Di zaman serba digital ini, rasanya hampir semua hal bisa dilakukan lewat ponsel. Mulai dari belanja, nonton film, main game, sampai cari informasi.
Tapi, ada satu hal yang masih jadi masalah besar di Indonesia, yaitu minat baca. Kenapa sih minat baca kita masih rendah?
Padahal, literasi itu kunci untuk bisa bersaing di dunia yang semakin berkembang pesat dan menciptakan masyarakat yang melek literasi.
Minat Baca: Kenapa Bisa Begitu Rendah?
Ada beberapa alasan mengapa minat baca di Indonesia masih rendah. Kurangnya literasi sejak dini menjadi salah satu penyebab hal tersebut.
Banyak juga daerah yang kadang kurang memiliki akses terhadap buku-buku yang berkualitas. Ditambah lagi, tidak semua orang tua memberikan dorongan untuk membaca pada anak-anaknya.
Selain itu, perkembangan teknologi juga mempengaruhi kebiasaan membaca. Banyak orang lebih tertarik untuk scroll media sosial atau nonton video di YouTube daripada membaca artikel atau buku.
Dunia digital memang memberikan kenyamanan, tapi jika kita tidak bijak, kita bisa jadi kehilangan kebiasaan membaca yang sangat penting.
Dampak Rendahnya Minat Baca
Tentu aja, rendahnya minat baca punya dampak yang cukup besar. Kalau kita tak terbiasa membaca, pengetahuan kita terbatas. Kita jadi gampang terpengaruh oleh informasi yang tidak jelas kebenarannya, yang ujung-ujungnya bisa merugikan diri sendiri dan orang lain.
Minat baca yang rendah juga menghambat perkembangan bangsa dan masyarakatnya. Kalau literasi di Indonesia masih kurang, bagaimana kita bisa berkembang sebagai negara yang maju?
Generasi muda yang tak terbiasa membaca akan kesulitan untuk bersaing di dunia global. Padahal, negara-negara yang tingkat literasinya tinggi, seperti Finlandia dan Jepang, sudah membuktikan bahwa minat baca yang baik bisa jadi faktor penting dalam mencetak generasi yang cerdas dan inovatif.
Generasi Mendatang dan Tantangan Literasi
Kita perlu menyiapkan generasi mendatang yang memiliki literasi yang baik agar bisa menghadapi tantangan zaman. Dengan berkembangnya teknologi dan munculnya berbagai informasi di dunia maya, keterampilan untuk menyaring informasi yang tepat dan benar menjadi sangat penting.
Tanpa minat baca yang kuat, generasi mendatang bisa kehilangan kesempatan untuk berkembang dan bersaing dengan negara lain. Tidak hanya itu, perkembangan dunia kerja yang semakin dinamis menuntut keterampilan dan pengetahuan yang lebih luas.
Sumber pengetahuan terbesar tentu saja berasal dari membaca. Jadi, bagi generasi muda Indonesia, jika kita ingin maju dan sukses di masa depan, sudah saatnya kita membudayakan kebiasaan membaca sejak sekarang.
Jangan sampai kita tergerus oleh kemajuan zaman yang serba cepat tanpa memahami apa yang sebenarnya terjadi di sekitar kita. Mari mulai dari diri sendiri, dan jadikan membaca sebagai kebiasaan yang menyenangkan, agar generasi mendatang bisa lebih cerdas, kritis, dan siap menghadapi masa depan yang penuh tantangan.
BACA BERITA ATAU ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE
Baca Juga
-
Full Day School: Solusi Pendidikan atau Beban bagi Siswa?
-
Dari Rasa Ingin Tahu hingga Kecanduan: Apa Alasan Orang Memakai Narkoba?
-
Apa yang akan Terjadi dengan Kehidupan Manusia Jika Tidak Ada Ilmu Fisika?
-
Sistem Ranking di Sekolah: Memotivasi Atau Justru Merusak Mental Siswa?
-
Ironi Hadirnya TikTok: Hiburan yang Membawa Dampak Bagi Generasi Muda
Artikel Terkait
-
Karier Mentereng Tristan Gooijer, Bek Ajax Amsterdam Mau Dinaturalisasi Timnas Indonesia
-
Gawat! Timnas Indonesia Kehilangan Satu Pemain Jelang Piala Asia U-17 2025
-
Posisi Tak Biasa Kevin Diks dan Kemenangan Copenhagen Atas Randers, Bukti Nyata Pemain Serba Bisa
-
3 Komentar Sumardji soal Timnas Indonesia yang Kurang Pas Diumbar ke Publik
-
Calon Pemain Timnas Indonesia Tristan Gooijer: Langit Adalah Batasnya!
Kolom
-
Jalan Terjal Politik Ki Hajar Dewantara: Radikal Tanpa Meninggalkan Akal
-
Lebaran: Hari Kemenangan Sekaligus Kekalahan
-
Hari Raya Idul Fitri, Memaknai Lebaran dalam Kebersamaan dan Keberagaman
-
Mudik dan Reuni Keluarga: Antara Kebahagiaan dan Pertanyaan Menyebalkan
-
Kontroversi: Ghiblifikasi AI Lukai Hayao Miyazaki, 'AI Tak Punya Jiwa'
Terkini
-
Yumi's Cells Season 3 Resmi Diproduksi, Kim Go Eun Siap Kembali?
-
Kim Soo-hyun Tegas Tak Pacari Kim Sae-ron saat Masih di Bawah Umur
-
Ulasan Novel Animal Farm karya George Orwell: Revolusi Menjadi Tirani
-
Piala FA: Gagal Eksekusi Penalti, Erling Haaland Kena Semprot Roy Keane
-
Sinopsis Drama Almost Lover, Zhao Lusi Dilema Antara Cinta atau Impian