangan
-
7 Makanan yang Harus Dihindari sebelum Olahraga, Bisa Berefek Negatif ke Tubuh
-
Bukan Sekadar Olahraga, Ada Instalasi Seni, Musik Live, dan Pesta Kuliner Menanti di Event Lari Ini!
-
5 Rekomendasi Sepatu Lari Lokal, Harga Bersahabat di Bawah Rp500 Ribu
Kolom
-
Kalau AI Bisa Baca, Tulis, Ngoding, Lalu Sarjana Ngapain?
-
Sekolah Bocor di Negeri 'Prioritas Pendidikan': Kapan Janji Jadi Kenyataan?
-
RUU Polri: Kebebasan Ruang Digital Terancam? Revisi Kontroversial yang Bikin Warganet Resah!
-
Dari Medan Tempur ke Obat-obatan: Kontroversi Rencana Pabrik Farmasi TNI
-
Sejuta Anak Punya Cerita: Menjadikan Pendidikan sebagai Hak, Bukan Impian
Terkini
-
Jika Pindah ke AC Milan, Jay Idzes Harus Bersaing dengan 3 Bek Tangguh Ini
-
Review Film Bullet Train Explosion: Teror Bom yang Mengancam Kereta Shinkansen
-
Meski Berbeda Seeding Pots, Timnas Indonesia U-23 Dipastikan Tak Akan Berjumpa Thailand dan Vietnam
-
Tayang Bulan Juni, Intip 4 Pemeran Utama Drama Korea Bertajuk 'Love Phobia'
-
5 Drama China yang Dibintangi Xu Hao, Genre Fantasi hingga Romcom