Selamat untuk teman-teman guru yang telah mengikuti PPG dalam Jabatan Tahun 2021 lalu dan dinyatakan lulus. Tentu menjadi kebanggaan tersendiri setelah kurang lebih 3-4 bulan mengikuti perkuliahan secara daring. Suka dan duka pastinya ada dan menjadi memori tersendiri.
Bahwa PPG adalah Pendidikan Profesional Guru dimana lulusan PPG baik Pra Jabatan dan Dalam Jabatan akan memperoleh sertifikat pendidikan sebagai bukti secara akademis telah menjadi tenaga profesional (Guru Profesional). Setelah memiliki sertifikasi pendidik, guru akan mendapatkan tunjangan profesional dari pemerintah di luar gaji resmi yang besarannya telah ditentukan. Jadi, buat teman-teman guru yang belum berkesempatan mengikuti PPG di tahun 2021 bersiaplah untuk mengikuti rangkaian proses seleksi PPG tahun 2022.
Sekedar sharing, PPG Dalam Jabatan tahun 2021 dilakukan secara daring dari awal sampai ujian kelulusan. Hal ini tentunya karena kebijakan pembatasan kegiatan selama masa pandemi. Perlu diketahui, meski dilaksanakan secara daring, beban materi dan kegiatan yang harus dilakukan mutlak harus terpenuhi. Dalam rentang waktu 4 bulan mahasiswa PPG harus berkejaran dengan beban materi yang harus diselesaikan. Bukan hal mudah tentunya tetapi bukan berarti tidak bisa.
Agar sukses selama mengikuti PPG secara daring, berikut beberapa tips yang bisa dilakukan:
1. Persiapan Fisik dan Mental
Persiapan secara fisik tentunya adalah menjaga kesehatan, karena nanti jadwal webmeeting pasti akan padat dari pagi sampai sore belum lagi tugas yang harus di upload dengan batas waktu tertentu pada Learning Management System (LMS). Hal tersebut jelas menguras fisik dan mental. Kuatkan tekad dan jangan pernah menyerah.
2. Pastikan Jaringan Internet Stabil
Jaringan internet yang akan digunakan pastikan stabil agar dapat mengikuti seluruh perkuliahan dengan baik. Gunakan provider dengan kualitas jaringan terbaik di tempat tinggal. Syukur di sekolah ada fasilitas wifi tetapi harus siap juga paket data mumpuni karena bisa jadi webmeeting sampai malam hari.
3. Do The Best! Lakukan yang terbaik untuk setiap tugas
Teman-teman nantinya akan tergabung dalam grup WA, tolong jangan terpengaruh sama obrolan di grup yang menyatakan hanya tugas saja tidak untuk dinilai. Itu menyesatkan! Nyatanya, beberapa mahasiswa harus membuat ulang tugas karena tidak mendapatkan nilai maksimal.
Hal ini merugikan karena kita harus membuat ulang tugas yang harusnya sudah selesai maka tugas makin menumpuk. Selesaikan hari itu dan maksimalkan.
4. Kuasai aplikasi webmeeting (Zoom dan Google meet) Word, PDF dan PPT
Webmeeting biasanya menggunakan aplikasi Zoom dan Google Meet. Bagi beberapa guru hal ini masih asing walaupun sering mengikuti kegiatan berbasis webmeeting. Alangkah baiknya belajar menguasai setiap fitur-fitur yang ada pada aplikasi tersebut. Hal ini akan menambah rasa percaya diri dan tidak panik jika menggunakannya. Mengenai word, pdf dan ppt berkaitan dengan tugas yang akan dikerjakan dan di upload pada LMS.
5. Stay cool dan tidak terbawa arus kepanikan
Teman-teman akan digabungkan dengan mahasiswa PPG dari seluruh Indosesia dengan berbagai latar dan budaya. Hal ini jelas membawa kepribadian yang berbeda juga. Ada mahasiswa yang dikit-dikit panik dan suka share info dari grup sebelah yang ndilalah tidak sesuai dengan yang sekarang. Saran saja, fokus pada apa yang sekarang menjadi tugas dan beban kuliah. Jika masih berada pada masa pendalaman materi, tidak perlu larut membahas uji komprehensif, PPL dan UKIN/UP. Sekedar tahu tidak masalah tetapi segera kembali pada yang sedang dihadapi. Tidak perlu terburu-buru, semua akan ada waktunya.
6. Sedikit-sedikit belajar editing video
Kegiatan PPL atau Praktik Pengenalan Lapangan biasanya dilakukan di sekolah asal dan karena daring, maka dasarnya adalah video rekaman. Maka, keterampilan edit video harus dimiliki. Tidak perlu yang pro, cukup sekedar cut atau menghapus rekaman yang tidak diperlukan.
Dalam pelaksanaanya, dapat menggunakan metode sign in dimana dosen dan guru pamong akan melihat secara langsung proses pembelajaran yang sedang dilakukan. Artinya kita mengajar secara live tidak full rekaman offline. Aplikasi yang digunakan adalah Zoom atau Google Meet. Setelah video live selesai baru kita edit untuk menghapus beberapa bagian dengan tidak menghilangkan detail video tersebut.
7. Berpikir positif terhadap diri sendiri, dosen/guru pamong
Teman-teman nantinya akan kembali berstatus mahasiswa setelah beberapa tahun lulus dari S1 atau S2. Dan akan bertemu dengan dosen yang tentunya berbagai karakter dan cara memberikan materi. Jika teman-teman merasa tidak cocok dengan dosen tersebut, mohon bersabar dan selalu berpikir positif. Pada intinya beliau sedang membantu teman-teman meraih impian menjadi guru profesional.
Tidak ada dosen tipe killer atau apa hanya yang diperlukan adalah cara pandang kita terhadap metode dosen tersebut dalam menyampaikan materi dan bimbingan. Selama teman-teman respect pasti berdampak positif terhadap diri sendiri.
PPG memberikan kesempatan kepada kita untuk mengembangkan skill dan pengetahuan dalam lingkup tugas dan tanggung jawab sebagai seorang pendidik. Di era milenial dan perkembangan generasi z saat ini, kita mesti beradaptasi agar mampu mengarahkan anak-anak kita menjadi generasi unggulan penerus masa depan bangsa. Sukses untuk kita semua.
Baca Juga
-
Buat yang Belum Tahu, Begini Cara Merapikan Spasi Hasil Copy Paste dari Web
-
Cara Mudah Download Video YouTube dan Facebook Tanpa Aplikasi
-
Tidak Sampai 5 Menit, Cara Menghilangkan Yahoo! Search dari Google Chrome
-
Melihat UPPPG Berbasis Domisili, UN-nya Mahasiswa PPG dalam Jabatan
-
Cara Mendaftar Akun Pro Aplikasi Canva for Education untuk Guru, Gratis!
Artikel Terkait
-
Viral Guru Honorer Belasan Tahun Digaji Rp200 Ribu Kini Lolos Sertifikasi
-
Viral Guru Honorer Ganti Sepatu Usang Siswa dengan yang Baru Banjir Doa: Berkah Rezekinya
-
Link Download Logo Hari Guru Nasional 2024
-
Sejarah Hari Guru Nasional, Kenapa Diperingati Setiap 25 November?
-
Guru Honorer Pecah Tangis usai Lulus PNS, Dulu Belasan Tahun Digaji Cuma Ratusan Ribu
Kolom
-
Anak Muda dan Traveling: Melarikan Diri atau Mencari Jati Diri?
-
Menggali Tradisi Sosial dengan Dinamika Tak Terduga Melalui Arisan
-
Fenomena Lampu Kuning: Ritual Keberanian atau Kebodohan?
-
Melawan Sunyi, Membangun Diri: Inklusivitas Tuna Rungu dan Wicara ADECO DIY
-
Ujian Nasional dan Tantangan Integritas Pendidikan Indonesia
Terkini
-
Tiket Ludes Terjual, SEVENTEEN Tambah Konser di Jakarta pada 9 Februari
-
Min Hee-jin Tuntut Saham ADOR Miliknya Dibeli HYBE
-
Ulasan Novel 'Nebula', Persahabatan yang Diuji Egoisme dan Pengkhianatan
-
Dibekuk Jepang, Media Asing Sebut Timnas Indonesia Dapat Peringatan Keras
-
Teror Hiu Belum Berakhir, Netflix Kembangkan Sekuel Film Under Paris