Tidak ada yang bisa dikatakan spesial dengan hal yang sudah ia lakukan. Bunda Ndari, ibu tiga orang anak, memiliki profesi sehari-hari sebagai suster. Menolong orang sakit, membantu dokter menyembuhkan pasien adalah rutinitas sehari-hari ia lakukan.
Namun saat ini profesinya sebagai suster, tenaga kesehatan di salah satu rumah sakit swasta Jakarta, sangatlah diperlukan. Terlebih dalam masa pandemi. Kompas.com mencatat bulan Juli penambahan angka kasus baru pasien Covid 19 sebanyak 9.128 kasus sehingga total pasien aktif berjumlah 108.728.
Untuk urusan pekerjaan Bunda Ndari tidak diragukan loyalitas yang sudah ia berikan, tidak hanya kepada rumah sakit tempat dimana ia mengabdi. Juga memberikan pelayanan terbaik kepada setiap pasien.
Sementara di rumah, sebagai ibu rumah tangga tetap ia harus mengatur kebutuhan rumah tangga. Tiga orang anak masih harus diberikan perhatian darinya, anak pertama dan ke dua laki-laki gagah, meskipun masih beranjak kelas 6 dan kelas 7. Yang ketiga, ini yang masih kecil, masih memerlukan perhatian, ada penyakit menggerogoti buah hatinya yang bungsu. Demi panggilan tugas dan atas nama kemanusiaan, Bunda Ndari berusaha menata semuanya sebaik yang ia mampu.
Terlihat jelas, raut cemas, guratan kekhawatiran hingga kelelahan setiap kali ia berangkat dan pulang dari bekerja. Bahkan ketika pulang, berkumpul bersama keluarga ia hanya memiliki waktu singkat, ia dituntut agar segera kembali lagi melayani masyarakat.
Bahkan sekali waktu pernah tidak pulang hampir lebih dua minggu demi melihat kenaikan pasien Covid 19, Bunda Ndari terpaksa harus ikut kerja lembur membantu memulhkan kesehatan bangsa.
Si bungsu tetap ia pantau dari jauh sembari tetap berkomunikasi dengan keluarga melalui gawai yang ia miliki, waktunya pun sekenannya, sembari mencuri-curi ketika jeda istirahat.
Kesehatan fisik harus tetap ia jaga, asupan nutrisi, vitamin hingga melakukan olahraga semampunya, semuanya demi tidak terpapat Covid-19. Vaksinasi yang masih menjadi kontoroversi waktu itu, ia telan bulat-bulat, semua ikhtiar yang dapat ia lakukan, akan ia lakukan semampunya.
Berkomunikasi dan bertemu dengan keluarga secara virtual menjadi penambah imun dan penyemangat.
Namun, imun yang sudah sudah terbangun seringnya terpaksa kembali turun tatkala ada pasien yang ia rawat tidak berhasil selamat. Dan akan semakin berantakan, ketika mendengar teman sejawat atau dokter atau tenaga kesehatan lain terpapar dan tidak berhasil lolos dari jeratan Covid 19. Covid itu nyata kawan, percayalah. Mereka berjuang habis-habisan, mempertaruhkan semuanya.
Sekarang, saat ini bangsa Indonesia sedang sakit, segala upaya dikerahkan, mungkin kita yang hanya bisa berkorban melakukan upaya sederhana seperti menghindari kerumunan, menggunakan masker hingga rutin mencuci tangan, bahkan bekerja dari rumah, ya, lakukanlah sebaik kita bisa.
Sementara biarkan pahlawan-pahlawan sejati seperi Bunda Ndari dan teman-temannya, bekerja langsung bahu-membahu menyembuhkan yang terpapar sembari berupaya agar tidak tertular dan menulari kepada keluarga.
Iya, saat ini orang-orang seperti Bunda Ndari adalah pahlawan-pahlawan, yang berjuang menyelamatkan bangsa ini, mengabaikan nyawa dan mengorbankan kenyamanan keluarga atas nama kesehatan bumi pertiwi.
Baginya, panggilan kemanusiaan, panggilan bangsa adalah nomor satu, tidak mengangkat senjata namun tetap harus bertaruh nyawa.
Tetap semangat Bunda Ndari dalam memberikan yang terbaik buat bangsa, kelak segala upaya dan usaha yang sudah kalian korbankan akan memberikan hasil.
Dan biarlah Tuhan langsung yang akan membayar budi pamrih yang telah kalian berikan.
“Teruntuk Bunda Ndari, Dokter dan Seluruh Tenaga Kesehatan yang masih terus berjuang demi kesembuhan bangsa.”
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Sebut WHO Rancang Pandemi Baru, Epidemiolog UI Tepis Ucapan Dharma Pongrekun: Itu Omong Kosong
-
Penulisan Sejarah Indonesia Masih Terlalu Maskulin, Pahlawan Perempuan Dinilai Masih Terpinggirkan
-
Refleksi Hari Pahlawan: Ketika Pahlawan Tanpa Tanda Jasa Kian Sekarat
-
Profil Margono Djojohadikoesoemo: Kakek Prabowo Dicalonkan Jadi Pahlawan Nasional
-
Daftar Pahlawan Nasional dari Muhammadiyah, Ada Kakek Anies Baswedan hingga Lafran Pane Pendiri HMI!
Kolom
-
Indonesia vs Arab Saudi: Mencoba Memahami Makna di Balik Selebrasi Seorang Marselino Ferdinan
-
Matematika Dasar yang Terabaikan: Mengapa Banyak Anak SMA Gagap Menghitung?
-
Media Sosial TikTok: Ancaman atau Hiburan bagi Generasi Muda?
-
Viral Lomba Mirip Nicholas Saputra, Kok Bisa Kita Kembar dengan Orang Lain?
-
Mapel Coding dan AI untuk SD, Kebijakan FOMO atau Kebutuhan Pendidikan?
Terkini
-
Rencana Gila STY: Duetkan 2 Pemain dengan Keahlian Lemparan Jauh di Timnas
-
NCT Dream Raih Kemenangan Pertama Lagu When I'm With You di Show Champion
-
Review Film Wanita Ahli Neraka, Kisah Nahas Santriwati Pencari Surga
-
Menjadi Pemuda yang Semangat Bekerja Keras dalam Buku Kakap Merah Ajaib
-
Tak Perlu Didebat, Rizky Ridho Memang Layak utuk Bersaing di Level Kompetisi yang Lebih Tinggi!