Faktor kepindahan sang mega bintang asal Argentina sekaligus kunci utama permainan Barcelona, Lionel Messi semakin terlihat bagi tim asal Catalan. Messi, yang pindah ke Paris Saint Germain (PSG) karena permasalahan keuangan yang melilit Barcelona pada awal musim ini, seolah meninggalkan lubang yang menganga di tubung la blaugrana.
Terbukti, dalam berbagai ajang kompetisi yang diikuti, Barcelona terlihat sekali tak mampu memainkan permainan yang stabil. Bahkan cenderung bermain secara angin-anginan tanpa ada pemain yang bertipikal kreator mumpuni.
Barcelona yang selama ini dikenal banyak orang selalu menjadi favorit dan unggulan teratas di Liga Champions Eropa, baru bisa memenangi laga di matchday ketiga, ketika melawan Dynamo Kiev, tim yang secara statistik merupakan tim terlemah di grup E.
Sementara melawan dua tim lainnya, yakni Bayern Muenchen dan Benfica, mereka belum sepenuhnya mampu mengimbangi. Menyadur dari laman uefa, Barcelona bahkan harus hancur di kandang sendiri dari Bayern Muenchen dengan skor telak tiga gol tanpa balas.
Pun demikian ketika bertandang ke markas Benfica di Portugal, Barcelona juga harus rela kebobolan tiga gol tanpa balas, buah dari permainan tak jelas yang mereka kembangkan pasca ditinggalkan oleh Lionel Messi ke Paris Saint Germain.
Lalu, bagaimana dengan gelaran La Liga? Setali tiga uang dengan ajang liga Champions, penampilan Barcelona di pentas La Liga pasca ditinggalkan oleh Lionel Messi juga masih ibarat roller coaster. Barcelona tampil tak stabil, dan seringkali kesulitan kala menghadapi tim-tim medioker yang selama ini menjadi “makanan” empuk bagi mereka.
Disadur dari laman laliga, hingga menjelang sepertiga guliran kompetisi, Barcelona kini masih terdampar di peringkat kesembilan. Dari sepuluh laga yang telah dilakoni, el Barca hanya mampu memetik empat kali kemenangan, tiga hasil imbang, dan tiga kekalahan.
Ironisnya, tiga kekalahan yang ditelan oleh Barcelona tak melulu dari tim-tim “berkelas”. Terbaru, di pekan kesepuluh La Liga, Barcelona menelan kekalahan dari tim medioker yang selama ini menjadi lumbung poin bagi mereka, Rayo Vallecano dengan skor tipis 1-0.
Sementara tiga hasil imbang di kompetisi La Liga, juga diraih oleh Barcelona ketika mereka bermain melawan tim papan bawah dan medioker. Pasca ditinggalkan oleh Lionel Messi, Barcelona harus rela berbagi poin kala melawan Athletic Bilbao, Granada hingga Cadiz yang selama ini menjadi tim penabung poin bagi Barcelona.
Menghadapi kenyataan yang seperti ini, mungkinkah Barcelona akan segera mengembalikan Lionel Messi ke Camp Nou di bursa transfer mendatang? Patut untuk disimak.
Baca Juga
-
Di Balik Kalungan Medali Emas SEA Games 2025, Ada Kisah Pertobatan Federasi Sepak Bola Vietnam
-
Hattrick Medali Perak SEA Games, Thailand Geser Indonesia dari Julukan Menyakitkan Ini!
-
Ironisme PSSI, Semua Syarat Pelatih Anyar Ternyata Sudah Dipenuhi oleh STY yang Mereka Pecat!
-
Nama John Herdman Mengemuka untuk Latih Timnas, Bakal Jadi Patrick Kluivert Jilid II?
-
Semakin Dekat ke Timnas Indonesia, 3 Gaya Melatih John Herdman Ini Ternyata Mirip dengan STY!
Artikel Terkait
Kolom
-
Dari Warisan Kolonial ke Kota Sporadis: Mengurai Akar Banjir Malang
-
Jejak Ketangguhan di Pesisir dan Resiliensi yang Tak Pernah Padam
-
Mengapa Widji Thukul Terasa Asing bagi Generasi Hari Ini?
-
Second Child Syndrome: Mengapa Anak Kedua Kerap Dianggap Lebih Pemberontak?
-
Dari Pesisir Belitung, Lahir Harapan Baru untuk Laut yang Lebih Baik
Terkini
-
4 Serum Cica Rp40 Ribuan, Solusi Atasi Jerawat dan Kulit Kemerahan
-
Capek setelah Interaksi Sosial: Tanda Social Fatigue yang Sering Diabaikan
-
4 Zodiak yang Masuk Era Antagonis, Mulai Menjalani Hidup untuk Diri Sendiri
-
Mangrove Sketch and Write, Merawat Pesisir Baros Lewat Aksi dan Karya
-
Marsha Aruan Dikira Mualaf, Nama sang Mantan Kembali Terseret