Media sosial X atau Twitter tengah diramaikan dengan cuitan salah satu akun yang menyebut sarjana Psikologi atau S.Psi merupakan salah satu program sarjana ter-useless alias tidak berguna. Akun dengan nama @IamPras*** mengungkapkan alasan mengapa S.Psi dianggap program ter-useless.
"Kenapa demikian? Karena kompetensi dan lapangan kerjanya masih belum jelas," tulis akun tersebut dikutip pada Jumat (8/12/2023).
Salah satu karier yang cukup mudah digapai jika memiliki jenjang S.Psi adalah bagian HR yang mana menurut akun tersebut sebenarnya masih banyak jurusan yang lebih "jago" untuk memegang posisi HR di pekantoran seperti jurusan hukum, atau manajemen.
Sedangkan jika mengincar posisi yang lebih, lulusan S.Psi harus mengambil lagi pendidikan yang lebih tinggi yang mana biayanya sangat besar
Selain itu kehadiran "influencer mental health" dengan mudahnya bisa menggarap dan mengambilalih konten seputar mental health walau tidak memiliki gelar S.Psi, modalnya apa? Ya tentu saja follower dan personal branding mereka.
Suara netizen lantas terpecah antara yang pro dan kontra. Salah satu netizen yang kontra mengatakan jika jurusan Psikologi tidak seburuk itu, karena dalam dunia perkantoran berguna sebagai pendekatan humanistik terhadap karyawan dan juga biasanya S.Psi dibekali dengan personality theories.
Netizen lainnya berpendapat jika statement tersebut ada benarnya juga, karena jika seorang S.Psi dalam dunia perkantoran hanya mentok pada proses recruitment saja, sementara lainnya bisa dihandle oleh jurusan manajemen atau hukum yang lebih mumpuni dalam bidang tersebut.
Tentu saja statement kontroversial yang menganggap sarjana Psikologi sebagai program ter-useless sangat memantik emosi orang-orang yang mengambil jurusan tersebut, tapi apakah benar seburuk itu?
Ternyata statement akun X tersebut tidak sepenuhnya salah tapi tidak bisa 100% benar juga. Merujuk dari website Binus University, beberapa pekerjaan terkait jurusan Psikologi nyatanya masih harus membutuhkan sertifikasi profesi dan/atau pendidikan profesi setelah diperolehnya ijazah Sarjana Psikologi.
Misalnya saja, untuk menjadi tenaga kerja di bidang SDM terdapat Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan Nomor M/5/HK.04.00/VII/2019 yang isinya mengatur “wajib sertifikasi kompetensi bagi pekerja yang menduduki jabatan bidang manajemen SDM/HRD 2 (dua) tahun sejak diterbitkan surat edaran tersebut.
Namun apakah artinya seseorang yang sudah mendapat gelar S.Psi langsung serta merta tidak bisa bekerja? Tidak juga.
Masih dari sumber yang sama, nyatanya profil lulusan S.Psi. menurut versi Asosiasi Penyelenggara Pendidikan Tinggi Psikologi Indonesia (AP2TPI) yang dapat dikerjakan secara aktual tanpa melalui proses sertifikasi terlebih dahulu, di antaranya adalah administrator test psikologi, asisten peneliti, pelaku usaha mandiri, penulis/konten kreator/influencer.
Jadi buat kamu yang memang sudah menjadi S.Psi tidak perlu terlalu diambil pusing ya dengan statement tersebut. Tetap berusaha dan lakukan yang terbaik!
Baca Juga
-
Terungkap! Motif Armor Toreador Lakukan KDRT ke Cut Intan Nabila, Polisi Dalami Kasus
-
Video Detik-detik Penangkapan Armor Toreador Usai Viral Lakukan KDRT pada Cut Intan Nabila
-
Armor Toreador Terlilit Utang Miliaran Rupiah, Alvin Faiz Jadi Korban
-
Kartika Putri Murka Disebut Hijrah karena Takut Ketahuan Prostitusi: Fitnahan Terkejam!
-
Selebgram Cut Intan Nabila Alami KDRT, Unggahan Sebelumnya Diduga Jadi Kode
Artikel Terkait
-
Duka yang Diabaikan: Remaja Kehilangan Orang Tua, Siapa Peduli?
-
Dukungan Sosial atau Ilusi Sosial? Realita Psikologis Ibu Baru
-
Beda dari Indonesia, Presiden China Bantu Carikan Pekerjaan Buat Lulusan Sarjana
-
Fenomena Pengangguran pada Sarjana: Antara Ekspektasi dan Realita Dunia Kerja
-
Ulasan Buku Terapi Luka Batin: Menemukan Kembali Diri Kita yang Belum Utuh
Kolom
-
Belajar Pendidikan dan Pembangunan Jati Diri Masyarakat dari Taman Siswa
-
Perantara Melalui Sang Dewantara: Akar Pendidikan dan Politik Bernama Adab
-
Benarkah 'Kerja Apa Aja yang Penting Halal' Tak Lagi Relevan?
-
Ngopi Sekarang Bukan Lagi Soal Rasa, Tapi Gaya?
-
Penurunan Fungsi Kognitif Akibat Kebiasaan Pakai AI: Kemajuan atau Ancaman?
Terkini
-
Review Film Muslihat: Ada Setan di Panti Asuhan
-
5 Rekomendasi Film Baru Sambut Akhir Pekan, Ada Pengepungan di Bukit Duri
-
Mengenal Chika Takiishi, Antagonis Wind Breaker Terobsesi Kalahkan Umemiya
-
4 Tampilan OOTD ala Tzuyu TWICE, Makin Nyaman dan Stylish!
-
Banjir Cameo, 4 Karakter Hospital Playlist Ini Ramaikan Resident Playbook