Ketika kita berbicara soal Gen Z, pasti tidak akan jauh dari pandangan yang sering membuat geleng-geleng kepala. Mulai dari tudingan bahwa Gen Z merupakan generasi yang manja sampai pada pandangan yang mengatakan bahwa kebanyakan Gen Z sering kali buta terhadap politik.
Tapi, bener nggak, sih, label-label itu sesuai dengan kenyataannya?
Gen Z, Generasi yang Katanya Manja?
Dari kecil, Gen Z sudah akrab dengan yang namanya internet. Smartphone, media sosial, dan aplikasi-aplikasi canggih sudah seperti bagian dari tangan mereka.
Sebagai digital native, mereka memiliki kelebihan tersendiri, akses informasi yang super cepat contohnya. Namun, justru di sinilah yang kadang memunculkan berbagai pandangan terhadap Generasi Z.
Banyak yang bilang kalau “Gen Z tuh mageran!” atau “Apa-apa maunya instan”. Ya, bagaimana tidak? Teknologi membuat segalanya terasa mudah.
Cuma, ini bukan berarti bahwa kaum Gen Z merupakan generasi yang manja. Banyak anak Gen Z yang justru memiliki kreativitas yang tinggi, contohnya seperti membuat konten yang menarik, menjadi entrepreneur muda, atau aktif di isu-isu sosial lewat platform digital. Jadi, label “manja” rasanya terlalu sempit untuk menggambarkan mereka.
Gen Z dan Tudingan Buta Politik
Generasi Z sering kali dicap sebagai generasi yang tidak peduli terhadap kehidupan politik. Stereotip ini muncul karena salah satunya ada pandangan bahwa Gen Z kurang peduli terhadap hiruk-pikuk kontestasi politik yang sedang berlangsung.
Mereka lebih sibuk scroll TikTok daripada baca berita soal kebijakan pemerintah. Tapi, tunggu dulu. Jangan keburu nge-judge.
Sebenarnya, remaja yang tergolong Gen Z tidak sepenuhnya apatis terhadap politik. Jika kita lihat lebih dalam, banyak juga Gen Z yang aktif di gerakan sosial atau isu-isu politik, walau caranya bisa dibilang berbeda dari generasi sebelumnya.
Mereka lebih suka memanfaatkan media sosial untuk mengkritik kebijakan atau menyuarakan opini, bukan melalui cara lama seperti demonstrasi di jalan. Jadi, mungkin lebih tepatnya bahwa Gen Z memiliki cara tersendri dalam berpolitik, bukan berarti buta politik.
Jadi, apakah Gen Z buta politik dan merupakan generasi yang manja? Jawabannya nggak sesederhana itu. Generasi Z kebanyakan memiliki pendekatan dan cara pandang yang berbeda. Jika kita sedikit saja membuka pikiran, stereotip negatif soal Gen Z mungkin bisa berubah jadi apresiasi.
Gimana menurut kamu? Apa Gen Z benar-benar seperti yang dibilang, atau mereka cuma salah paham sama Generasi Z ini?
Baca Juga
-
Full Day School: Solusi Pendidikan atau Beban bagi Siswa?
-
Dari Rasa Ingin Tahu hingga Kecanduan: Apa Alasan Orang Memakai Narkoba?
-
Apa yang akan Terjadi dengan Kehidupan Manusia Jika Tidak Ada Ilmu Fisika?
-
Sistem Ranking di Sekolah: Memotivasi Atau Justru Merusak Mental Siswa?
-
Ironi Hadirnya TikTok: Hiburan yang Membawa Dampak Bagi Generasi Muda
Artikel Terkait
-
Jalan Terjal Politik Ki Hajar Dewantara: Radikal Tanpa Meninggalkan Akal
-
Pemikiran Ki Hadjar Dewantara dalam Menghadapi Tantangan Politik Indonesia
-
Bukber dengan Jokowi di Istana Bukan Silaturahmi Biasa, Prabowo Sengaja Ingin Tunjukan Kedekatan?
-
Bhima Yudhistira Jelaskan Pengaruh UU TNI Terhadap Anjloknya Ekonomi Indonesia
-
Tren Es Krim di Era Gen Z: Inovasi, Media Sosial, dan Maskot Lucu
Kolom
-
Antara Doa dan Pintu yang Tertutup: Memahami Sajak Joko Pinurbo
-
Indonesia Krisis Inovasi: Mengapa Riset Selalu Jadi Korban?
-
AI Mengguncang Dunia Seni: Kreator Sejati atau Ilusi Kecerdasan?
-
Lebaran di Tengah Gempuran Konsumerisme, ke Mana Esensi Kemenangan Sejati?
-
Jalan Terjal Politik Ki Hajar Dewantara: Radikal Tanpa Meninggalkan Akal
Terkini
-
Bertema Okultisme, 3 Karakter Pemeran Utama Film Holy Night: Demon Hunters
-
Ada Annabelle, 5 Film Hits Ini Ternyata Diproduksi dengan Budget Rendah
-
Review Komang: Menelusuri Cinta Raim dan Komang yang Bikin Baper
-
Review Anime Mob Psycho 100 Season 2, Kekuatan Esper Bukanlah Segalanya
-
Ulasan Buku Terapi Luka Batin: Menemukan Kembali Diri Kita yang Belum Utuh