Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Riad Albat
Ilustrasi kurir paket. (Pixabay.com/@romeosessions)

Sebenarnya saya sudah lama meresahkan hal ini, namun baru kali ini saja saya mau menuliskannya. Ya, saya resah dengan kebiasaan kurir paket yang seenaknya saja memfoto ketika memberikan paket. Tentu kalian juga sudah sering mengalami ketika menerima paket, dengan sigap abang-abang kurirnya akan memfoto kalian yang dalam keadaan sementara memegang paketnya. Menjengkelkan bukan?

Mungkin tidak akan terlalu masalah kalau kurirnya minta izin terlebih dahulu untuk memfoto sehingga ada kesempatan bagi kita untuk berpose dengan baik. Namun sayangnya, yang saya jumpai selama ini tidak sedikit kurir yang langsung memotret saja tanp izin, sehingga sudah pasti hasil fotonya jauh dari kata maksimal.

Bagi orang-orang yang dikaruniai wajah idaman para wanita mungkin tidak terlalu masalah, sebab tanpa bersiap-siap pun hasil fotonya akan tetap enak untuk dilihat. Namun tentu beda cerita dengan mereka yang postur tubuh dan mukanya cuma pas-pasan seperti saya, yang bahkan meski sudah ambil gaya yang baginya sudah keren pun, fotonya kadang masih kurang memuaskan. Apalagi kalau tidak melalui proses persiapan. Tambah runyam, cuk!

Lebih sialnya lagi jika paket yang kita terima adalah milik orang lain, sehingga foto kita yang tidak dalam keadaan siap tersebut sudah tentu akan dilihat oleh pemilik paket. Meskipun tidak sampai dibully, tetap saja saya tidak bisa terima kalau orang lain melihat foto saya dengan mulut yang sedang dalam keadaan mangap.

Saya yakin siapapun pasti akan jengkel dengan kebiasaan kurir paket yang seperti ini. Ya, siapa juga coba yang rela difoto mukanya tanpa izin. Kurir pun kalau diperlakukan seperti itu pasti muak juga.

Ya, saya tahu alasan kurir memfoto orang yang menerima paket adalah untuk dijadikan sebagai bukti bahwa paketnya sudah sampai ke alamat tujuan. Namun, apakah tidak ada cara yang lain? Apakah harus menggunakan metode yang bikin orang lain tidak nyaman seperti itu? Kesannya kurir kok demen banget fotoin kita ya?

Padahal untuk dijadikan sebagai bukti pengiriman, kurir tidak harus memfoto penerima paketnya. Masih ada sejumlah cara lainnya yang dapat digunakan oleh kurir seperti memfoto pagar rumah pemilik paket, memfoto paketnya saja, bahkan salah satu teman saya yang juga kurir paket bilang bisa juga yang dijadikan bukti adalah foto yang gambarnya hitam saja. Dan, memang tidak sedikit kurir menggunakan cara-cara yang seperti itu.

Selain mengganggu kenyamanan orang lain, memfoto dengan seenaknya juga menyimpan bahaya khususnya bagi penerima paket. Jadi begini, foto kita yang diambil oleh kurir itu sebenarnya akan diunggah ke dalam aplikasi tracking paket yang fungsinya untuk menginformasikan siapa penerima paket. Semua aplikasi belanja online populer memiliki aplikasi ini.

Namun, hal yang perlu dipertanyakan adalah apakah foto kita itu benar-benar tersimpan aman di aplikasi tracking paket? Bagaimana kalau ternyata tersimpan juga di galeri HP kurir? Sayangnya, foto kita itu ternyata juga bisa tersimpan di perangkat pribadi kurir. Hal ini tentu saja bisa merugikan penerima paket sebab ada kemungkinan data pribadinya akan disalahgunakan oleh kurir yang nakal.

Masih ingat kan dengan kasus yang sempat viral di media sosial terkait adanya grup Facebook para kurir paket yang tidak bertanggung jawab? Yang mana aktivitas di dalam grup tersebut adalah nge-share foto-foto cewek yang cuma pakai daster dan tanktop doang dan mukanya kelihatan jelas. Foto-foto cewek tersebut ternyata adalah para penerima paket yang difoto oleh kurir tanpa meminta izin terlebih dahulu. Hal ini kan sudah termasuk sebagai pelanggaran terhadap privasi seseorang.

Sebagaimana dalam pasal 26 ayat (1) dari Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 yang mengatur tentang penggunaan informasi pribadi melalui media elektronik, disebutkan bahwa penggunaan setiap informasi media elektronik yang menyangkut data pribadi seseorang harus dilakukan atas persetujuan orang yang bersangkutan, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan.

Yang demikian tentu saja bukan hanya menunjukkan betapa rendahnya moralitas si kurir, tetapi juga akan mencoreng nama baik pihak jasa pengiriman tempat kurir bermoral rendah tersebut bekerja, sehingga bisa-bisa orang-orang tidak sudi lagi paketnya dikirim lewat jasa pengiriman tersebut.

Selain itu, kebiasaan kurir yang dengan sembarangan mengambil foto penerima paket ini juga bisa merugikan kurir itu sendiri. Terlebih jika fotonya sampai disebarluaskan di medsos, hukuman penjara bertahun-tahun dan denda ratusan juta rupiah sudah menanti.

Sebagaimana yang disebutkan dalam Pasal 45 Ayat (3) UU ITE bahwa setiap orang yang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (3) dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau denda paling banyak Rp.750.000.000,00 (tujuh ratus lima puluh juta rupiah).

Sejatinya, kurir paket bertugas dan bertanggung jawab untuk memastikan pengiriman paket berjalan lancar dan tepat waktu. Mengingat banyaknya konsumen yang mengeluhkan kebiasaan kurir yang sembarangan mengambil foto, saran saya untuk semua kurir paket di manapun berada, kalau mengantar paket tolong tidak perlu memfoto orang yang menerima paketnya.

Cukup saja foto pagar rumah atau nomor rumahnya, misalnya. Atau kalau memang mau memfoto orangnya, paling tidak minta izin terlebih dahulu sebelum memotret supaya lebih aman. Fotonya jangan disimpan di perangkat kalian, apalagi sampai menyebarkannya.

Dan untuk pihak jasa pengiriman, berikan pelatihan dan edukasi kepada kurir tentang pentingnya menjaga privasi dan etika pengambilan foto. Jelaskan kepada mereka tentang undang-undang perlindungan data pribadi dan hukuman apa yang akan diterima jika melanggar.

Perlu pula untuk meningkatkan pengawasan yang ketat kepada kurir serta pastikan juga ada SOP yang jelas mengenai pengambilan dan penyimpanan foto. Foto yang diambil harus langsung diunggah ke sistem yang aman dan tidak tersimpan di galeri HP kurir.

Riad Albat

Baca Juga