Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Dony Marsudi
Ilustrasi malas dan menunda-nunda (Freepik/freepik)

Di zaman serba digital ini, rasanya hampir semua hal bisa dilakukan lewat ponsel. Mulai dari belanja, nonton film, main game, sampai cari informasi.

Tapi, ada satu hal yang masih jadi masalah besar di Indonesia, yaitu minat baca. Kenapa sih minat baca kita masih rendah?

Padahal, literasi itu kunci untuk bisa bersaing di dunia yang semakin berkembang pesat dan menciptakan masyarakat yang melek literasi.

Minat Baca: Kenapa Bisa Begitu Rendah?

Ada beberapa alasan mengapa minat baca di Indonesia masih rendah. Kurangnya literasi sejak dini menjadi salah satu penyebab hal tersebut.

Banyak juga daerah yang kadang kurang memiliki akses terhadap buku-buku yang berkualitas. Ditambah lagi, tidak semua orang tua memberikan dorongan untuk membaca pada anak-anaknya.

Selain itu, perkembangan teknologi juga mempengaruhi kebiasaan membaca. Banyak orang lebih tertarik untuk scroll media sosial atau nonton video di YouTube daripada membaca artikel atau buku.

Dunia digital memang memberikan kenyamanan, tapi jika kita tidak bijak, kita bisa jadi kehilangan kebiasaan membaca yang sangat penting.

Dampak Rendahnya Minat Baca

Tentu aja, rendahnya minat baca punya dampak yang cukup besar. Kalau kita tak terbiasa membaca, pengetahuan kita terbatas. Kita jadi gampang terpengaruh oleh informasi yang tidak jelas kebenarannya, yang ujung-ujungnya bisa merugikan diri sendiri dan orang lain.

Minat baca yang rendah juga menghambat perkembangan bangsa dan masyarakatnya. Kalau literasi di Indonesia masih kurang, bagaimana kita bisa berkembang sebagai negara yang maju?

Generasi muda yang tak terbiasa membaca akan kesulitan untuk bersaing di dunia global. Padahal, negara-negara yang tingkat literasinya tinggi, seperti Finlandia dan Jepang, sudah membuktikan bahwa minat baca yang baik bisa jadi faktor penting dalam mencetak generasi yang cerdas dan inovatif.

Generasi Mendatang dan Tantangan Literasi

Kita perlu menyiapkan generasi mendatang yang memiliki literasi yang baik agar bisa menghadapi tantangan zaman. Dengan berkembangnya teknologi dan munculnya berbagai informasi di dunia maya, keterampilan untuk menyaring informasi yang tepat dan benar menjadi sangat penting.

Tanpa minat baca yang kuat, generasi mendatang bisa kehilangan kesempatan untuk berkembang dan bersaing dengan negara lain. Tidak hanya itu, perkembangan dunia kerja yang semakin dinamis menuntut keterampilan dan pengetahuan yang lebih luas.

Sumber pengetahuan terbesar tentu saja berasal dari membaca. Jadi, bagi generasi muda Indonesia, jika kita ingin maju dan sukses di masa depan, sudah saatnya kita membudayakan kebiasaan membaca sejak sekarang.

Jangan sampai kita tergerus oleh kemajuan zaman yang serba cepat tanpa memahami apa yang sebenarnya terjadi di sekitar kita. Mari mulai dari diri sendiri, dan jadikan membaca sebagai kebiasaan yang menyenangkan, agar generasi mendatang bisa lebih cerdas, kritis, dan siap menghadapi masa depan yang penuh tantangan.

BACA BERITA ATAU ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE

Dony Marsudi