Bagi Anda penyuka tahu dan tempe, terutama yang bertempat tinggal di Jabodetabek, Banten, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Jawa Timur sepertinya mulai hari ini harus bersabar atau antre untuk mendapatkan dua makanan tersebut. Hal ini dikarenakan para perajin tahu dan tempe di beberapa lokasi tersebut memutuskan mogok memproduksi tahu serta tempe. Hal ini diakibatkan oleh mahalnya bahan baku tahu dan tempe yaitu kedelai.
Memang ketersediaan bahan baku tahu dan tempe yaitu kedelai ditanggung aman oleh pemerintah selama 2 bulan ke depan. Namun, harganya yang mahal membuat para perajin tahu dan tempe memutuskan untuk sementara waktu tidak memproduksi usahanya. Mogok ini diberlakukan mulai tanggal 21, 22 dan juga 23 Februari hingga menemukan solusi lebih lanjut.
Kenaikan bahan baku tahu dan tempe yaitu kedelai yang hingga saat ini mencapai harga Rp 11.000 per kilogram, memang membuat para perajin berada pada posisi yang dilematis. Sebenarnya bisa saja para perajin tersebut menaikkan harga tahu dan tempe kepada para konsumen di masyarakat. Namun, langkah demikian bisa mengakibatkan masyarakat tidak mau membelinya. Sebab, menurut mereka harga tersebut terlalu mahal, ap lagi di tengah situasi pandemi yang belum mereda ini. Jika ini yang terjadi, para perajin itu sendiri yang akan kembali dibuat rugi karena tahu dan tempe tidak laku di pasaran. Jika tak segera terjual, bisa membuat tahu dan tempe tersebut menjadi busuk serta tidak bisa dikonsumsi lagi.
Agar para perajin tetap melakukan aktivitas, maka pemerintah harus berusaha menyetabilkan harga bahan baku tahu dan tempe. Beberapa hal yang bisa dilakukan antara lainmemberikan subsidi kepada para perajin tahu dan tempe dalam beberapa waktu ke depan, hingga harga kedelai normal kembali.
Hal lain yang juga bisa dilakukan oleh pemerintah adalah dengan mengupayakan mengurangi impor bahan baku kedelai. Ini bisa dilakukan dengan cara memperbanyak produksi kedelai dalam negeri. Petani kedelai perlu mendapatkan pendampingan dari para penyuluh pertanian agar produksi meningkat. Sehingga, ke depan kita bisa swa sembada kedelai. Hal lainnya adalah dengan memperluas area pertanian kedelai di Indonesia untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri.
Pemerintah juga bisa memberikan subsidi kepada petani kedelai, seperti membuat kebijakan aturan bahwa harga pupuk khusus untuk tanaman itu bisa lebih murah. Ini bisa memicu para petani untuk bercocok tanam kedelai karena harga pupuknya dipatok lebih murah oleh pemerintah.
Kita berharap bahwa harga bahan baku tahu dan tempe bisa segera distabilkan oleh pemerintah sehingga para perajin tidak jadi mogok massal. Jika para perajin tahu dan tempe mogok massal, maka masyarakat juga yang akan jadi korbannya. Khususnya masyarakat yang dalam kehidupan sehari-harinya mengonsumsi tahu dan tempe sebagai menu utamanya.
Kita juga tidak menghendaki persoalan mahalnya harga kedelai sebagai bahan baku pembuatan tahu dan tempe, menyusul harga minyak yang masih tinggi serta sempat langka di pasaran hingga hari ini. Sebab, hal itu memicu munculnya persoalan-persoalan sosial lainnya. Semoga ke depan Indonesia bisa berswasembada kedelai sebagai bahan utama pembuatan tahu dan tempe.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Budi Arie Ngaku Sering Makan Tempe Hingga Bisa Jadi Menteri, Warganet Nyinyir: Kenapa Masih Menjilat Mulyono?
-
Dibanggakan Deddy Corbuzier karena Doyan Nasi Kotak, Reaksi Azka Tak Suka Makan Tahu Gejrot Jadi Sorotan
-
Deddy Corbuzier Ngamuk! Ancam Tabok Anak Kalau Protes Makanan, Netizen Ungkit Video Azka Makan Tahu Gejrot
-
Program Makan Bergizi Gratis Berdayakan Pengrajin Tahu Tempe
-
Hari Kedua Makan Bergizi Gratis di Jakbar Siswa SMP Dapat Susu, Ayam dan Tahu Goreng Hilang
Kolom
-
Tren Perburuan Koin Jagat, Ketika Keviralan Digabung dengan Peluang Rupiah
-
Homo Ludens dan Koin Jagat: Ketika Permainan Menjadi Aktivitas Meresahkan
-
Mengurai Tantangan Sekolah Pelosok dalam Program Makan Bergizi Gratis
-
Menghargai Kehidupan yang Masih Berjalan dalam Film 1 Imam 2 Makmum
-
Cela Makan Bergizi Gratis: Kurang Bersyukur atau Bentuk Kejujuran?
Terkini
-
Review Film Bayang-Bayang Anak Jahanam: Menakutkan, Tapi Gitu Doang?
-
GOT7 Terjebak dalam Takdir Cinta Tak Terhindari di Lagu Comeback 'Python'
-
Ulasan Buku 'Wahai Orang Berselimut', Bangkitkan Semangat Untuk Berdakwah
-
Mengenang Demam Harlem Shake, Tren yang Viral pada 2013 Silam
-
KickFlip 'Mama Said', Hindari Omelan Orang Tua dan Pilih Jalan Sendiri