Surat saya teruntuk Presiden Republik Indonesia,
Surat ini saya buat dengan tujuan mereflesikan harapan dan perhatian saya terhadap nasib rakyat Indonesia. Dalam masa kepemimpinan Presiden Jokowi, fokus utama dalam pemerintahan adalah pembangunan infrastruktur. Infrastruktur dalam pemerintahan Bapak Jokowi mengalami kemajuan dalam waktu satu dekade terakhir.
Proyek-proyek infrastruktur yang ada di masa Presiden Jokowi dapat dikatakan tergolong megah. Berbagai proyek megah yang telah dilakukan termasuk, seperti jalan tol, bandara, dan pelabuhan, memang memukau dan terlihat menjanjikan. Namun, pada kesempatan kali ini yang menjadi konsen saya adalah ditengah pembangunan infrastruktur yang megah adalah sudahkah kesejahteraan rakyat benar-benar terpenuhi?
Dalam sepuluh tahun terakhir, pemerintah telah membangun berbagai infrastruktur, termasuk 2.103 km jalan tol, 40 bendungan, 27 bandara baru, serta proyek besar lainnya seperti jalur kereta api dan Ibu Kota Nusantara (IKN). Tak hanya itu, konektivitas antarwilayah diperkuat dengan pembangunan jalur Trans-Papua, Trans-Kalimantan, dan Trans-Sumatra, yang dirancang untuk menghubungkan wilayah-wilayah yang selama ini terisolasi. Data tersebut menunjukkan bahwa meskipun investasi besar-besaran telah dilakukan untuk pembangunan infrastruktur, namun masih banyak masyarakat yang masih berjuang untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per Maret 2024, angka kemiskinan di Indonesia sebesar 9,03 persen. Angka ini telah mengalami penurunan sebesar 0,33 persen yang mana semula pada bulan Maret 2023 angka kemiskinan sebesar 9,36 persen. Angka kemiskinan 9,03 persen ini merupakan angka terendah dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.
Walaupun mengalami penurunan, angka kemiskinan tergolong masih tinggi dan angka pengangguran pada usia produktif atau di kalangan generasi muda juga menjadi masalah yang perlu dihadapi secara serius. Pembangunan infrastruktur yang megah dan menjadi fokus utama pemerintahan sudah seharusnya membawa dampak positif yang nyata bagi kesejahteraan masyarakat.
Pembangunan infrastruktur memang berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi. Dengan adanya infrastruktur akan meningkatkan aksesibilitas, efisiensi, dan produktivitas. Namun, dengan adanya pembangunan ini belum tentu menjamin dan manfaatnya bisa secara langsung dirasyakan oleh masyarakat.
Walaupun proyek-proyek ini membawa kemudahan akses, namun juga masih banyak daerah terpencil yang terabaikan. Banyak masyarakat Indonesia yang menghadapi kesulitan dan belum sejahtera. Mereka banyak yang belum mendapatkan pendidikan dan layanan kesehatan yang layak. Ketimpangan dalam distribusi manfaat pembangunan infrastruktur ekonomi ini ternyata masih menimbulkan masalah dan tantangan.
Menurut saya, penting bagi pemerintah untuk juga memperhatikan kesejahteraan rakyat ditengah fokus pemerintahan menganun infrastruktur di negara ini. Selain itu, dampak sosial dan lingkungan dari proyek infrastruktur sering kali diabaikan oleh pemerintah. Dampak relokasi paksa dan penggusuran yang dialami oleh beberapa masyarakat lokal juga tak dapat dipungkiri dapat merusak kehidupan masyrakat lokal dan memperburuk kondisi sosial yang ada.
Saya sangat berharap kepada Presiden Prabowo Subianto yang baru saja dilantik untuk memperhatikan kesejahteraan rakyat. Walaupun pembangunan infrastruktur menjadi hal utama yang dijalankan, namun tujuan utama adalah kesejahteraan rakyat yang rakyat dan bukan pembangunan fisik saja.
Harapan juga saya sampaikan kepada Presiden agar memperhatikan pendidikan dan pelatihan bagi masyarakat lokal. Hal ini saya maksudkan agar pemerintah bisa mempekerjakan tenaga kerja yang berasal dari masyarakat lokal dalam proyek-proyek infrastruktur yang dibangun. Adanya pendidikan, pelatihan dan kesempatan kerja ini maka akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkala.
Teruntuk Presiden yang baru saya harap momentum ini bisa menjadi bahan revisi untuk pemerintah yang baru agar bisa mengambil langkah yang tepat. Pemerintahan yang baru harus bisa memastikan bahwa pembangunan infrastruktur yang megah seperti saat ini harus diimbangi dengan kesejahteraan masyarakat.
Baca Juga
-
Janji Kesetaraan Tinggal Janji, Pesisir Masih Tak Aman bagi Perempuan
-
Ulasan The Price of Confession: Duet Gelap Kim Go Eun dan Jeon Do Yeon
-
Nasib Malang Perempuan Nelayan: Identitas Hukum yang Tak Pernah Diakui
-
Curi Perhatian di Spirit Fingers, Ini 3 Drama Lain dari Jo Joon Young
-
Ulasan Drama Korea The Manipulated: Ketika Kasus Kriminal Bisa Dimanipulasi
Artikel Terkait
-
Jejak Viral Kepala BPJPH Haikal Hassan, Ucap Oposisi Sampai Mati hingga Dipecat PA 212 dan Ditolak Ceramah di Malang!
-
Pernah Ribut Gegara Terapi Cuci Otak, Apa Reaksi IDI usai Dokter Terawan Jabat Penasihat Khusus Prabowo?
-
Jejak Pendidikkan Kepala Badan Penyelenggara Haji Irfan Yusuf yang Juga Cucu Pendiri NU
-
PR Berat Prabowo, 40% Duit APBN Bocor dan Mengalir ke Kantong Koruptor
-
Siapa Lodewyk Pusung? Jenderal Garang yang Diangkat Jadi Wakil Kepala Badan Gizi Nasional
Kolom
-
Mudah Marah ke Orang Tua tapi Ramah ke Orang Lain? Begini Kata Psikolog
-
Janji Kesetaraan Tinggal Janji, Pesisir Masih Tak Aman bagi Perempuan
-
Topeng Ceria Korban Bullying: Mengapa Mereka Tampak Baik-Baik Saja?
-
Banjir Aceh-Sumatera: Solidaritas Warga Lari Kencang, Birokrasi Tertinggal
-
Self-esteem Recovery: Proses Memulihkan Diri setelah Mengalami Bullying
Terkini
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
Dude Harlino Luruskan Isu Miring Rumah Tangganya dengan Alyssa Soebandono
-
Dinner with Strangers: Jawaban atas Tingginya Tingkat Kesepian di Yogyakarta
-
CERPEN: Mentari yang Bersinar
-
Timnas Indonesia Merana, Gagal ke Semifinal SEA Games Meski Hajar Myanmar