Scroll untuk membaca artikel
Munirah | MOH RISQI F R
Pengaruh Generasi Milenial Pada Arah Gerak Politik Bangsa Pada Pemilu 2024

Pemilihan presiden tahun 2024 tergolong masih lama, namun aroma-aromanya sudah tercium dari sekarang, banyak anggota-anggota partai politik yang duduk di parlemen hingga menteri yang mulai berkampanye dari sekarang, menggunakan baliho maupun media sosial.

Salah satu yang menjadi sorotan adalah banyaknya baliho-baliho Ketua DPR RI Puan Maharani yang tersebar di berbagai daerah seakan-akan memberikan sinyal atau kode bahwa dia akan bertarung di pilpres 2024.

Tak kalah dengan Puan, Ketua Partai Golkar, Airlangga Hartanto yang sekaligus menjabat sebagai menteri perekonomian juga sudah mulai banyak baliho dia tersebar dimana-mana sebagai bentuk untuk meningkatkan elektabilitas dia untuk menuju pilpres 2024.

Namun, hal tersebut merupakan sebuah cara lama yang kurang bisa meningkatkan elektabilitas mereka, karena pada saat ini sudah merupakan zaman digitalisasi yang mana kebanyakan orang berada di dunia maya, terlebih anak muda yang merupakan suara terbanyak untuk bisa menentukan siapa pemimpin indonesia pada tahun 2024.

Suara anak muda merupakan suara penentu, jika calon presiden dan wakilnya bisa menguasai dan menarik simpati anak muda untuk mendukung mereka, maka kemungkinan besar mereka akan memenangkan pada pemilu 2024.

Akan tetapi, pada saat ini beberapa generasi milenial mulai acuh tak acuh terhadap perpolitikan Indonesia, mereka sibuk dengan dunia sendiri sehingga tidak peduli dengan politik negaranya.

Arah pergerakan anak muda sulit ditebak, meskipun ada beberapa anak muda yang tergabung dalam organisasi baik berada di eksternal pendidikan maupun internal. Namun, itu hanya beberapa dan masih banyak yang lainnya yang kurang peduli terhadap politik Indonesia.

Ketika ingin menarik simpati anak muda, maka harus bisa masuk ke dalam dunianya. Dunia anak muda sekarang berada di dunia media sosial, usaha, dan perkumpulan-perkumpulan di tempat café.

Anak  muda saat ini kurang peduli terhadap hal-hal demikian, karena menurut mereka politik negara hanyalah dunia yang bulshit yang tidak menghasilkan apa-apa untuk mereka, dan tidak ada dampak besar untuk mereka.

Banyak partai politik kurang memperhatikan anak muda dan tidak memberikan kesempatan kepada anak muda untuk bisa menjadi dan membawa perubahan besar pada perpolitikan Indonesia, kebanyakan partai politik menggunakan orang-orang kuno dan cara kuno untuk politik Indonesia, sehingga cara tersebut kurang relevan jika digunakan di zaman saat ini dan kurang diminati oleh kebanyakan anak muda saat ini.

Sensus penduduk pada tahun 2020 menyatakan bahwa generasi milenial atau generasi Z mencapai 69,90 juta jiwa atau 25,87%. Data tersebut menyatakan bahwa arah gerak bangsa ditentukan oleh anak  muda.

Menentukan pemimpin negara merupakan suatu hal yang sangat mendesak untuk dibicarakan dan dipertimbangkan, karena jika salah untuk memilih pemimpin negara maka Indonesia akan tenggelam. Sama hal nya dengan seorang nahkoda dalam sebuah kapal, jika nahkoda tersebut tidak handal dalam mengarungi lautan, maka kapal tersebut akan karam.

Politik bangsa Indonesia harus bisa diperbaiki, melalui tangan-tangan dari anak mudalah hal tersebut bisa dilakukan. Anak muda bisa membawa suatu perubahan besar bagi bangsanya.

Generasi-generasi unggul bangsa tercipta dari anak muda. Arah gerak bangsa, ditentukan oleh mereka-mereka yang menyuarakan kebenaran. Indonesia harus berbenah, Indonesia harus maju melaui pemikiran-pemikiran cerdas serta gerakan-gerakan oleh anak muda bangsa Indonesia.

MOH RISQI F R