Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Arman Syarif
Ilustrasi ekonomi digital. (Freepik)

Perekonomian global saat ini sedang dalam kondisi yang kurang baik. Kondisi ekonomi global terus melambat. Kondisi perekonomian global mengalami penurunan pada proyeksi pertumbuhan ekonomi yang menunjukkan angka 3,2 persen berdasarkan proyeksi dari World Economic Outlook IMF.

Kondisi ini diperkirakan masih akan melemah hingga tahun depan di angka 2,7 persen. Kondisi global ini beresiko menekan ekspor. Kondisi perekonomian global yang tidak baik ini dapat dilihat dari tingginya angka inflasi global.

Inflasi global terus mengalami peningkatan. Inflasi global yang sebelumnya selalu berada pada satu digit atau bahkan mendekati nol persen, saat ini naik mencapai dua digit.

Peningkatan inflasi global ini disebabkan sisi penawaran yang meningkat tinggi, tetapi tidak diimbangi dengan sisi permintaan. Peningkatan inflasi global juga disebabkan oleh adanya ketegangan geopolitik, kebijakan moneter negara-negara maju, dan kebijakan zero Covid-19. Tingginya tingkat inflasi global berdampak pada kondisi perekonomian Indonesia.

Kondisi perekonomian Indonesia sempat mengalami permasalahan akibat adanya inflasi global. Permasalahan ekonomi yang terjadi seperti naiknya harga bahan bakar minyak (BBM). Kenaikan harga BBM akan memberikan pengaruh terhadap komponen lain.

Salah satu komponen yang paling terpengaruh yakni bahan pokok. Harga bahan pokok akan ikut mengalami kenaikan seiring dengan naiknya harga BBM.  Permasalahan ekonomi ini tentu menyulitkan masyarakat.

Masyarakat dengan kondisi ekonomi yang kurang memadai kesulitan untuk mendapatkan kebutuhan pokok untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Masyarakat juga kesulitan untuk mendapatkan BBM. Masyarakat diharuskan untuk memilih, harus menambah biaya pembelian bahan pokok dan BBM atau mengurangi jumlah pembelian. Hal ini menunjukkan permasalahan ekonomi yang serius.  Perlu adanya upaya untuk mengatasi permasalahan ini. Upaya dari pemerintah tentu sangat diharapkan oleh masyarakat.

Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi permasalahan ekonomi yang terjadi saat ini. Pemerintah mensyaratkan seluruh solar di Indonesia mengandung minimal 30% biodiesel dan 70% solar.

Sehubungan dengan krisis keuangan global, khususnya inflasi, pemerintah menghimpun seluruh pimpinan daerah untuk berpartisipasi aktif dalam mengatasi inflasi. Salah satunya memastikan subsidi distribusi barang, agar tidak terjadi kemacetan di daerah.

Selain itu, dukungan pendapatan yang masif ditawarkan dalam bentuk asuransi sosial, sehingga di satu sisi daya beli masyarakat terjaga dan di sisi lain pengeluaran berkurang. Upaya dari pemerintah ini membawa dampak yang baik bagi perekonomian Indonesia.

Perekonomian Indonesia saat ini mulai menunjukkan kondisi yang lebih baik dari sebelumnya. Perekonomian Indonesia tetap stabil di tengah gejolak ekonomi global saat ini. Indonesia mampu menjaga inflasi tetap moderat. Meskipun inflasi Indonesia meningkat, namun peningkatan inflasi di Indonesia masih tergolong rendah dibandingkan negara lain yang sebanding.

Hal ini menjadi salah satu alasan utama mengapa perekonomian Indonesia saat ini dalam keadaan stabil. Fundamental ekonomi selanjutnya yang menunjukkan bahwa Indonesia stabil adalah pertumbuhan ekonomi.

Perekonomian Indonesia tumbuh mengesankan sebesar 5,44% (yoy) pada triwulan II 2022, mengungguli negara lain yang ekonominya melambat pada triwulan II 2022, seperti Amerika Serikat, Jerman, Prancis, Spanyol, Korea Selatan, dan Tiongkok.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia didukung oleh kinerja yang membaik di berbagai sektor. Dari sisi eksternal, konsumsi domestik tumbuh stabil (5,51%) didukung oleh kinerja ekspor yang cukup baik (19,74%). Jika dilihat dari industri, transportasi, penyimpanan tercepat (21,27%) dan perumahan makanan dan minuman (9,76%) bertepatan dengan pulihnya mobilitas masyarakat berkat penanganan pandemi yang baik dan terkendali.

Selain itu, neraca pembayaran Indonesia kembali menunjukkan surplus US$2,4 miliar pada triwulan II 2022, setelah mencatat defisit US$1,8 miliar pada triwulan sebelumnya. Kualitas pertumbuhan ekonomi Indonesia terus menunjukkan sisi positif.

Perkembangan ekonomi Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang semakin positif di tengah ketidakpastian ekonomi global. Menurut The Economist dan IMF, Indonesia tetap menjadi tujuan investasi yang menarik.

Dari sisi bisnis, tren positif terus berlanjut seiring dengan perkembangan ekonomi Indonesia yang menunjukkan tren peningkatan. Indonesia dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang stabil, meningkat dari tahun ke tahun. Inflasi rendah dan terkendali sesuai target yang ditetapkan dalam APBN. Selain itu, kualitas pertumbuhan yang lebih baik tergambar dari penurunan angka kemiskinan, pengangguran dan rasio gini.

Arman Syarif

Baca Juga