Kita sering dihadapkan dengan keadaan harus berbicara di depan khalayak ramai. Hal ini dianggap sebagian orang adalah hal yang menakutkan karena takut dalam menyampaikan sesuatu. Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk melatih pemilihan kosakata yang kita miliki menjadi kalimat efektif dan mudah dimengerti oleh banyak orang. Hal tersebut harus didukung dengan latihan yang intens serta percobaan berbicara di depan panggung untuk mengatasi demam panggung.
Salah satu trik atau metode penyampaian argumen yang bisa kita lakukan adalah teknik PREP (point, reasons,explanation,point). Trik ini sangat cocok digunakan ketika kita sedang berada di posisi harus memberikan pendapat kita dengan jelas di depan publik dan membuat kosakata lebih teratur. Lalu, apa saja teknik PREP yang bisa kita lakukan? Simak penjelasannya!
1. Point
Hal pertama yang bisa kita rangkai adalah kalimat atau poin. Poin disini berarti suatu kalimat yang menyatakan persetujuan kita atas suatu masalah. Pakailah argumen awalmu dan mulailah memberikan pendapatmu. Contohnya poin awal yang bisa kamu lontarkan adalah kalimat "menurut saya" atau "saya percaya". Fungsi dari poin ini adalah untuk menunjukkan kalau kamu tegas dan percaya diri.
2. Reasons
Kamu bisa membubuhkan alasan kamu atas persetujuan masalah yang kamu hadapi. Hal ini membuat orang lain yakin bahwa kamu memiliki latar belakang dan alasan yang kuat untuk menyampaikan hal yang ingin kamu bicarakan. Cobalah untuk menelaah karakter lawan bicaramu atau audiens. Gunakan kata-kata yang sopan dan tegas sehingga orang lain mengetahui bahwa kamu mampu untuk menyampaikan argumenmu secara lugas.
3. Explanation
Selain memberikan alasan atas argumenmu, berikan mereka contoh contoh implementasi dari argumen yang kamu sampaikan. Jelaskan kepada mereka bahwa persetujuanmu terhadap masalah didasari oleh data data atau implementasi yang sudah terjadi sebelumnya. Hal ini akan membuka pikiran orang lain mengenai cara penyampaianmu dan data yang kamu sampaikan tidak bisa mereka sanggah.
4. Point
Tegaskan kembali tentang argumen yang sudah kamu lontarkan sebelumnya dengan tambahan kalimat, "maka dari itu, saya setuju bahwa" untuk menutup keseluruhan penjelasan yang sudah kamu jelaskan sebelumnya.
Tidak ada salahnya untuk mencoba teknik baru ini, asalkan selalu diiringi dengan latihan yang intens dan ketekunan.
Tag
Baca Juga
-
Jangan Bingung, 9 Langkah Ini Bisa Kamu Lakukan saat Merasa Stuck
-
Kamu Tidak Perlu Merasa Bersalah atas 6 Hal ini, Bentuk Cinta Diri Sendiri!
-
Bukan Hanya Soal Gaji, Ini 6 Alasan Karyawan Mau Bertahan di Perusahaan
-
7 Cara yang Bisa Kamu Terapkan Agar Pengeluaran Tidak Membengkak
-
7 Tanda Kamu Termasuk Orang yang Fast Learner, Salah Satunya Tidak Takut Salah!
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku 'Seni Berbicara Kepada Siapa Saja, Kapan Saja, di Mana Saja', Bagikan Tips Jago Berkomunikasi
-
Teknik Metalurgi Belajar Apa? Jurusan Kuliah dengan Prospek Karier Menjanjikan
-
Apa Perbedaan Ilmu Komputer dan Teknik Informatika?
-
Terapi Cahaya: Solusi Ampuh Atasi Depresi Tanpa Obat?
-
Inpertek Technology Indonesia: Terobosan Industri Manufaktur dengan Pemasaran Digital Melalui Generasi Muda
Kolom
-
Menggali Xenoglosofilia: Apa yang Membuat Kita Tertarik pada Bahasa Asing?
-
Apatis atau Aktif? Menguak Peran Pemilih Muda dalam Pilkada
-
Mengupas Tantangan dan Indikator Awal Kredibilitas Pemimpin di Hari Pertama
-
Mempelajari Efektivitas Template Braille pada Pesta Demokrasi
-
Transparansi Menjaga Demokrasi di Balik Layar Pemilu, Wacana atau Nyata?
Terkini
-
3 Varian Cleansing Balm Dear Me Beauty untuk Kulit Kering hingga Berjerawat
-
Alfan Suaib Dapat Panggilan TC Timnas Indonesia, Paul Munster Beri Dukungan
-
Berbau Seksual, Lirik Lagu Tick Tack English Ver. Karya ILLIT Dikecam Penggemar
-
Ulasan Buku My Home: Myself, Rumah sebagai Kanvas Kehidupan
-
Jadi Calon Rekan Setim, George Russell Beri Bocoran Ini ke Kimi Antonelli