Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | zahir zahir
Ilustrasi Bendera Finlandia (unsplash/arttu paivinen)

Pada beberapa waktu yang lalu salah satu negara di benua Eropa yakni Finlandia telah resmi menjadi anggota ke-31 NATO (North Atlantic Treaty Organization). Melansir dari situs NATO, pada selasa kemarin (4/3/2023) Finlandia telah diresmikan menjadi anggota ke-31 dari Pakta Pertahanan Negara-negara Atlantik Utara tersebut. Hal ini tentunya cukup mengejutkan beberapa pihak karena pasalnya negara tersebut sempat mendapatkan penolakan dari salah satu negara NATO yakni Turki untuk bisa bergabung dengan organisasi militer terbesar di dunia tersebut.

Tidak hanya Finlandia, akan tetapi penolakan Turki sebelumnya juga ditujukan kepada salah satu tetangga Finlandia yakni Swedia yang juga mengajukan diri menjadi anggota NATO sejak tahun 2022 lalu. Pengajuan kedua negara yang sebelumnya dikenal netral tersebut tentunya tidak terlepas dari konflik di Ukraina yang membuat beberapa negara khawatir atas invasi serupan yang dilakukan oleh Russia terhadap negara-negara sekitarnya. Sebelumnya pihak Russia juga telah mengancam akan melakukan segala tindakan yang diperlukan apabila Finlandia tetap bersikeras ingin bergabung dengan NATO. Hal ini tidak terlepas karena lokasi Finlandia yang berbatasan langsung sepanjang 1.300 km dengan Russia. Tentunya dengan resmi bergabungnya Finlandia ke NATO dipastikan akan dapat membuat kondisi hubungan Finlandia-Russia akan mulai memanas.

Peluang Terjadinya Invasi Serupa di Ukraina Kepada Finlandia

Ilustrasi Logo dan Bendera Negara-negara NATO (unsplash/marek studzinksi)

Sejak Turki pada akhirnya menyetujui bergabungnya Finlandia ke dalam organisasi NATO, tentunya hal ini dianggap sebagai angin segar bagi salah stau negara Skandinavia tersebut. Pasalnya, Turki menjadi negara yang paling keras menolak bergabungnya Finlandia dan Swedia di pakta pertahanan NATO karena dianggap tidak akan memberikan dampak signifikan. Namun, rupanya hal tersebut kini telah berubah setelah pemerintah Turki menyetujui negara Finlandian bergabung dengan NATO.

Patut ditunggu bagaimanakan respon Russia atas resminya Finlandia masuk ke dalam NATO yang notabene negara tersebut berbatasan langsung dengan wilayah kedaulatan Russia. Melansir dari kanal berita Reuters, pihak Russia tentunya telah menyiapkan skenario lanjutan atas keputusan Finlandia masuk ke dalam organisasi NATO dan mengakhiri 7 dekade kenetralan mereka selama ini. beberapa pengamat tentunya akan berpikir bahwa Russia akan melakukan invasi serupa kepada Finlandia seperti yang dilakukan terhadap Ukraina. Namun, tentunya hal tersebut bisa dibilang cukup beresiko. Hal ini dikarenakan karena Finlandia telah resmi menjadi anggota NATO membuat negara tersebut juga dilingdungi oleh undang-undang bersama NATO yang apabila ada serangan atau invasi militer apapun terhadap salah satu negara anggota NATO, maka sama dengan menyerang NATO secara keseluruhan dan negara yang menyerang tersebut akan berperang dengan negara-negara NATO lainnya.

Kemungkinan Russia Membuka Front Perang Baru Masih Cukup Kecil

Ilustrasi Peluru dan Lambang NATO (unplash/marek studzinksi)

Tentunya apabila Russia membuka front baru dengan negara lain di tengah kondisi sedang berperang dengan Ukraina tentunya bukan hal yang bijak. Belum lagi status resmi negara tersebut yang merupakan negara NATO membuatnya berbeda kasus dengan Ukraina yang hanya menyatakan diri untuk berminat menjadi anggota NATO namun belum disetujui oleh pihak anggota NATO. Hal inilah yang membuat sebagian orang berpendapat Russia tidak akan membuka front pertempuran baru di kawasan Finlandia karena mereka juga sedang disibukkan dengan Ukraina. Di samping itu, status Finlandia yang telah resmi menjadi anggota NATO tentunya membuat negara tersebut dilindungi oleh undang-undang perlindungan dari organisasi NATO.

Meskipun demikian, beberapa kalangan masih beranggapan Russia pada akhirnya akan melakukan invasi juga ke negara Finlandia imbas dari keputusan mereka bergabung dengan NATO. Tentunya apabila skenario ini terjadi pastinya perang terbuka antara Russia dan negara-negara NATO tidak akan terelakkan. Dikhawatirkan apabila perang terbuka ini terjadi dapat memicu konflik dan krisis secara global dengan cakupan yang lebih luas. Sejauh ini pihak pemerintah Russia belum memberikan respon yang cukup jelas mengenai langkah yang akan mereka ambil atas resminya Finlandia menjadi anggota ke-31 NATO.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

zahir zahir