Tidak setiap hari, bahkan tidak setiap bulan saya bertemu dengan keluarga besar. Biasanya pertemuan kami selalu diadakan tiap satu tahun sekali, agar keharmonisan kami selalu tetap terjaga. Tapi jika memang ada acara keluarga seperti ulang tahun dari salah satu anggota keluarga kami yang diadakan pada tahun yang sama, kami akan datang dan bisa bertemu lagi untuk kedua kalinya dalam setahun.
Jarak tempat tinggal kami tidak berdekatan. Saya mempunyai keluarga besar yang tinggal di berbagai kota. Ada yang menetap di Tangerang, Jakarta, Bogor, dan ada juga yang bertempat tinggal di Yogyakarta. Bukan hanya kota sebagai tempat tinggal kami yang berbeda, tempat ibadah kami pun beraneka ragam, ada yang beribadah di Gereja, di Masjid, dan di Vihara. Dengan keberagaman yang kami punya, kami selalu menghargai perbedaan yang ada.
Jika keluarga besar sedang berkumpul dan berbincang dengan seru, pasti hal-hal yang sensitif tidak pernah kami bahas. Kami selalu mempunyai topik ringan untuk dibahas dan menjadi bahan yang bisa ditertawakan. Semua ceria, semua bisa tertawa lepas tanpa ada rasa malu dan rasa yang menekan perbedaan di antara kami semua.
Walau dari segi ekonomi, kami juga mempunyai perbedaan. Tapi kami selalu tidak pilih kasih untuk mengobrol dan menyapa satu sama lain. Tidak ada yang dinamakan membeda-bedakan antara yang mapan dengan yang tidak, kami semua selalu berbaur.
Dalam keluarga besar, di mana jika ada anggota keluarga yang memang sedang tidak baik dalam finansialnya, sedang dalam kesulitan, kami dengan tulus untuk selalu membantu agar semua anggota keluarga hidup dengan senang dan berkecukupan.
Dari lingkungan kecil seperti dalam keluarga, saya mendapatkan satu pelajaran, bahwa seperti apa pun perbedaan dalam setiap orang, itu sangatlah perlu dihargai dan dihormati keberadaannya. Karena jika keberagaman selalu dijaga, ternyata senyuman akan bisa terlihat dari wajah setiap orangnya, serta kebahagiaan pun mengikuti semua orang dengan keberagaman yang menjadikan kami selalu bersama.
Dari pembelajaran yang saya dapatkan, dari cara menghargai perbedaan dan jadilah keberagaman yang indah. Saya selalu mengingat pelajaran itu untuk bisa saya terapkan pada lingkungan yang lebih besar, seperti dalam lingkungan pertemanan, lingkungan di mana saya bertemu dengan banyak orang yang pastinya ada keberagaman di dalamnya. Di situlah saya akan bisa selalu menjaga, menghargai dan tidak lupa untuk selalu menghormati keberagaman yang saya jumpai.
Tag
Baca Juga
-
Coffee Shop Menjamur di Era Sekarang, Apakah Peluang bagi Para Pengusaha?
-
3 Rekomendasi Kegiatan saat Libur Akhir Tahun, Tidak Perlu Mewah!
-
3 Tips Memperbaiki Hubungan Komunikasi dengan Pasangan
-
3 Ciri Pasangan yang Sudah Tidak Mencintaimu, Tidak Peduli tentang Kabar!
-
3 Hal yang Tidak Perlu Masuk dalam Ekspektasimu
Artikel Terkait
-
Dokter Residen Unpad Perkosa Keluarga Pasien, Pakar Soroti Tata Kelola RS yang Lemah
-
27 Tahun Terpisah, Wanita China Temukan Keluarga Kandung Hanya dalam 2 Hari
-
Bius Wanita Lalu Diperkosa, Kiai Maman Murka ke Priguna: Jangan sampai Dokter Mesum Tetap Praktik!
-
Perkosa Wanita usai Dibius, Kegiatan PPDS Anestesi di RSHS Disetop Imbas Kasus Cabul Dokter Priguna
-
Prabowo Pertimbangkan Nasib Keluarga Koruptor, KPK Langsung Pasang Badan!
Kolom
-
Scroll Tanpa Tujuan: Apakah Kita Sedang Menjadi Generasi Tanpa Fokus?
-
Ki Hajar Dewantara dan Tantangan Literasi Gen Z: Sebuah Refleksi Kritis
-
Belajar dari Film Adolescence: Bagaimana INCEL Buat Anak Lakukan Kekerasan
-
Kita Butuh Lebih Banyak Drama Korea Bergenre Slice of Life
-
PHK Massal usai Mogok Kerja: Hak Bersuara atau Jalan Menuju Pengangguran?
Terkini
-
Menikmati Lupis di Warung Lintau Pekanbaru, Cita Rasa Tak Terlupakan
-
5 Rekomendasi Drama Jepang Dibintangi Rina Kawaei, Terbaru Ada Damemane
-
Piala Asia U-17: Timnas Indonesia Wajib Jaga Marwah saat Ladeni Afghanistan
-
3 Pemain Timnas Indonesia U-17 yang Layak Promosi ke Level Timnas U-20
-
Berniat Rayakan Galungan di Bali: 3 Aktivitas Ini Bikin Kamu Makin Dekat dengan Budaya Lokal