Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | zahir zahir
Perkuliahan Tahun Pertama (pexels/ivan samkov)

Dunia perkuliahan memang tidak pernah lepas dari beragam dinamika mahasiswanya. Secara umum tipe mahasiswa terbagi atas 3 fase menurut lama waktu perkuliahan yang telah ditempuh. Pertama, yakni mahahsiswa baru (maba) yang merupakan mahasiswa angkatan baru dalam lingkungan kampus tersebut. Kedua, yakni mahasiswa tengah, yakni mahasiswa yang telah berkuliah selama kurang lebih 2 tahun hingga memasuki tahun ketiga, dan yang terakhir adalah mahasiswa akhir yang telah berkuliah diatas 6 semester.

Di antara semua tipe ini mungkin menurut saya fase menjadi mahasiswa baru (maba) merupakan fase yang paling menentukan dan juga krusial. Di fase ini tentunya mahasiswa baru yang lazimnya merupakan lulusan dari sekolah menegah atas (SMA) dan setingkatnya, akan dihadapkan dengan nuansa baru pembelajaran di kampus yang sangat berbeda dari dunia sekolah yang mereka alami sebelumnya.

Di fase inilah yang bisa dibilang menjadi fase paling krusial bagi anak-anak mahasiswa baru perihal perkuliahannya di tahun-tahun berikutnya. Mengapa demikian? Karena di fase ini umumnya mahasiswa baru akan mencari tentang jati dirinya secara lebih mendalam yang tentunya akan berdampak terhadap pembentukan pola pikirnya secara lebih mendalam.

Baca Juga: 4 Hal yang Menunjukkan Kalau Kamu Tidak Bisa Mengontrol Ego

1. Fase yang Penuh dengan Shock Therapy

Dunia Kuliah Penuh Dengan Kejutan (pexels/rodnae productions)

Mungkin bisa dibilang fase awal perkuliahan atau tahun pertama perkuliahan menjadi masa yang penuh shock therapy bagi mahasiswa baru. Di masa ini kamu akan mendapatkan beragam kejutan yang benar-benar di luar ekspektasimu sebelum mengalami proses perkuliahan sebenarnya. Mulai dari suasana perkuliahan yang tentunya sangat berbeda 180 derajat dengan masa sekolah, hingga lingkungan baru yang memiliki kultur yang jauh berbeda dari lingkunganmu selama ini.

Belum lagi bagi kamu mahasiswa rantau yang mendapatkan kesempatan berkuliah di kampus yang jauh dari lingkungan rumah. Bukan hanya mengalami shock therapy lagi, tetapi bisa sekalian culture shock karena memang perbedaan kultur kebudayaan dalam masyarakat di daerah tersebut sangat berbeda dengan di rumahmu. Hal ini tentu membuatmu mau tidak mau beradaptasi dengan lingkungan yang baru supaya dapat ‘survive’ dengan fase perkuliahan di tahun-tahun berikutnya.

Belum lagi di masa ini kamu akan mulai mencari jati dirimu tentang siapakah dirimu sebenarnya. Kamu akan dihadapkan dengan beragam pilihan seperti masuk organisasi kampus apa? Memilih masuk geng atau circle pertemanan yang seperti apa? Serta beragam hal yang bisa bikin kamu pusing sendiri dalam memikirkannya.

Baca Juga: 4 Tips Mengatur Keuangan agar Pemasukan Tidak Ludes Sehabis Gajian

2. Fase Paling Krusial Soal Masa Depan Jurusan Kuliahmu

Tahun Pertama Menentukan Kelanjutan Perkuliahanmu (pexels/stanley morales)

Di tahun pertama ini tentunya merupakan fase paling krusial dalam menentukan masa depan perkuliahanmu selanjutnya. Di masa inilah kamu akan mendalami lebih lanjut mengenai beragam aspek dalam jurusan perkuliahanmu yang mungkin saja akan berbeda dari ekspektasimu sebelumnya. Mungkin sebelumnya kamu telah mendapatkan gambaran atau spoiler mengenai jurusan yang kamu pilih ini dari kakak-kakak mahasiswa yang telah melakukan kunjungan kampus atau bahasa lumrahnya yakni Campus Expo.

Namun, tentunya selama proses penggambaran itu tidak mencakup secara keseluruhan mengenai dunia perkuliahannmu. Malah tidak sampai 40-50% dari apa yang akan kamu temui dalam perkuliahan nanti. Setelah masuk dan berkuliah ini kamu akan mendapatkan realita mengenai kehidupan perkuliahanmu sebenarnya. Mulai dari beragam mata kuliah yang sebelumnya tidak kamu ketahui dan mungkin harapkan dalam memilih jurusan ini, hingga segala macam tingkah laku dosen dan tenaga pengajar yang sangat beraneka ragam.

Baca Juga: 5 Tanda Kamu Memiliki Personal Boundaries yang Lemah, Sudah Tahu?

Tidak heran di fase ini umumnya mahasiswa baru akan mulai mencoba untuk mengenal lebih mendalam tentang jurusan perkuliahan yang akan ditempuhnya selama kurang lebih 4 tahun tersebut. Bila kamu merasa cocok kemungkinan besar akan lanjut, namun bila kamu merasa tidak cocok hampir dipastikan akan ada dua kemungkinan. Pertama, kamu mau tidak mau akan tetap berkuliah di jurusan ini karena berbagai faktor, dan yang kedua kamu akan mendaftar dan mengulang lagi di jurusan atau kampus lain di tahun berikutnya. 

Itulah sedikit hal yang bisa menjadi salah satu tolak ukur mengapa tahun pertama dalam perkuliahan akan menjadi penentu jalan kelanjutan proses perkuliahanmu di tahun-tahun berikutnya. Tentunya beragam faktor lainnya juga dapat menjadi tolak ukur tersendiri dalam dirimu yang akan menentukan langkahmu selanjutnya.

zahir zahir