Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Sherly Azizah
Ilustrasi merilekskan tubuh saat bekerja [Pexels/Andrea Piacquadio]

Dalam dunia kerja modern, kita sering dihadapkan pada pilihan antara freelancing atau pekerjaan tetap. Masing-masing menawarkan keuntungan dan tantangan yang berbeda, tergantung pada gaya hidup, tujuan karier, dan preferensi individu. Tapi mana yang benar-benar lebih baik? Mari kita bahas kelebihan dan kekurangan dari kedua opsi ini!

Freelancing menawarkan kebebasan yang sulit ditemukan dalam pekerjaan tetap. Sebagai freelancer, kamu memiliki kontrol penuh atas jadwal kerja, jenis proyek yang diambil, bahkan lokasi kerja. Bagi mereka yang menginginkan variasi dalam pekerjaan, freelancing adalah pilihan yang menarik.

Selain itu, freelancer memiliki potensi penghasilan yang tidak terbatas, terutama jika berhasil mendapatkan klien besar atau proyek dengan bayaran tinggi.

Namun, kebebasan ini datang dengan harga. Freelancer tidak memiliki jaminan pendapatan tetap. Ada bulan-bulan dengan penghasilan melimpah, tetapi ada juga waktu-waktu zonk yang bisa membuat keuangan tidak stabil.

Selain itu, tidak adanya izin seperti asuransi kesehatan, cuti berbayar, atau dana pensiun menjadi tantangan tersendiri. Freelancer juga harus menghadapi risiko kesepian kerja, mengingat banyak tugas yang dilakukan secara individu.

Di sisi lain, pekerjaan tetap menawarkan stabilitas dan rasa aman. Dengan gaji bulanan yang pasti, tunjangan tambahan, dan kesempatan untuk naik jabatan, pekerjaan tetap memberikan kepercayaan finansial yang sulit ditandingi oleh freelancing.

Selain itu, bekerja di perusahaan sering kali menyediakan akses ke pelatihan, karir pengembangan, serta lingkungan kerja yang mendukung kolaborasi.

Namun, pekerjaan tetap juga memiliki batasan. Kebebasan sering kali menjadi barang langka karena jam kerja yang tetap dan aturan perusahaan yang harus dipatuhi.

Karyawan tetap mungkin merasa terjebak dalam rutinitas yang monoton atau mengurangi kendali atas jenis pekerjaan yang mereka lakukan.

Selain itu, proses pengambilan keputusan yang panjang dalam struktur organisasi sering kali membuat inovasi sulit diwujudkan.

Keputusan antara freelancing dan pekerjaan tetap bergantung pada prioritas pribadi. Jika kamu menghargai kebebasan dan kegelisahan, serta siap menghadapi risiko finansial, freelancing bisa menjadi jalan yang memuaskan. Namun, jika kamu lebih mengutamakan stabilitas dan keamanan, pekerjaan tetap mungkin lebih cocok untuk kamu.

Di era digital ini, batas antara freelancing dan pekerjaan tetap juga mulai memudar. Banyak perusahaan kini menawarkan pekerjaan hybrid, yang memungkinkan karyawan tetap bekerja dengan ala freelancer.

Selain itu, beberapa freelancer juga membangun bisnis kecil atau proyek portofolio yang stabil, menyerupai pekerjaan tetap dalam hal pendapatan dan struktur kerja.

Tidak ada jawaban yang benar atau salah dalam memilih antara freelancing dan pekerjaan tetap. Hal yang penting adalah memahami apa yang kamu perlukan dan mencari keseimbangan antara kebebasan, stabilitas, dan pertumbuhan karier. Apa pun pilihan kamu, pastikan itu sesuai dengan visi hidup dan tujuan jangka panjang kamu ya!

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Sherly Azizah