Kiper Barito Putera, Muhammad Riyandi kembali mendapatkan kepercayaan Shin Tae-yong di laga kedua babak play-off kualifikasi Piala Asia 2023 melawan Taiwan. Dengan demikian, mantan kiper Timnas U-19 dan U-23 tersebut telah bermain dua kali berturut-turut di dua laga terakhir yang dijalani oleh Timnas Indonesia, dan menjadi caps-nya yang ketiga bersama skuat Garuda setelah menjalani debut pada 11 Juni 2021 lalu di laga terakhir kualifikasi Piala Dunia Grup G melawan Uni Emirat Arab.
Tentu ada alasan tersendiri mengapa Shin Tae-yong mempercayakan posisi penjaga gawang di tangan kiper kelahiran Bogo tersebut. Setidaknya, kita akan menemukan 3 alasan mendasar mengapa coach Shin memberikan kepercayaan tinggi kepada pemain yang lahir pada 3 Januari 2000 tersebut.
1. Penampilan menawan di Liga 1
Alasan pertama mengapa Muhammad Riyandi dipilih oleh coach Shin untuk menjadi penjaga gawang utama timnas Indonesia adalah penampilan menawan yang ditunjukkan oleh Riyandi di gelaran Liga 1 Indonesia. Meski hingga pekan keenam Barito Putera masih terjerembab di posisi ke 17 dari 18 tim kontestan, tetapi penampilan Riyandi tak bisa dianggap buruk.
Bahkan, menyadur dari laman ligaindonesiabaru, Riyandi yang bermain sebanyak 3 kali, hanya kebobolan 3 kali dalam 2 laga di antaranya, dan mencatatkan satu clearance. Jika dibandingkan dengan Aditya Harlan, sangat berbanding terbalik, di mana Aditya dalam 3 laga bersama Barito, telah kebobolan sebanyak 7 kali. Atau jika dibandingkan dengan Nadeo yang belum sekalipun bermain bersama Bali United, membuat Riyandi secara statistik lebih unggul daripada sang senior.
2. Paling Siap di antara ketiga kiper yang dibawa
Hal ini senada denga napa yang dilontarkan oleh coach Shin Tae-yong melalui laman resmi federasi, pssi.org. Pelatih asal Korea Selatan tersebut menyatakan, hanya akan menurunkan pemain yang paling siap dan paling bisa diandalkan. Dan hal tersebut tentu saja berlaku untuk pemilihan Muhammad Riyandi, yang diturunkan dalam dua kali laga babak play-off kualifikasi Piala Asia 2023 ini.
3. Persiapan kualifikasi Piala Asia U-23
Alasan yang juga sangat masuk akal dengan pemilihan Muhammad Riyandi sebagai penjaga gawang utama timnas Indonesia dalam dua kali laga melawan Taiwan tentu saja ada hubungannya dengan event yang akan dilakoni skuat Garuda Muda pada akhir bulan ini. Iya, di akhir Oktober, coach Shin Tae-yong akan kembali memimpin skuat Garuda Muda, timnas U-23 untuk mengarungi babak kualifikasi Piala Asia U-23.
Dengan pemilihan Riyandi yang masih berusia 21 tahun, tentu tak lain dan tak bukan untuk melatih mental sang pemain yang kemungkinan besar akan kembali diplot sebagai penjaga gawang utama Timnas U-23.
Nah, itu dia 3 alasan mengapa Muhammad Riyandi selalu dipilih oleh Shin Tae-yong pada dua laga melawan Taiwan. Ada pendapat lain?
Tag
Baca Juga
-
Coach Justin, Shin Tae-yong, Marselino Ferdinan dan Ikatan Telepati yang Terjalin di Antara Mereka
-
Shin Tae-yong, Marselino Ferdinan dan Kengototannya dalam Memilih Pemain yang Berujung Manis
-
Tak Perlu Didebat, Rizky Ridho Memang Layak utuk Bersaing di Level Kompetisi yang Lebih Tinggi!
-
Melihat Kedewasaan Mental Bermain Marselino Ferdinan Melalui Brace yang Dilesakkannya ke Gawang Arab Saudi
-
Indonesia vs Arab Saudi: Mencoba Memahami Makna di Balik Selebrasi Seorang Marselino Ferdinan
Artikel Terkait
-
Shin Tae-yong Panggil Trio Belanda ke AFF Cup 2024, Akankah Klub Pemain Berikan Izin?
-
Pesan Lama Alfred Riedl Heboh Lagi saat Shin Tae-yong Bawa Timnas Indonesia ke Level Dunia
-
CK Song Pengusaha Apa? Bisnis Teman STY yang Borong 1500 Tiket Timnas Buat Orang-orang Bermimpi Jadi Karyawan
-
Ordal Timnas Indonesia Bocorkan Tindakan Shin Tae-yong soal Striker Sering Mandul Gol: Catatan Besar Kami!
-
Cerita 'Indra Keenam' Shin Tae-yong Putuskan Marselino Ferdinan Starter Lawan Arab Saudi, Ternyata Terbukti Gacor
Kolom
-
Seni Menyampaikan Kehangatan yang Sering Diabaikan Lewat Budaya Titip Salam
-
Indonesia ke Piala Dunia: Mimpi Besar yang Layak Diperjuangkan
-
Wapres Minta Sistem Zonasi Dihapuskan, Apa Tanggapan Masyarakat?
-
Ilusi Uang Cepat: Judi Online dan Realitas yang Menghancurkan
-
Dukungan Jokowi dalam Pilkada Jakarta: Apa yang Bisa Kita Pelajari?
Terkini
-
Ulasan Buku 'Di Tanah Lada': Pemenang II Sayembara Menulis Novel DKJ 2014
-
Belajar Berani Untuk Tidak Disukai Melalui Buku The Courage to be Dislike
-
Scrambled: Journeylism, Misteri Dokumen yang Hilang dan Musuh dalam Selimut
-
Pujian Berkelas Legenda Inggris ke Timnas Indonesia: Sedang Naik Daun
-
Gegara Belanda, Jayden Oosterwolde Masih Tunda Tawaran Timnas Indonesia dan Suriname