Scroll untuk membaca artikel
Munirah | RIJAL TAUFIQIE
Ilustrasi komunikasi yang baik. (Pixabay)

Dalam kehidupan terdapat berbagai macam makhluk hidup yang diciptakan oleh tuhan. Adanya manusia, hewan, tumbuhan, dan lain sebagainya. Manusia merupakan makhluk yang derajatnya paling tinggi dibanding dengan makhluk hidup lainnya.

Dengan akal pikiran yang manusia punya, manusia dapat melakukan berbagia macam hal dalam kehidupan ini. Oleh karena itu, terdapat beberapa aturan yang dibuat agar manusia tidak melakukan dengan semena-mena kepada siapapun.

Begitu pula, dengan sistem dalam hukum komunikasi. Dengan adanya ini, maka seseorang diatur agar tidak mengucapkan hal-hal yang tidak baik kepada orang lain. Arti dari kata “sistem”, itu sendiri adalah tatanan. Maka dari itu, dalam hukum komunikasi membutuhkan suatu sistem agar tatanan didalamnya dapat tertata dengan baik dan teratur.

Dengan teraturnya sistem dalam hukum komunikasi dapat memudahkan seseorang dalam memahami segala aturan yang ditulis didalamnya. Mengenai hukum komunikasi, dapat kita ketahui bersama bahwasanya diri kita tidak boleh denagn sembarangan mengucap kata yang tidak baik atau kurang begitu sopan kepada orang lain.

Sebab setiap orang memiliki hak untuk tidak dihina-hinakan oleh orang lain. Maka diri kita juga harus menjaga hak orang lain tersebut dengan baik. Dari sebuah ucapan saja dapat menyebabkan sakit hati yang luar biasa apabila seseorang mengucap suatu kata yang tidak baik atau tidak benar (FITNAH).

Maka dari itu, berbicaralah dengan sopan kepada orang lain terutama kepada seseorang yang lebih tua dari kita. Apabila diri kita mengucap kata yang tidak baik ataupun menyebarkan kabar yang tidak benar tentang seseorang kepada orang lain.

Jika seseorang yang dikaitkan tersebut merasa tidak terima atas apa yang diri kita lakukan maka bisa saja diri kita akan dilapor kepada pihak berwajib. Sebab tindakan yang diri kita lakukan juga termasuk dalam kasus pencemaran nama baik.

Oleh karena itu, berpikirlah sebelum bertindak agar tindakan yang kita lakukan tidak memberikan dampak buruk kepada orang lain. Apabila diri kita menginginkan orang lain berbuat baik kepada diri kita maka diri kita pun juga harus berbuat baik kepada orang lain.

Begitupun sebaliknya. Maka tanamkan hati nurani yang baik dalam diri kita agar di pandangan orang lain menilai diri kita sebagai seseroang yang memiliki kepribadian baik.

RIJAL TAUFIQIE