Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Suhendrik Nur
Ilustrasi mengetik (pixabay/stoksnap)

Menjadi penulis adalah perjalanan yang penuh tantangan dan kesabaran. Salah satu tantangan terbesar yang sering dihadapi oleh penulis, terutama penulis pemula, adalah penolakan oleh media. Penolakan ini, jika tidak dikelola dengan baik, dapat mengakibatkan banyak penulis menyerah dan menghentikan karir menulis mereka.

Penolakan oleh media sebenarnya merupakan bagian yang tak terhindarkan dalam dunia penulisan. Editor menerima ribuan naskah setiap hari, dan hanya sebagian kecil yang akhirnya dipilih untuk diterbitkan. Ada berbagai alasan mengapa tulisan bisa ditolak, mulai dari kualitas tulisan, ketidaksesuaian tema dengan kebutuhan media, hingga persaingan yang sangat ketat. Namun, seringkali penulis pemula belum siap menghadapi realitas ini, sehingga mereka mudah merasa putus asa.

Banyak penulis yang menyerah setelah menerima beberapa penolakan. Mereka merasa tidak cukup berbakat atau berpikir bahwa menulis bukanlah jalan yang tepat bagi mereka. Padahal, beberapa penulis terkenal pun mengalami banyak penolakan sebelum akhirnya berhasil. Misalnya, J.K. Rowling menerima lusinan penolakan sebelum naskah Harry Potter akhirnya diterima dan menjadi fenomena global.

Ada beberapa langkah yang bisa diambil oleh penulis untuk menghadapi penolakan dan terus berkembang dalam karir menulis mereka:

1. Menerima Penolakan sebagai Bagian dari Proses

Memahami bahwa penolakan adalah bagian dari perjalanan penulis dapat membantu mengurangi rasa putus asa. Ini adalah kesempatan untuk belajar dan memperbaiki diri.

2. Memperbaiki dan Meningkatkan Kualitas Tulisan

Gunakan penolakan sebagai motivasi untuk terus mengasah keterampilan menulis. Baca kembali naskah yang ditolak dan cari tahu apa yang bisa diperbaiki. Mengikuti kursus menulis atau bergabung dengan komunitas penulis bisa sangat membantu.

3. Mencari Umpan Balik yang Konstruktif

Terkadang, media memberikan umpan balik yang bisa sangat berguna. Jika tidak ada umpan balik, mintalah bantuan dari teman, mentor, atau editor profesional untuk memberikan saran yang konstruktif.

4. Menjaga Semangat dan Motivasi

Ingatlah alasan mengapa mulai menulis. Menjaga passion dan semangat bisa membantu melalui masa-masa sulit. Carilah inspirasi dari penulis lain yang pernah mengalami penolakan tetapi akhirnya berhasil.

5. Menemukan Media yang Tepat

Tidak semua tulisan cocok untuk semua media. Cobalah mengirim naskah ke berbagai media yang berbeda, mungkin ada media yang lebih sesuai dengan gaya dan tema tulisan.

6. Berkreasi dengan Platform Lain

Jika mengalami kesulitan menembus media tradisional, pertimbangkan untuk mempublikasikan tulisan di blog pribadi, platform menulis online, atau media sosial. Ini bisa menjadi cara untuk membangun audiens dan mendapatkan pengakuan.

Penolakan adalah guru yang keras tetapi berharga. Setiap penolakan adalah kesempatan untuk belajar dan berkembang. Menyerah mungkin tampak sebagai pilihan yang mudah, tetapi bagi mereka yang terus berjuang dan memperbaiki diri, peluang untuk sukses akan selalu ada. Menulis adalah tentang ketekunan, dan mereka yang bertahan dan terus berusaha akan menemukan jalan mereka sendiri menuju keberhasilan.

Suhendrik Nur