Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Hasan Al Hamid
Alat berat tengah beroperasi di area pertambangan. (Freepik)

Deep Sea Tailings Placement (DSTP) telah menjadi salah satu metode pengelolaan tailings yang sering digunakan dalam industri pertambangan modern. Metode ini memungkinkan pertambangan untuk mengurangi dampak lingkungan pada lahan di darat dan lebih ramah lingkungan.

Tailings sendiri merupakan sisa hasil pengolahan bijih untuk mengambil mineral-mineral berharga yang terkandung di dalamnya. Tailing biasa dikenal dengan sebutan ampas tambang atau sisa tambang.

Apa itu DSTP?

DSTP merupakan penempatan tailings di laut dalam dengan kedalaman laut yang sangat dalam. Biasanya, kedalaman DSTP di atas 200 m. DSTP digunakan terutama untuk pertambangan tembaga dan emas, di mana jumlah tailings yang dihasilkan sangat besar. Metode ini juga dapat digunakan ketika lahan pembuangan terbatas atau jika tidak ada alternatif lain yang tersedia.

Pada artikel kali ini, kita akan membahas dampak positif dari DSTP dan dampak negatif dari pengelolaan tailings di darat dengan menggunakan Tailings Storage Facility.

Dampak Positif DSTP

  1. Mengurangi dampak lingkungan di darat: Penggunaan DSTP mengurangi dampak lingkungan pada lahan di darat, seperti penutupan lahan dan kerusakan habitat alami. Pembuangan tailings ke dasar laut di lepas pantai juga mengurangi dampak pada ekosistem darat dan spesies yang tinggal di sana.
  2. Mengurangi risiko longsoran dan keruntuhan tanah: Penggunaan DSTP mengurangi risiko longsoran dan keruntuhan tanah karena tailings tidak ditempatkan di atas tanah dan tidak menghasilkan tekanan yang besar pada tanah.
  3. Sistem keamanan lebih baik. Sistem DSTP modern telah dirancang untuk mengurangi risiko kebocoran tailings sehingga lebih aman dan ramah lingkungan.

BACA JUGA: Membayangkan Dunia Tanpa AI Robot, Bagaimana Kita Akan Hidup?

Dampak Negatif Pengelolaan Tailings di Darat Menggunakan Tailings Storage Facility

  1. Risiko kebocoran: Pengelolaan tailings di darat dengan menggunakan Tailings Storage Facility dapat menyebabkan risiko kebocoran yang dapat membahayakan lingkungan sekitar dan spesies yang tinggal di sana. Jika terjadi kerusakan pada waduk tailings, tailings dapat menyebar ke lingkungan sekitar dan menyebabkan pencemaran air dan tanah.
  2. Dampak lingkungan jangka panjang: Pengelolaan tailings di darat dapat menyebabkan dampak lingkungan jangka panjang. Hal ini terutama terjadi pada waduk tailings yang telah ditutup, yang dapat terus mengeluarkan zat beracun ke dalam lingkungan selama bertahun-tahun.
  3. Dampak pada kesehatan manusia: Pengelolaan tailings di darat dapat memiliki dampak pada kesehatan manusia. Jika ampas tambang padat mengandung zat beracun, dapat terlepas dan mencemari air dan tanah, dan pada akhirnya berdampak pada kesehatan manusia yang mengonsumsi air dan tanaman yang tercemar.

Kesimpulan

DSTP telah menjadi metode pengelolaan tailings yang sering digunakan dalam industri pertambangan modern karena berbagai keuntungan, seperti mengurangi dampak lingkungan pada lahan di darat. Khusus di Indonesia yang dikenal dengan kawasan rawan gempa, penggunaan DSTP lebih aman dibandingkan membangun TSF di darat.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Hasan Al Hamid

Baca Juga