Akhir-akhir ini sering dijumpai iklan lowongan kerja dengan persyaratan yang semakin ketat. Sayangnya, bukan ketat secara skill atau kemampuan, namun dari segi batasan usia.
Banyak lowongan kerja yang mencantumkan syarat batasan usia maksimal 25 tahun. Dalam kasus terparah, saya pernah membaca iklan lowongan kerja dengan maksimal usia 23 tahun.
Sebagai orang yang usianya sudah menginjak kepala tiga, saya tidak relate. Setiap iseng mencari lowongan kerja, sangat sedikit yang masuk ke dalam kriteria diri saya agar saya bisa ikut melamar.
Kalau syaratnya "berpenampilan menarik" atau "fasih bahasa Inggris", masih bisa diusahakan. Tapi, kalau syaratnya usia maksimal 25 tahun? Nggak mungkin, kan, saya memalsukan KTP hanya demi melamar kerja?
Perihal batasan usia tersebut sempat ramai dibahas di media sosial, khususnya X atau Twitter. Menurut para netizen budiman, perusahaan menetapkan batasan usia karena ingin mencari karyawan yang bisa dibayar semurah mungkin.
Alasan tersebut cukup masuk akal, mengingat usia di atas 25 tahun, apalagi sudah memasuki 30-an tahun biasanya sudah memiliki banyak pengalaman dan sudah "pintar" nego gaji.
Komentar kocak bernada satir pun dilontarkan oleh para netizen. Mereka beranggapan bahwa usia 25 tahun ke atas seharusnya sudah pensiun dan bukannya mencari pekerjaan.
"Maksimal umur 25, pengalaman 2-5 tahun, bersedia bekerja di bawah tekanan, gaji di bawah umr," tulis netizen dengan akun @hong****.
"Di barat orang mulai karir serius rata2 usia 25+. La di indo 25+ harus udah pensiun," tulis akun @ary****.
"Umur 25+ disuruh slow living, 30+ uda mulai menjauh dari peradaban," tulis akun @mik******.
"Di Indonesia umur 25 harusnya meninggal kali bukan apply lowongan kerja," tulis akun @2023j*****.
"Ntahlah sejak kapan ya begitu, maksimal umur 25 padahal diusia segitu makin berat, kebutuhan juga biasanya makin banyak, untuk biaya kontaran/rumah, makan anak istri, susu, jajan anak, pendidikan dan dana darurat keluarga," tulis akun @bukan*****.
Untuk para petinggi perusahaan di luar sana, kami yang berusia 30-an bukanlah fosil. Kami juga butuh pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan. Stop menormalisasi lowongan kerja yang membatasi usia maksimal 25 tahun, dikira usia 30-an nggak butuh makan?
Baca Juga
-
Mengenal ANBK: Penjelasan, Fungsi, dan Jadwal Pelaksanaannya Selama 2024
-
Cara Cek Jumlah Pelamar CPNS 2024, Instansi Mana yang Banyak Peminat?
-
Bergenre Thriller, Intip Pemeran Utama Drama Korea 'Such a Close Traitor'
-
Usung Genre Misteri, Intip 5 Pemeran Utama Drama Korea Bertajuk Pigpen
-
Sinopsis 'Love on a Single Log Bridge', Drama Korea Terbaru Joo Ji Hoon
Artikel Terkait
-
Ingin Penghasilan Tambahan? Ini 8 Lowongan Kerja Remote Part Time!
-
Loker Teknisi Mesin Terbaru November 2024
-
Apa Pekerjaan Asli Yudha Arfandi? Eks Tamara Tyasmara Ngakunya Pengusaha Batu Bara, Eh Ternyata ...
-
Ulasan Novel Waktu Aku Dilayoff: Kisah saat Menghadapi Kehilangan Pekerjaan
-
3 Lowongan Kerja Guru TK Terbaru, Gaji Kompetitif!
Kolom
-
Pilihan Hidup Sendiri: Ketika Anak Muda Memutuskan Tidak Menikah, Salahkah?
-
Hikayat Sarjana di Mana-mana
-
Jebakan Maskulinitas di Balik Tren Video Laki-laki Tidak Bercerita
-
Membedah Batasan Antara Kebebasan Berpendapat dan Ujaran Kebencian
-
Sadbor sebagai Duta Anti Judi Online: Paradoks Makna Pemberian Gelar
Terkini
-
Teka-teki Eliano Reijnders Dicoret STY dari Skuad, Ini Kata Erick Thohir
-
Kesbangpol dan PD IPARI Karanganyar Gelar Pembinaan Kerukunan Umat Beragama untuk Meningkatkan Toleransi dan Harmoni
-
3 Rekomendasi Film Kolaborasi Memukau Ryan Gosling dan Emma Stone
-
Rekor Pertemuan Timnas Indonesia vs Arab Saudi, Garuda Belum Pernah Menang?
-
Ulasan Novel 'Ayah, Ini Arahnya Kemana, Ya', Buku yang Temani Kamu Lewati Masa Sulit