Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Nisaul F. Sutrisna
Ilustrasi Instagram (pexels.com/energepic)

Media sosial memang sudah melekat pada diri kita. Dalam sehari, pasti ada saja waktu dimana tangan kita ini gatal ingin membukanya. Membuka media sosial itu seperti sebuah keharusan, seolah–olah kalau enggak ngecek media sosial, rasanya hidup ini seperti masakan tanpa bumbu alias hambar.

Sebut saja Instagram. Salah satu media sosial yang berhasil membuat orang menghabiskan waktu berlama – lama untuk sekadar melihat feed, scroll Instastory sampai mentok, scroll reels yang enggak ada habisnya. Kadang menyenangkan tapi lama – lama juga membosankan.

Meskipun Instagram itu seperti candu, tetap saja kalau sudah ada di puncak kebosanan, rasanya ingin sekali meninggalkan aplikasi karya Mark Zuckerberg itu. 

Untungnya, Instagram memiliki fitur yang sangat berguna yakni deactivate Instagram account  atau menonaktifkan sementara akun. Caranya pun mudah. Kamu tinggal buka website Instagram, lalu meluncur pada laman edit profil, di pojok kanan bawah terdapat opsi bertuliskan ‘nonaktifkan sementara akun saya’, tinggal klik. Lalu kamu akan diminta mengisi alasan kenapa kamu ingin menonaktifkan sementara akunmu. Setelah itu, akunmu tidak lagi bisa ditemukan. Instagram hanya menyembunyikan akunmu, bukan menghapusnya. Tidak ada batasan berapa lama kamu bisa menonaktifkan sementara akun. Kamu bisa memunculkan akunmu lagi kapanpun dengan cara log in kembali. 

Fitur menonaktifkan sementara akun ini memang menjadi pilihan yang tepat saat kamu ingin rehat dari hiruk piruk Instagram. 

Dengan menonaktifkan sementara akun, kita memiliki waktu untuk fokus pada diri kita sendiri. Memberi ruang bernapas dan kesempatan untuk menghirup udara bebas. Coba deh, sesekali nyeruput kopi tanpa perlu tergesa - gesa unggah ke instastory, sesekali pergi ke tempat–tempat bagus untuk refreshing tanpa perlu buru - buru unggah foto, sesekali jalan – jalan tanpa perlu repot–repot bikin konten reels yang harus diedit sedemikian rupa supaya hasilnya terlihat estetik. 

Nikmati saja apa yang sedang kamu lakukan. Syukur–syukur kamu bisa bercengkrama dengan orang terdekat tanpa ada sikap saling cuek karena fokus pada gawai. Pun kalau kamu ingin mengabadikan momen–momen yang menurutmu perlu masuk ke Instagram sebagai diary dalam bentuk digital, pastikan karena kamu yang menginginkannya, bukan karena ingin memenuhi standar yang ada di dunia maya. 

Bagaimana pun juga, itu kembali pada pribadi masing–masing. Kalau kamu enjoy melakukan kehidupan ala dunia maya, ya tidak masalah. Kamu tentu tidak punya alasan untuk menonaktifkan akunmu selama kesehatan jiwamu masih aman – aman saja. 

Tapi kalau kamu sudah merasakan aura membosankan dari Instagram, ada baiknya kamu perlu mencoba fitur nonaktifkan sementara akun yang mungkin bisa membuat hidupmu jauh lebih tenang. Nanti kalau sudah oke, boleh lah log in kembali. Selamat mencoba!

Nisaul F. Sutrisna